chapter 06

3.7K 172 2
                                    


"Duduk lo"
Ucap Jeno dingin melihat Lluvia yang baru pulang padahal udah di chat dari tadi.

Lluvia hanya duduk santai sambil minum yang tadinya punya Jeno, dia meneguknya santai sambil mengeluarkan kedua handphone dari tas dan meletakannya di atas meja , benar aja Jeno udah mengirimnya hampir puluhan pesan dari tadi dan belasan panggilan tak terjawab.

"Gue tau lo lagi bahagia, tapi lo jangan bodoh juga ingat lo itu Siapa"
Jeno masih dengan tatapan datarnya melihat raut wajahnya Lluvia yang mengeras, dia tau Lluvia tak suka dengan ucapannya, tapi dia gak punya pilihan lain.

"Tanpa lo ingatin gue juga tau"
Lluvia meletakan gelas dengan kasar keatas meja, dia melihat datar kearah Jeno sambil mengusap pelan cincin yang dia kenakan di jari manisnya.

.

❛ ━━━━━━・❪ ❁ ❫ ・━━━━━━ ❜

.

Lluvia membaca data yang ada di laptopnya, data yang sudah dia pelajari selama satu minggu ini, tak ada yang aneh hanya data diri seseorang dengan kebiasaan dan juga linimasa orang tersebut selama sebulan.


"Lumayan kesepian dan monoton"
Gumang Lluvia sambil mengkaji ulang datanya, dia sudah membuat ringkasan dan juga skenario dengan alur yang terlihat natural padahal sudah di atur dengan rapi.

Lluvia membaca ulang ringkasan yang dia buat


Jordan Geo usia 19 Tahun, anak Tunggal dari GM perusahaan properti terbesar di kota ini.
Berkuliah di salah satu universitas negri, dengan beasiswa prestasi jurusan kedokteran semester pertama.

Kemana-mana mengunakan mobil pribadi sendiri tanpa seorang supir.

Jeno sedang duduk menghadap jendela di dalam kamar salah satu hotel di pinggir kota sambil menenteng Cheytac M 200 Intervention LRSR.

Setelah pulang kuliah biasanya jam 7 malam dia akan mengerjakan tugas kuliahnya di sabuah Caffe pinggir kota, Caffe itu milik dia sendiri yang di bangunnya 8 bulan yang lalu, jaraknya jauh dari perkotaan.


Sebuah mobil hitam jenis Hyundai Palisade Signature AWD baru saja terparkir di parkiran salah satu Caffe yang tak jauh dari hotel tempat Jeno kini duduk.


Pintar, kaya, rendah hati dan juga mandiri di usianya yang masih muda (tentu saja dengan modal orang tua yang sangat menyayanginya dan juga kaya)


Jeno menatap fokus saat pengemudi mobil yang turun dari mobilnya dengan tas ransel masih di gendongnya masuk kedalam Caffe, lalu fokus Jeno kembali membidik target dengan tropongnya.


"Berapa? "
Jeno memberi kode ke Lluvia yang berada di hotel lain tak jauh dari tempat Jeno saat ini.


"20 detik setelah duduk"
Jawaban Lluvia yang masih fokus dengan laptopnya menampilkan tayangan CCTV Caffe dan seluruh CCTV di sekitar tempat itu yang mungkin saja bisa menangkap aksi mereka.


Target tampak duduk dengan segelas minuman dan laptop yang letakan di atas meja, bertepatan Jeno dan Lluvia menghitung mundur, dalam situasi ini mereka hanya saling percaya satu sama lain untuk mendapatkan hitungan yang sama dan tepat.

BERSAAT - NISHIMURA RIKI Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang