DUA PULUH TIGA

371 19 4
                                    


"Hai" Jungsoo tersenyum ragu. "Aku tidak tahu apa ini masih bisa membantuku atau tidak. Tapi yang jelas kuharap ini akan mengakhiri kebohongan yang ada di antara kita."

Bip!

Layar berganti hitam, lantas lima detik kemudian berganti dengan adegan yang di perankan Jiwoong dan seorang gadis kecil. Adegan dimana Raejae merasakan pernah berada dalam situasi seperti itu. Hingga sebuah kalimat meluncur bebas dari bibir gadis kecil itu yang meyakinkannya. Kalimat yang hanya dia dan Hankyung yang mempercayainya, yang sering orang lain anggap bodoh.

"Oppa-ku bilang... Anggap saja kesedihan yang sedang aku rasakan akan lumer bersama Ice Cream itu di mulutku."

Deg!

Video itu terhenti seperti tidak terselesaikan. Dan Raejae hanya bisa menutup mulutnya dengan telapak tangan. Ia mengerti, cukup pintar untuk mengerti.

Jangan gugup Raejae kembali membuka folder lainnya yang diberi judul 'cinta pertama'. Folder itu hanya berisikan foto-foto barang yang... Astaga! Raejae sadar barang-barang yang berhubungan dengan dirinya.
Stik ice cream, tulisan Jungsoo yang berisi lirik lagu Gom Se Mari, serta beberapa foto Taman tempat dimana mereka bertemu pertama kali disaat hujan, taman dimana akhirnya ia mendapatkan perlakuan baik pertama kali dari seorang Park Jungsoo. Ya Tuhan! Segigih itukah Park Jungsoo menunggu seorang Kim Raejae yang bukan apa-apa? Dan dengan teganya Raejae malah menghempaskan harapan Jungsoo.

Lalu...

Lalu...

Prang!! Handphone itu pecah seribu, berganti dengan wajah Hana yang lebih beringas dari sebelumnya.

* * *
Seorang wanita berjalan masih dengan wajah angkuhnya. Padahal tangannya telah diborgol serta di kiri dan kanannya telah diapit sekitar empat orang polisi dan banyak sekali wartawan yang meliputnya. Ia masih bersikap sombong, masih percaya bahwa kekuasaan dan uang nanti akan mengalahkan hukum yang hanya bisa menjeratnya yahh... mungkin satu atau dua hari.

Tapi dia mungkin lupa yang dia celakai adalah istri dari seseorang yang juga memiliki kekuasaan dan uang, bahkan lebih dari dirinya.

* * *

Jungsoo melangkahkan kakinya menuju panggung dengan tatapan kosong, sesekali menatap dengan ekspresi tak terbaca pada sebuah kursi kosong yang telah dia persiapkan di barisan paling depan. Ia tahu mata-mata yang tengah fokus padanya menatapnya iba. Membuatnya semakin ragu, dan kalut. Tapi ia harus melakukannya. Ini adalah proyek yang telah terbengkalai hampir dua bulan, dan dia tidak ingin menunda lagi. Proyek ini adalah bentuk cintanya pada sang istri dan semoga Raejae akan mengerti.

Jungsoo sangat bahagia ketika tahu 'Ice cream, Hujan, Gom Se Mari, Cinta pertama' telah menjadi hashtag tertinggi dalam seminggu ini. Ini berkat berita penculikan Raejae dan tentu saja para J-Lv, fans dari Kang Jiwoong. Mereka tahu iklan yang di bintangi Jiwoong itu akan segera di luncurkan. Bahkan mereka sangat bangga karena produk yang Jiwoong bintangi ini sama dengan nama mereka, 'J-Love'. J untuk Jungsoo, J untuk Jaebi, J untuk... ahh... Jungsoo tak sanggup untuk mengingat nama yang terakhir, terlalu menyakitkan!

Jiwoong membungkukkan badannya sekilas, ia mengulum senyumnya, dan sedikit memberikan bumbu prihatin di tatapannya.

"Silahkan, Tuan Park!" Jiwoong mundur dua langkah dan mempersilahkan Jungsoo untuk naik pada podium.

Jungsoo diam dan hanya menatap para tamu di barisan paling depan satu persatu. Mereka adalah sahabat-sahabatnya, keluarga Raejae dan sebuah kursi kosong. Jungsoo menghentikan tatapannya di kursi kosong itu dan matanya terasa perih. Jungsoo mengalihkan pandangannya pada seorang bocah lima tahun yang berdiri di sisi kiri panggung dan tersenyum.

Ice Cream (FF/ Park Jungsoo- Kim Raejae)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang