SEIZE

3.6K 206 11
                                    

Reno.

Reno berjalan tergesa gesa memasuki rumahnya, ia mendengar suara erangan dari mamanya, dengan segera reno berlari menuju kamar mamanya.

"Deno!!! Deno anak mama.."

"Deno, deno jangan tinggalin mama"

Reno selalu merasa bersalah setiap kali mamanya seperti itu, ia selalu berpikiran dia lah penyebab kematian deno.

Flashback on

"Hebatt banget anak mama, juara umum terus!" ucap delima memeluk deno.

"Iya dong ma, siapa dulu mamanya!" ucap deno semangat.

Saat itu reno dan deno masih duduk dibangku kelas 5sd.

"Reno juga nih ma, juara 3 sih" ucap reno riang.

"Hmm, masih kalah keren deh dari deno kamu mah" ucap delima -- "gak papa no, yang penting usaha!" ucap adijaya menepuk pelan pucuk kepala reno, reno tersenyum tipis.

Sebenarnya reno selalu iri melihat deno yang selalu dibanggakan oleh mamanya, mamanya lebih pro kepada deno dan mengharapkan semuanya kepada deno.

"Makanya no, kamu mah contoh deno dia mah pinter anak mama banget la pokoknya!" ucap delima sambil terus membangga banggakan deno.

"Tapi ma, juara 3 juga udah paling tinggi kok" jawab reno.

"Ya enggak lah, masih kalah jauh dari juara umum. Gimana sih kamu" balas delima -- "gapapa reno, juara 3 juga udah bagus. Tos dulu!" ucap deno pada reno.

"Kenapa selalu deno yang mama bangga banggakan? Kenapa sedikit aja usaha reno gak pernah mama lihat?" ucap reno.

"Reno kamu ngomong apaan sih?" kata deno -- "aku juga pengen dibanggain kaya kamu" ucap reno lalu pergi berlari keluar rumah, hujan diluar sangat lebat tak berarti apa apa bagi reno. Baginya hujan adalah temannya, tempat berbagi ceritanya.

"Reno?! Kamu apa apaan sih no jangan hujan hujanan!" teriak deno.

"Udahla no, paling ntar baik lagi" ucap delima pada deno -- tapi deno malah mengejar adik kembarnya itu.

"reno, maksud mama gak gitu no! Kamu jangan marah ke mama!" ucap deno pada reno --- "mama emang gak pernah ngelihat gue, selalu lo lo dan lo aja yang ada dimata mama!" ucap reno dibawah derasnya hujan, reno menangis tapi tak ada yang tau ia menangis.

"Kamu salah no, mama pasti juga bangga ke kamu, kamu jangan hujan hujanan gini" bujuk deno.

"Gue yang lebih tau gimana perlakuan mama ke gue, bukan lo deno! Bukan lo!"

"Reno dengerin aku---- ucap deno tapi belum sempat melanjutkan perkatannya deno telah terbujur lemas ditanah.

Jantung deno kumat, sedari kecil deno memang memiliki penyakit jantung bawaan lahir.

Reno berlari kearah deno, "deno lo gak papa kan no?" ucap reno membenarkan posisi deno diatas pahanya, setiap kali deno kesakitan reno pasti bisa merasakannya. Kontak batin anak kembar.

Reno memegang dadanya "apa sesakit ini no?" tanyanya.

"No, kamu jangan benci mama" ucap deno, bibirnya pucat matanya sayu. Air hujan setia berguyur deras melihat saudara kenbar ini.

"Mama sayang ke kamu, mama gak pernah bedain siapapun. Jangan benci mama" ucap deno.

"Maafin gue no, harusnya gue gak buat lo hujan hujanan kaya gini! Lo juga harusnya lo tau lo gak bisa lari larian kaya tadi!" bentak reno.

Stuck on youTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang