chapter 10

3.2K 133 0
                                    

Lluvia berjalan santai ke sebuah taman di belakang rumah sakit, perasaanya sulit di tebak seperti angin di musim panas, dimana angin bertiup kenang Tapi hanya hawa panas yang di dapat, bukannya menyejukan malah terasa seperti membakar.

Lluvia duduk di salah satu bangku taman, dia tak tau apa yang membawanya kesini setiap berkunjung dia hampir tak pernah menyentuh daerah taman sama sekali, sudah lama semenjak terakhir kali kesini beberapa tahun yang lalu Lluvia, perasaanya masih sama, sakit dan bingung, dia ingin sekali berlari ke tengah danau lalu menenggelamkan diri , tapi itu semua hanya ada di dalam pikirannya saja.

Bahkan ini sudah 3 tahun berlalu, Lluvia masih berdiri dengan harapan yang sama, pagi tadi Lluvia dibangunkan dengan telphon masuk yang membuatnya dan Nana buru-buru terbang ke Perth, berita yang paling dia tunggu selama ini sekecil apapun itu dia akan tetap datang, bahkan jika tak ada penerbangan sepertinya dia akan membeli bandaranya untuk mengatur penerbangan secepatnya.

"Hey kenapa sedih? "
Nana menghampiri Lluvia yang tampak murung, duduk dengan tanpa harapan bahkan dia kasihan dengan sahabatnya yang satu ini, ingin dia menolong tapi tak ada yang dapat di lakukan.

"Na,, tolong lakuin apapun bantu gue Na"
Lluvia memeluk perut Nana yang kini berdiri di depannya, dia benar-benar tak bisa berfikir apapun saat ini, dia ingin menukarkan apapaun agar semuanya berjalan lancar.

"Kita butuh pendonor secepatnya"
Nana memeluk balik Lluvia dia tau Lluvia tak suka basa-basi, dia harus mengatakan ini karna memang harus di lakukan sesegera mungkin untuk menghindari kemungkinan terburuk yang akan terjadi.

"Emangnya lo gak punya stok Na? Lo kan hebat, tolong bantu gue, gue gak mau semuanya berakhir Na"
Lluvia mengerahkan pelukannya, Nana adalah salah satu dokter muda terbaik yang mereka punya, bahkan di usia 29 tahun Nana yang masih terlihat muda dan bersinar bisa mengalahkan beberapa ahli bedah yang legal.

Tak heran jika bocah seperti Jeno tergila-gila dengannya, bahkan Jeno rela menukar dunianya agar tetap bisa bersama Nana.
"Ada satu donatur yang kemarin daftar hasilnya cocok, tapi dia mundur dan berubah fikiran"
Lluvia mengepalkan tangannya, siapa orang yang berani mempermainkan hati seperti itu, memberi harapan lalu pergi begitu saja, Lluvia gak suka yang namanya di kecewakan, tentu saja dia akan mencari orang itu bahkan sampai ke ujung dunia sekalipun.

"Lo balik dulu, nanti datanya gue kirim"


Sebenarnya perjalanan Nana kemarin pergi dari Perth karna tak menemukan pendonor yang cocok di Perth, dia tak sebodoh itu menyeret orang di jalan untuk mencari yang cocok, mereka hanya bertindak jika di suruh dan diperlukan, menyeret orang yang tak ada hubungan apapun dengan mereka bukanlah sesuatu yang pantas di lakukan.

Walaupun organisasi mereka ilegal tetap saja mereka memiliki peraturan yang harus di ikuti, tak bisa seenak jidad mereka aja menguasai dunia ini.

❛ ━━━━━━・❪ ❁ ❫ ・━━━━━━ ❜

Lluvia duduk di meja bar yang di kelilingi oleh teman-temannya, bar yang terletak di sebuah gedung apartemen mewah ini tak sembarangan bisa di akses, hanya penghuni apartement dan orang yang sudah membayar mahal yang bisa masuk ke bar ini.

Lluvia melihat Jay yang tadi datang dengannya sedang mengobrol santai dengan teman-temannya, sedangkan Lluvia berada di meja ya g berbeda dengan Jay, dia duduk disamping Luna dan beberapa orang teman l
umayan dekat dengannya.

Jangan harap disini ada yang mabuk berlebihan, penari tanpa busana, di bar ini memutarkan musik clasic yang enak di dengar, Orang-orang minum dengan takaran porsi mereka masing-masing, datang melepas penat dan juga bertemu teman untuk berbicara santai.

BERSAAT - NISHIMURA RIKI Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang