DIX : badboy?

3.3K 210 2
                                    


"Tolong bantuin reno,keluar dari sisi gelapnya"

--------------------------------------

Kaysa tertegun dari lamunanya, getar ponselnya membuat lamunannya membuyar.

Ia membuka slide lock ponselnya, kaysa menepuk keningnya, bagaimana bisa ia lupa kalau ia memiliki janji untuk bertemu ziqa.

Dan bodohnya lagi ziqa sudah berada didepan rumahnya.

Ziqa: kamu dimana?
Ziqa: caaaa
Ziqa: aku udah didepan

Dengan tergesa gesa kaysa berlari menuruni anak tangga, tanpa memperhatikan penampilannya sekarang yang sangatla acak acakkan.

"Hai" sapa ziqa -- "eh,sorry sorry gue baru megang hp tadi" ucap kaysa.

Ziqa menatap keseluruhan kaysa yang sangatla acak acakkan, kaysa tersenyum kikuk "tenang,gue udah mandi kok tinggal ganti baju aja" katanya menggaruk kepalanya yang sama sekali tak gatal.

"Kebiasaan" ucap ziqa menepuk pucuk kepala kaysa.

-----------

Kini mereka telah berada disebuah cafe, cafe ini memang favorit mereka saat pacaran dulu.

"Kamu mau pesan apa?" tanya ziqa -- "lo gue aja deh, biar gak canggung" kata kaysa -- "oh oke, lo mau pesan apa?" -- "kaya biasa aja"

Ziqa memesan pesanan mereka "mau ngomongin apa?" tanya kaysa.

Ziqa menatap kaysa sebentar "gue mau minta maaf ca" kata ziqa -- kaysa tersenyum simpul "udah 6 bulan lewat ziq gue udah maafin lo kok, gausah bahas yang lama lama" kata kaysa -- "tapi gue gak tenang sebelum gue minta maaf langsung ca" kata ziqa menatap kaysa penuh arti.

"Sekarang kan udah gue maafin, dan lo juga udah minta maaf langsung kan?" kata kaysa.

"Gue tolot ya kan ca?" kata ziqa seperti bertanya pada dirinya sendiri -- "hmm?" ucap kaysa "iya gue tolol, tolol karna buat lo jauh dari gue, tolol karna buat lo lepas dari gue" ziqa tersenyum pahit.

"Tapi lo harus tau, gue emang beneran cinta ke lo ca" -- "udahla ziq, gue udah tau semuanya, lo pacaran sm gue juga karna mau ngebalas revan kan?" kata kaysa.

"Tapi semua berubah, saat gue bener bener jatuh cinta ke lo ca" tatapan ziqa melemah. Mata kaysa berkaca kaca.

Ia membuang muka nya dari tatapan ziqa, berusaha untuk tidak menampakkan matanya yang siap mengeluarkan airmata.

"Gue nyesel"

"Gak ada yang perlu disesalin ziq"

"Kalau aja gue gak bodoh ngikutin otak tanpa tau sakitnya hati gue buat mutusin lo dan bilang kalau selama ini gue cuma manfaatin gue, gue gak bakal kehilangan lo dan senyesel ini ca"
Kaysa masih saja diam mendengarkan semua perkataan ziqa.

"Lo harus tau semuanya"

Kaysa mengangguk.

"Gue,devan,revan,reno dan deno itu sahabatan dari tk-- lo pasti kenal reno kan?" -- "sayangnya deno udah duluan dari pada kita, waktu smp gue dan revan sama sama suka sama satu cewe dan juga sahabat kita" ziqa memberi jeda diperkataannya "namanya clara, gue suka sama clara, revan juga. Dan clara lebih milih revan"

"Awalnya gue gak masalah, gue terima semuanya. Gue sahabat revan tapi bodohnya gue gak tau kalau lo itu sepupu revan, sampai suatu saat revan pacaran sm clara dan clara sakit parah, saat clara butuh revan dia malah nemanin lo jalan"-- "lo ingat kan pertama kali kita ketemu? Waktu itu lo lagi jalan bareng revan dan gue marah marah ke revan waktu itu, gue kira lo selingkuhan revan. Bodoh bgt gue. Dan hari itu juga clara meninggal"

Stuck on youTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang