chapter 04

4.2K 186 0
                                    

"Hallo my baby Sunoo sayangku cintaku lope-lope"
Lluvia masuk ke kelas Sunoo dengan wajah bahagia, dan menenteng paper bag putih di tangannya, dia berlarian memeluk Sunoo

"Ih kesambet yah lo, tumbenan kesini padahal gue gak order gofood deh ke lo"
Sunoo ni agak ngeri kadang kalau Lluvia ngelakuin hal yang gak biasa dia lakuin.

Lluvia itu type orang yang gak bakal ngelakuin hal yang merugikan dirinya sendiri, makanya dia agak ngeri kalau Lluvia kesini tanpa di suruh, pasti dia ada maunya.

"Ih kok abang kasar sih ke adek"
Lluvia memasang wajah manja yang sebenarnya ngegemasin, tapi tentu aja mengerikan bagi sunoo mengingat yang ngelakuin itu adalah Lluvia.

"Abang, abang jijik gue dengernya, denger yah najis mughallazah, gue ngeri berurusan sama lo pagi-pagi, ni pasti ada maunya lo yah"
Sunoo ini type yang to the point kalau ngomong apalagi kalau ke Lluvia, kadang suka benar, tapi nyakitin.

"Eh lo kira gue babi apa, nah ni buat lo"
Lluvia menyerahkan paper bag putih ke sunoo dengan wajah masih tersenyum cerah, kalah cerah tuh sinar matahari pagi ini sama senyumannya Lluvia.

"Perasaan gue gak ada nitip sesuatu deh ke lo"
Sunoo ingat banget dia gak nitip makanan, ataupun barang sejenisnya ke Lluvia, lagian dia juga gak ada uang buat ikut jastip beberapa bulan ini, dia lagi nabung buat beli barang yang udah lama banget dia incar.

"Makanya lo jangan ketemu gue pas nitip barang doang, ini buat lo dari gue sebagai penghargaan karna lo udah jadi sahabat teladan dan berguna buat gue, udah yah gue mau cabut dulu, hawa kelas lo gak enak ngeri gue"

Lluvia pergi gitu aja setelah banyak siswa di kelas Sunoo yang mulai berdatangan, pagi ini Lluvia emang sengaja datang agak cepat, karna mau ketemu Sunoo sebelum masuk ke kelas .

Sunoo yang penasaran langsung mengintip sebentar isi paper bag yang di kasih sama Lluvia.

"AAAKKKHH UUUBBIIIII"
pekik Sunoo setelah mengintip isi paper bag yang dikasih sama Lluvia tadi, yang ngebuat satu kelas Sunoo langsung ngumpul ke bangku Sunoo buat ngelihat apa yang terjadi sama Su oo

❛ ━━━━━━・❪ ❁ ❫ ・━━━━━━ ❜

"Kami join yahh"
Sunoo sedikit kaget, tapi banyak senyumnya melihat Lluvia, Jeno, Sunghoon dan Jay yang datang kemeja mereka sambil menenteng makanan.

Gak biasanya mereka makan di kantin, kalau Riki lagi sibuk olimpiade biasanya Sunoo yang makan bareng mereka di minimarket, dan ini pertama kalinya buat mereka kecuali Lluvia makan di kantin.

Beberapa siswa juga melihat kearah mereka secara tidak langsung dan setelahnya berbisik tentu saja mengosip dengan asumsi mereka sendiri, apalagi Lluvia datangnya sama orang yang pernah di gosipkan dekat atau pacaran sama Lluvia.

Yang mereka gak tau faktanya Lluvia hampir setiap hari duduk di minimarket bareng teman-temannya yang termasuk Jeno, Sunghoon dan Jay sebenarnya mereka gak cuma duduk berempat, mereka barengan sama beberapa teman sekelas Lluvia lainnya, yang beda kelas cuma Sunghoon, karna Sunghoon satu kelas sama Sunoo dan Riki.

Siswa di sekolah mereka emang jarang ke minimarket kalau gak karna kepepet, selain tempatnya yang juga agak jauh dari gedung sekolah, harga disana juga mahal, bisa dua kali lipat dari harga di kantin.

Gosip elit makan pelit tuh mulut kalau kata Lluvia.

"Eh silahkan"
Sunoo mempersihlakan Lluvia dan teman-temannya juga buat duduk, lagian kantin gak seramai kemaren, jadi Sunoo dan Riki bisa duduk tepat di bawah kipas gantung, di meja panjang yang mungkin bisa muat sampai delapan orang.

"Baru tau gue disini gak bisa gesek, minta uang lo dong Jen, gue minta loh bukan minjem"
sunghoon yang baru saja meletakan makanannya di atas meja, dia jarang bawa uang cash, dan gak pernah juga makan di kantin jadi dia gak tau sistem disini harus cash tapi gak boleh ngutang, lagian Sunghoon gak ada niatan juga sih buat ngutang di kantin sekolah.

"Najis ngemis lo, nih gue sumbangkan"
Tetap aja Jeno kasih, walaupun dia sedikit heran lihat Sunghoon yang entah gimana cara hidupnya kalau keluar cuma bawa uang cash paling banyak sepuluh ribu.

"Eh ni minum lo, pegel gue mana ni makanan gue"
Luna meletakan minuman satu nampan keatas meja, okey satu kantin kayaknya udah mulai ngelihat kearah meja Sunoo sekarang.

Lluvia dan Luna itu sahabatnya, tapi Luna terkenal suka banget flexing di instagramnya dan sering keluar masuk ruang BK karna mengunakan makeup lumayan tebal kesekolah, yah gak terlalu tebal tapi tetap aja ini sekolah, jangan lupakan eyelashes extensions, dan dia juga memakai rok yang terlalu pendek kesekolah.

"Hehe sorry yah Riki kami rame, soalnya ni di paksa sama umbi-umbian buat makan di sini, kebetulan juga laper "
Sunghoon yang kenal sama Riki mencoba mencairkan suasana melihat wajah Riki yang sedikit cangung dengan kehadiran mereka di sini, apalagi bareng Lluvia, jangan kira satu sekolah gak tau kalau Lluvia sama Riki lagi deket, karna ada yang ngelihat mereka di Mall beberapa hari yang lalu, gosip di sekolah lebih cepat menyebar dari pada virus c0r0nd09

Riki tersenyum tipis sebagai jawaban, melihat Lluvia dan teman-temannya memesan menu yang sama, bahkan minuman dan porsi mereka juga sama.

"Iya nih Rik, kami di paksa sama Lluvia makan disini katanya mau makan bareng lo eh-"
Belum sempat Luna melanjutkan ucapannya udah di lempar handphone sama Lluvia untung refleks Luna bagus jadi dia bisa nangkap handphone yang di lepar Lluvia secara tiba-tiba.

Mereka berbicara banyak hal dan juga pasti mengoda Lluvia dan Riki, sedikit membuat Lluvia kesal karna wajah Lluvia udah cosplay jadi tomat, merah dan hampir busuk ngelihat kelakuan Jeno sama Luna yang paling banyak berbicara, Sunghoon sih bagian kompornya, belum lagi Sunoo bagian ketawa malah suara mereka besar, Riki sih senyum-senyum aja, emang dia fikir senyumannya manis apa? Gak! malah buat Lluvia hampir mati terserang diabetes ngelihat senyum Riki.

"Eh gue duluan yah"
Jay pamitan setelah menghabiskan makanan dan melihat notifikasi yang masuk di handphonenya gak lupa memberi kode ke teman-temannya kalau dia ada urusan dan jangan banyak tanya, terlebih Luna yang hidupnya penuh sama pertanyaan.

❛ ━━━━━━・❪ ❁ ❫ ・━━━━━━ ❜

Sunoo masih gak percaya melihat hadiah yang di kasih sama Llivia, kata Lluvia karna Sunoo udah ngasih dia kesempatan buat jalan berdua sama Riki, dia juga bisa dapat contact Riki, sekarang mereka sering berkomunikasi lewat chat.

Sebenarnya waktu itu Riki gak ada rencana ke gramedia, buat beli buku bank soal, itu alasan Sunoo aja, dan Sunoo cuma asal ngomong aja waktu itu tapi Riki mengiyakan.

Sunoo udah bilang promosi berlebihan itu gak di butuhkan mereka bakal saling effort kok kalau saling tertarik, dan Sunoo gak tau kalau Lluvia emang setertarik itu ke Riki, baru pertama kali selama dia kenal Lluvia ngelihat Lluvia tertarik atau ngebahas tentang cowok, selama ini dia bahkan bilang alergi ngelihat Jeno ngebucin.

Hadiah yang Lluvia kasih mungkin gak seberapa harganya buat Lluvia, tapi Sunoo benar-benar berterimakasih karna Sunoo udah ngumpulin uang jajan selama tiga bulan dan berhemat sampai menyimpan 70% uang jajannya buat beli barang ini, tapi sekarang Lluvia ngasihnya secara gratis gak gratis juga sih tapi balas budi katanya, baru aja dia mau jastip nanti ke Lluvia, karna di sini langkah dan harus inden lama banget ada yang sampai dua bulanan, makanya dia mau nitip sama Lluvia kalau Lluvia ada rencana keluar negri.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
✎﹏﹏﹏﹏﹏﹏﹏﹏﹏﹏﹏﹏﹏﹏

 ✎﹏﹏﹏﹏﹏﹏﹏﹏﹏﹏﹏﹏﹏﹏

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
BERSAAT - NISHIMURA RIKI Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang