champer 16

2.9K 111 0
                                    

Study tour mereka benar-benar bikin capek ,Lluvia merasa di bohongi sama iming-iming studytour yang di ceritain Sunoo, ternyata selama studytour mereka cuma main game yang menurut Lluvia ngebosanin dan lagi harus layanan masyarakat ikut bersih-bersih lingkungan, ngasih makan binatang di jalanan.

Sunoo bilang Studytour itu seru, bisa jalan-jalan sekalian belajar, entah pelajaran apa yang di dapat dari ngasih makan anjing liar, karna kelompok Lluvia dapat bagian ngasih makan anjing liar.

Sedangkan kelompok lain menurut Lluvia lebih seru contohnya kelompok Sunoo yang kebagian ngebantuin masyarakat di dapur umum.

Lluvia duduk sebantar di pinggir jalan, dia milih misah dari anggota kelompoknya karna tau kan, dia gak terlalu dekat dan gak niat dekat juga sama orang-orang yang kerjaannya cuma ngomongin dia di belakang, emang gak semuanya sih tapi 7 dari 15 orang dari kelompok Lluvia benar nyebelin.

"Woy Lluvia nih makan, ayok makan"

Lluvia mencari sumber suara, gak jauh dari tempatnya duduk di sana ada Jay sama Jeno yang megang sekarung sayuran.

Plak!

"Anjing! siapa yang ngelempar pala gue woy bangsat! "
Jeno mengusap kepalanya yang di lemparin batu krikil, disana nampak Lluvia sang pelaku lagi berdiri dengan wajah memerah sambil memegang seganggam batu krikil di tangan kanan dan sekantong makanan anjing ditangan kiri.

"Bangsat lu pada tega sama gue yah! "
Lluvia jalan dengan kaki di hentak-hentakan menuju Jeno dan Jay yang memasang wajah gak berdosa mereka.

"Ngapain kalian manggil babi dengan nama gue bangsat"
Lluvia melemparkan semua batu di tangannya kearah Jeno dan Jay sekali lagi dan untungnya banyak juga yang kenak ke sasaran.

Kelompok Jeno dan Jay kebagian buat bantu salah peternakan babi warga, dengan seenaknya Jay dan Jeno manggil babi-babi itu dengan nama Lluvia, malah ketahuan sama yang punya nama lagi.

"Lah kan emang mirip sama lo, lihat buntal, pendek, cuma beda warna aja coba lo hitam, pasti mirip banget sama tuh babi"
Jay dengan santai ngejelasin persamaan Lluvia dan babi peternakan, Jeju emang terkenal sama Babi hitamnya, katanya hampir semua makanan olahan babi di Jeju makai olahan daging babi hitam.

"Anjing lo pada, ni makan ni makanan anjing kan kalian anjing"
Lluvia melemparkan makanan anjing yang ada di tangannya kearah Jeno, semua makanan anjingnya berserak gitu aja di aspal, sedangakan Lluvia menyuapkan paksa makanan anjing ke mulut Jay yang seenaknya nyamain dia sama babi.

Becandaanya mereka kasar, dan gak ada yang saling sakit hati satu sama lain, bahkan Jay pernah nyeburin Lluvia ke kolam renang pas hujan-hujan, karna Lluvia bilang kalau dia sebenarnya mermaid, bukannya berubah jadi mermaid Lluvia malah kelihatan kayak anak babi yang habis kecebur got kata Jay.

"Heh Lluvia, Jeno, Jay itu kenapa makan anjingnya di buang-buang"
Pak Bobby guru pendamping mereka datang dengan ranting di tangannya, entah ngapain dia mengang ranting, kurang kerjaan emang.

Sedangkan yang di bilangin langsung diam dan sok berubah jadi anak baik, padahal tadi brutal banget Lluvia.

"Pungut itu makanannya lagi, masih banyak tau anjing  yang kelaparan di luar sana, kalian malah main buang-buang aja makanannya, kalian gak kasihan apa sama mereka, gak ngebayangin apa perasaan mereka gimana"

Pak Bobby masih merepet, sedangkan ketiga siswa baik hati itu lagi mungutin makanan anjing yang berserakan di aspal, lumayan banyak soalnya Lluvia belum jumpa anjing-anjing liar selain Jay dan Jeno.

"Yah kita gak tau lah perasaan mereka gimana pak, kan kita bukan anjing"
Jawab Jeno enteng langsung di hadiahi jeweran cinta sama pak Bobby emang terkadang, eh gak terkadang tapi sering bikin pak Bobby kesal, Jeno kebiasaan ngejawab kalau di marahin sama Guru.

BERSAAT - NISHIMURA RIKI Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang