chapter 15

3K 117 0
                                    


"HHUUWWAAA JENOOOKKK ANAKKK LUU NGAGETIN GUE SAMA ANAK GUE!!! "

Lluvia kaget pas keluar dari kamar mandi malah ngelihat Bengal Jeno yang tiba-tiba ada di kamarnya , malah dia lihatin Lluvia dan Kei kayak songong banget lagi anaknya, emang yah buah jatuh gak jauh dari pohonnya, tengilnya mirip sama Jeno lagi tuh kucing garong.

Walaupun tuh kucing udah sebulan di sini tetap aja Lluvia masih takut, mungkin Kei kalau berantem sama tuh bocil kematian, Kei bisa kalah makanya Lluvia selalu ngunciin Kei dikamarnya soalnya Tuh bengal yang gak dikasih nama sama Jeno menguasai se...

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Walaupun tuh kucing udah sebulan di sini tetap aja Lluvia masih takut, mungkin Kei kalau berantem sama tuh bocil kematian, Kei bisa kalah makanya Lluvia selalu ngunciin Kei dikamarnya soalnya Tuh bengal yang gak dikasih nama sama Jeno menguasai setiap sudut di tempat tinggal mereka.

Lebih tepatnya setelah mereka pindah dari condominium ke penthouse, Jeno langsung adopsi kucing, pindah tempat biar lebih luas eh malah Jeno nambahin penghuni, malah tuh bengal perwakilan banget beda sama kei yang Introvert, makanya mereka gak boleh main bareng ntar bisa terbully Kei yang empuk dan lembut itu.

"Yah siapa suruh lo gak tutup pintu"
Jeno datang dengan santai ngebawa tuh kucing garong keluar dari kamar Lluvia.

Untung Lluvia benar-benar beli asuransi jantung setelah lama kenal sama Riki, jadi kan aman kalau kenapa-napa bisa claim asuransi, kayaknya juga mulai sekarang Lluvia harus nulis surat warisan deh buat jaga-jaga mana tau dia ekk trus Kie malah jadi gelandang karna gak di urusin sama Jeno.

Ah bodolah kalau kata Lluvia mah makan lebih penting dari segalanya, hari ini Nana datang bawain mereka makanan jadi dia gak perlu ngebabu malam ini, makan itu juga penting buat pertumbuhan tinggi badan kaya Lluvia mah gitu.

Ingat yah Lluvia sama Jeno gak pernah mau makan di kantin kalau gak kepepet, apalagi beli makan di pinggir jalan, takut di racunin katanya, kalau di sekolah Lluvia cuma lihatin Sunno sama Riki makan doang, diamah bawa bekal , dia mau makan di minimarket karna makanan instan kalau orang mau ngeracunin pasti udah duluan siswa lain yang ekk.

"Bauk apa ni nyengat banget"
Jungwon mengipas-ngipasin tangannya pas Lluvia keluar dari kamarnya.

"Eh wangi ini Won bukan bauk, lo. Yah ganteng-ganteng bindengan"
Lluvia masuk ke ruang kerja mereka disana ada Jungwon yang duduk anteng dengan wajah serius di depan layar yang menampilkan file-file yang berisikan data-data seseorang.

"Ni lo lihat"
Jungwon menunjuk salah satu judul file yang tertera di layarnya, tertuliskan nama seseorang yang membuat dahi Lluvia mengkerut dan memicingkan matanya mencoba membaca berulang memastikan bahwa matanya gak salah lihat.

Tapi tiba-tiba matanya terbelalak layar yang sekarang menunjukan wajah seseorang.

"Pewaris tunggal Leon grup, Bokapnya meninggal 11 tahun yang lalu karna kecelakaan, waktu anak ini masik kecil, dia satu-satunya Anggota keluarga Leon yang masih hidup, lo pasti kenal dia"
Jungwon menunjukan photo-photo lain yang menunjukan photo seseorang bersama orang lain.

"Lo pernah ketemu dia sekali"
Tanggan Lluvia mengepal, wajahnya juga mengeras melihat photo orang yang ada di layarnya

"Ni orang yang sama dengan orang yang jadi target lo beberapa tahun yang lalu, tapi dia berhasil lolos, ajaibnya ni orang sekarang malah jadi client kita, gimana menurut lo? "

BERSAAT - NISHIMURA RIKI Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang