DELAPAN BELAS

263 26 0
                                    

"Jadi kau sudah memutuskannya, Hyung?" Heechul meletakan gelas persegi enam berisi cairan bening itu di meja di depannya, lantas menatap Jungsoo dengan tatapan penuh tanya.

Jungsoo terlihat menghela nafas lantas menggeleng. "Entahlah!"

"Bukankah sudah ku bilang waktu itu, jika ini terasa sulit maka berhentilah!" gumam Heechul yang hanya ditanggapi Jungsoo dengan diam seribu bahasa.

Yesung tertawa miris mendengar celoteh Heechul. "Kau terlihat konyol, Hyung! Kau tahu jika berbohong itu menyulitkan, kau tahu bahwa kau sangat terluka, dan kau sangat paham kalau kau... membuat kami juga tersiksa karena hal ini. Tapi kenapa kau tetap bertahan? Jika pada kenyataannya kau malah menjadi seperti ini, seperti mayat hidup." Yesung dengan tatapan yang sulit dicerna. Kadang terlihat marah, kadang prihatin, kadang tanpa ekspresi, dan kadang terlihat sangat sedih dan terluka.

Jungsoo menangkupkan kedua tangan ke wajahnya. Mengusap wajahnya dengan perlahan dan berakhir dengan menyibakkan rambutnya ke belakang. "Karena itu demi kebahagiannya!"

"Itu hanya alibimu!" ketus Yesung.

"Lalu menurutmu apa sekarang dia bahagia?" Heechul meninggikan suaranya. "Dia bahkan meninggalkan ibu dan kakaknya, untuk menebus dosa, untuk menerima hukuman! Lalu apa kau pikir itu kebahagian, Hyung? Kau gila!" Heechul menarik nafasnya, memberi jeda pada ucapannya.

"Kau tahu, Hankyung dan Eommonim bahkan enggan meneteskan setitik air mata, walaupun sebenarnya mereka menginginkannya. Karena apa?" Heechul mencondongkan tubuhnya, menatap tajam mata Jungsoo. "Karena mereka merasa akan membuat Raejae semakin terluka jika sampai melihat mereka menangis, itu sebabnya mereka bertahan disini, bersamamu. Karena J menginginkan mereka menjagamu, tak membiarkanmu sendirian!"

"Lalu aku harus apa? Dia menginginkan Donghae!" Jungsoo ikut meninggikan suaranya.

"Harus berapa kali aku jelaskan padamu! Dia tidak menginginkan Donghae!" Heechul menggebrak meja kaca itu dengan emosi, menatap Jungsoo dengan tatapan berapi, menyesalkan semua yang telah Jungsoo lakukan.

"Kalian tidak akan mengerti!" lirih Jungsoo.

"Kau yang tidak pernah berusaha mengerti, Hyung! Aku muak bicara denganmu!" Heechul membuang muka, meraih cangkirnya, lantas menenggak cairan bening dari dalam gelasnya dengan sekali teguk.

"Kau tak melihat seberapa terlukanya ia, saat dia keluar dari ruanganmu waktu itu!" kali ini Yesung bersuara, penuh penyesalan. Jungsoo dan Heechul mengalihkan pandangan mereka pada Yesung, agak mengernyitkan dahi saat mendapati Yesung yang menatap langit-langit ruang VVIP Club itu dengan tatapan menerawang, menyisakan suara musik yang terdengar sayup dari luar sana.

"Enam tahun bukan waktu yang sebentar untukku menyimpan hal ini sendirian! Aku tersiksa, aku merasa dihantui rasa bersalah. Jika saat itu aku menolak permintaanmu, jika saat itu aku berani mengejarnya dan menjelaskan semuanya, mungkin tidak akan terjadi hal seperti ini. Kita membuatnya pergi jauh, ahh.. tidak, kita telah membuangnya..." lirih Yesung mengerjapkan matanya membiarkan setitik air matanya jatuh dari sana. Ahh sudahlah tidak ada salahnya jika lelaki menangis.

"... kita kehilangan dia..."

* * *

"Kau sudah sadar, Hyung? Syukurlah!" Yesung -dengan jubah putihnya- memasuki ruang VVIP yang dominan warna putih itu dengan senyum lega.

"Sudah sekitar satu setengah jam yang lalu, sebenarnya!" lirih Jungsoo tanpa mengalihkan pandangannya pada Yesung. Matanya terus saja menatap keluar jendela yang menampilkan warna hitam pekat langit malam.

Yesung mengerutkan dahinya, "Benarkah?"

Kali ini dengan gerakan perlahan Jungsoo memutar kepalanya dan tertawa miris. "Seperti itulah, tapi tidak ada satu orangpun yang menyadarinya." Ucap Jungsoo tersenyum miris.

Ice Cream (FF/ Park Jungsoo- Kim Raejae)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang