13

931 33 8
                                    

-Happy Reading-

------------------------------------------------------


Author POV

Malam ini veranda sudah diperbolehkan pulang oleh dokter, karena kondisi nya sudah mulai membaik. Walaupun belum diperbolehkan masuk sekolah, itu tak masalah bagi veranda sang ratu sekolah..
Besok mereka kembali bersekolah. boby mengantar gaby pulang, devan mengantar veranda namun ia mengantar shania pulang terlebih dahulu.

*Dimobil devan*

"Devan" panggil shania memecah keheningan
"Yaa kenapa?"
"Lo sama ve? Gimana?" Tanya shania to the point
Devan melirik veranda yang sedang tertidur di sebelahnya "heemm gatau nihh, gue masih ragu shan" jawab devan jujur
"Kalian udahh saling cinta kok. Gue liat dari gelagat kalian, lagian gak ada salahnya mencoba kan van? Hahaha udahh buru dehh nyatain perasaan lo" ucap shania memberi dorongan kepada devan
"Hahahaha iya iyaa sanss aja kali. Lo sendiri gimana sama hamids?? Mana diem-diem aja lagi lo, teman banget dasar"
"Gue sendiri masih bingung sama perasaan gue van.. gue senang dengan perlakuan kecil hamids yang bikin gue blushing, gue suka ketika dia selalu ada di sisi gue. Tapi di sisi lain, gue... gue cemburu ketika lihat boby sama gaby" curhat shania

"Shan, gue kasih tau yaa.. rasa suka sama rasa cinta itu beda tipis. Rasa suka itu dimana lo kagum sama dia, lo suka dengan sifatnya dia. Tapi kalo cinta, cinta itu dimana lo nyaman berada di dekatnya, jantung lo berdebar ketika deket dia, lo ngerasa kayak hidup lo cuma buat dia dan hidup lo seakan-akan sempurna sama dia walaupun dalam keadaan susah sekalipun. Cinta adalah 1 kata penuh makna dan gue gak bisa jelasin satu persatu, yang gue tau cinta itu bisa bikin orang berubah 180° dari aslinya. Yaa intinya suka terhadap seseorang bukan berarti cinta." Shania tampak menimang-nimang perkataan devan, dia merasa apa yang dikatakan devan ada benarnya juga
"Btw, udah sampe shan" lanjut devan membuyarkan lamunan shania
"Ohh udah sampe yaa. Yaudah thank you yaa udh nganterin gue, dan juga udah kasih gue saran.. gue akan pikir lagi tentang itu" ucap shania sambil menunjukan smiling eyes nya
"Kapanpun lo butuh, shan.. yaudah gue balik dulu yaa, nganterin ve. Bye!"

***

Veranda POV

Aku terbangun karena leherku pegal sekali. Aku membuka mata ku dan terlihat devan sedang melihatku dengan mata hazel nya dan seutas senyum ia berikan
"Hai ve. Udah sampe nih" ucapnya padaku
"Ehh? Udah sampe? Kok kamu gak bangunin aku sihh"
"Iyaa aku baru aja mau bangunin, kamu udah bangun.. baru sampe kok hehehe ve, masih pusing yaa?" Tanyanya ketika melihatku memegang kepala, haduhh gamau lagi dehh aku sakit kayak gini
"Hemm sedikit van" ucapku sambil tersenyum
"Kamu tunggu sini yaa" lohh mau kemana dia?
"Ayokk aku gendong aja" ucapnya sudah membuka pintu penumpang. Aku masih speechless dibuatnya
"Udahh ayokk, devan tidak menerima penolakan" belum aku mengiyakan, dia sudah menggendong ku duluan. Aku menaruh kepalaku ke dada nya yang kekar, tangan ku melingkar ke lehernya. Aku dapat mencium wangi parfum nya, aku sangat menyukai parfum itu heemm, aku juga daoat melihat mata nya yang indah itu. Ohh god! Dia tersenyum padaku, jantung ini... tunggu! Aku mendengar detakan jantung devan, ternyata memiliki tempo yang sama denganku..

"Aku berat yaa??" Tanyaku padanya
"Heem? Enggak kok, kamu enteng banget malah"
"Kok jantung kamu kayak abis marathon? Hehehe" tanyaku
"Ehh? Ehmm i-itu bukan apa2 kok hehehe" ahh dia selalu malu malu begitu hahaha
Dia menggendongku sampai ke tempat tidur ku. Aahh padahal aku ingin lebih lama lagi dalam keaadaan seperti itu.
"Nahh sampai, sekarang kamu istirahat yaa.. jgn lupa obatnya diminum, besok sepulang sekolah aku akan kesini bersama yang lain" ucapnya padaku

"Van? Besok pagi jemput aku yaa" ucapku padanya aku tahu dia tidak akan memperbolehkanku masuk sekolah
"Loh? Kamu kan gak boleh masuk dulu ve sama dokter, udahlahh mendingan kamu istirahat dirumah saja. Nanti aku sampaikan ke guru guru" ucapnya dengan nada sedikit tinggi, hufftt aku tahu dia bakal bilang seperti itu
"Tapi besok aku mau masuk, aku gamau ketinggalan pelajaran, van! Lagian aku dirunah sendirian bete" Ucapku kesal
"Ve, tapi kan-"
"Pokoknya aku mau masuk, titik!" Aku mengalihkan pandangan mataku darinya, bukan karena marah tapi karna aku gak tahan ditatapnya seperti itu.
"Hufftt yaudahh terserah kamu tapi dengan syarat kamu harus aku antar jemput dan aku harus awasin kamu terus, paham?" Ucapnya serius sekarng
"Okee paham. Makasih van"
"Iyaa sama sama, yaudah aku pulang dulu yaa. Goodnight veranda" ucapnya tersenyum dan hendak pergi namun tanganku menarik bajunya
"Kenapa? Kamu butuh apa?" Tanyanya khawatir
"Give me a hug please" ucapku memohon dengan menunjukan wajah melasku.  Dia tak akan menolaknya
"Sini sini pelukk. Udahh yaa goodnight"
"Hati hati van.. thanks" ucapku tersenyum menatap punggungnya yang perlahan menghilang dibalik pintu. Aku senang dengan perhatian yang dia berikan, seakan-akan aku adalah orang yang paling berharga di hidupnya. Mulai ngawur, mendingan tidur dehh, sampai ketemu besok devan =]

Friendzone [COMPLETE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang