VINGT QUARTE

2.9K 180 1
                                    

Malam ini raka sudah standby didepan rumah kaysa, laki laki itu kini tengah tegak menyenderkan badannya di kap mobilnya dengan jari yang sedang mengetik pesan, sambil sesekali melihat kearah jendela kamar kaysa.

Dan malam ini juga kaysa bingung setengah mati, raka yang tiba tiba saja mengajaknya jalan tanpa memberi tahu sebelumnya, padahal kaysa sudah ada janji bersama reno.

Ditolak salah, di iyain juga salah.

KaysaAdp: 5 menit lagi gw turun.

Balasnya pada line raka.

"Duh gue harus ngapain lagi" ucapnya mondar mandir didalam kamarnya sambil menggigit gigit kukunya.

Bukan ia tak mau mengiyakan ajakan raka. Tapi ia bingung karna sebelumnya sudah mengiyakan duluan ajakan reno. Tapi kaysa merasa tak enak hati membatalkan keduanya.

Renoghaksara: ca, maaf ya. Gw gbsa malam ini. Gw harus nemenin mama gw di rs.

Pesan line dari reno membuat kaysa sedikit lega, setidaknya ia tak merasa enak hati jika membatalkan ajakan reno sebelumnya, tapi kaysa juga cemas pada laki laki satu itu. Bagaimana tidak? Mungkin saja sekarang reno sedang di maki maki mamanya dengan perkataan yang menyakitkan, ataupun dicakar cakar oleh delima, mamanya reno.

Dengan cepat ia menyambar sling bag berbentuk es krim kesayangannya, lalu turun kebawah.

"Kemana lo?" Ucap ragil yang hendak meminum milo dingin buatannya, kaysa menyambang milo tersebut "bagi ya" ragil pasrah "kemana lo?" Tanyanya sekali lagi.

Kaysa tampak buru buru "gue mau keluar bentar" ucapnya lalu jalan meninggalkan ragil sendirian dirumah bersama pembantu mereka. Mengingat rianti dan adam yang sedang berliburan.

"Gue nitip makanan!" Teriak ragil dari dalam.

Semenjak mengalah, kaysa jadi lebih dekat dengan abang tirinya yang dulu ia sukai itu, bagi kaysa sekarang perasaannya kepada ragil hanyala sayang sebagai suadara tiri. Tidak lebih lagi.

Kaysa sedikit ngos ngosan didepan raka, ia menunduk memegang lututnya seraya mengatur nafas.

"Ngapain lo ra sampai ngos ngosan?" Tanya raka yang heran.

"Buru buru, yuk buruan" ucapnya lalu melenggang begitu saja masuk kedalam mobil raka.

"Kita mau kemana tha?" Tanya kaysa saat nafasnya sudah mulai stabil.

"Kemana lo mau" jawab raka tersenyum. -- "uhm, kalau gitu. Kita ke rs ya?" Tanya kaysa membuat raka menyeringirkan sebelah alisnya.

"Ngapain lo ke rs? Lo sakit?" Tanya raka dengan nada sedikit cemas.

"Bukan, bukan. Kita jengukin nyokapnya reno." Jawab kaysa. Raka tersenyum tipis.

"Lo udah mikirin kata kata gue tadi?"

"Maksud lo?"

"Itu, yang lo suka sama reno" ujar raka. -- "oh? Ah iya. Engga kok gue sama reno ya sama kaua gue sama lo" jawab kaysa yang sedikit tak yakin dengan jawabannya.

"Jelas beda ra" ucap raka lesu. "Gue gak lihat bisa ngerasain apa yang lo kasih ke reno" ucap raka membuat kaysa bingung.

"Mak--maksud lo?" Tanyanya.

"Tatapan lo" ucap raka.

Kaysa hanya diam.

"Maafin gue kalau gue ngomong gitu, maafin gue juga kalau nyatanya gue cemburu"

Kini kaysa menatap raka aneh, ada apa dengan raka.

"Kenapa lo cemburu? Gue sayang sama lo juga kok. Lo sahabat gue dari kecil. Lo ngertila gak mungkin gitu aja gue bedain lo dari reno" jawaban kaysa membuat raka terkekeh.

Stuck on youTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang