HUIT

3.4K 216 3
                                    

"Anjay kok ganteng!" teriak bibah saat melihat raka yang tengah bertanding-- "eh gantengan juga bang ragil!" protes kaysa.

"Woi lo berdua mau nonton atau cuma mau lihat gebetan?" ledek xiena. -- "LIHAT GEBETAN!" jawab kaysa dan bibah bersamaan.

Sementara sedari tadi amora hanya duduk berdiam diri saja.
"Centil looo!" ledek devan.

"Yeee!! Menang yoloo gue tau bang ragil paling keren deh!" sorak kaysa saat tim sekolahnya menang. -- "jelas karna raka!" kata bibah.

"Jelas karna gue, ganteng sih" ucap devan.

"Apaan sih?!" kata kaysa dan bibah dengan sengit lalu tertawa.

"Lo kenapa mor?" tanya xiena yang sedari tadi melihat amora seperti orang yang sedang gelisah. -- "gue gak papa kok" jawab amora.

"Bohong banget, dari tadi lo diam diam aja" ucap kaysa -- "iya juga gue baru nyadar malah ada lo mor, biasanya lo ngikut ni cewe centil berdua ini sorak sorakkan" kata devan.

"Seriusan gue gak papa" kata mora dengan tersenyum paksa.
"Gue duluan ya? Gue gak bisa lama lama nih?" kata amora izin pamit.

"Eh lo mau kemana mor? Makan dulu kek kita!" teriak xiena melihat amora yang telah berjalan cepat keluar dari pintu gor.

"Aneh banget ya mora" kata bibah.

Setelah usai menonton,devan mengusulkan untuk pergi makan, kebetulan hari juga sudah malam dan mereka juga belum ada makan.

"Tapi lo yang traktir ya?!" ucap bibah semangat -- "iya van,lagi bokek!" tambah xiena.

Devan mendengus kesal "Dasar ccsg" dengus devan -- "apa tu?" tanya xiena.

"Cewe cewe suka gratisan!"

"Sesekali loh ya van!" protes bibah.

"Eh eh boleh gabung gak?" tiba tiba ragil telah berada siantara mereka yang tengah berdebat soal siapa yang akan mentraktir makan.

"Boleh dong bang! Ya ga ca?!" kata xiena menyenggol lengan kaysa. -- "i-iya boleh kok" jawab kaysa -- "sok manis,sok kalem" ledek devan yang dihadiahi pijakan kaki oleh kaysa.

"Boleh, asalllllll lo yang bayar bang!" kata devan dengan santainya, semuanya melototkan mata kearah devan, kecuali ragil yang terkekeh. --- "apa apa apa lo semua lihatin gue kaya gitu?" kata devan. "Yaudah gapapa, kali ini gue yang traktir!" kata bang ragil -- "wo ini baru gue suka" ucap devan menepuk nepuk bahu bang ragil.

Mereka semua pergi makan di rumah makan padang.
Sesuai permintaan devan.

"Kayanya ada yang kurang deh dari kalian" kata bang ragil -- "iyaa gaada mora" jawab xiena "eh iya, mora kemana?" tanya bang ragil.

"Gatau tadi langsung pulang, aneh gitu dia"jawab bibah, "oh gitu" jawab bang ragil yang tengah mengunyah makannanya.

Kaysa sangat senang karna bisa melihat bang ragil yang tengah makann, sedari tadi mata kaysa terus memperhatikan bang ragil "lihatin mulu" kata bang ragil yang sukses membuat pipi kaysa memerah "eh engga kok" elak kaysa lalu melanjutkan makannya.

Sementara devan,bibah dan xiena menahan tawanya-- mereka banyak bercanda gurau disela sela makan, banyak bercerita. Tak jarang xiena dan yang lainnya menyindir tentang perasaan kaysa.

--------------

"Daddy!" teriak kaysa saat memasuki rumahnya -- "aca ini rumah bukan hutan" protes adamb"hehe, maaf maaf daddy!" ucap kaysa lalu memeluk adam erat -- "ini kenapa pakai acara peluk pelukkan?" adam melihat aneh kepada kaysa "emangnya gak boleh apa meluk?" ucap kaysa cemberut lalu melepas pelukannya.

Stuck on youTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang