10

42 13 0
                                    

"Bukannya Arirham baru aja putus sama ceweknya?"
"Ye.... elo tau aja si Arirham. Stok ceweknya kan banyak banget."
"Ngapain aja ya, mereka di toilet berdua? Pasti udah macem-macem deh."
"Nggak nyangka ya, mereka tampang polos kayak Luna gitu mau-maunya jadi korbannya Arirham."

Awalnya Luna nggak begitu peduli dengan ucapan Darren. Tapi ternyata ucapannya terbukti. Arirham memang menyebar gosip yang nggak-nggak ke anak-anak satu sekolah. Besoknya, gosip-gosip ngawur bermunculan. Ada yang bilang Luna itu cewek gampangan lah, bahkan ada yang bilang Luna ngerebut cowok orang. Kasus antara Luna dan Arirham yang ditemukan di dalam toilet pun menjadi topik paling hot hari itu. Pikiran-pikiran jelek langsung bermunculan. Banyak murid SMA Persada penasaran sama sosok Luna, sampai mereka ngebela-belain ke kelas IPA untuk melihat. Luna jadi nggak konsen belajar. Padahal Ujian Kenaikan kelas sebentar lagi dilaksanakan. Pokoknya Luna mendadak populer di sekolah.

Karena merasa nggak terima, dendam kesumat Luna muncul. Ia ingin memukul Arirham sampai cowok itu babak belur. Kalau perlu sampai mulutnya sobek dan nggak bisa nyebarin gosip aneh-aneh. Tuh cowok emang nyebelin banget, nyeberin gosip yang nggak benar ke orang-orang. Apa maksudnya coba? Emangnya Luna cewek apaan? Emangnya Luna cewek yang nggak benar? Enak aja! Kirain cuma cewek yang doyang gosip, ternyata cowok-cowok juga doyan.

Luna merasa udah ditipu mentah-mentah sama cowok brengsek kayak Arirham. Dia merasa menjadi orang paling tolol. Kalau bukan ia kasihan melihat Arirham meringkuk kesakitan di toilet, pasti Arirham nggak bakalan seenaknya bikin gosip panas di sekolah.

Arirham tampak bingung ketika melihat Arirham berjalan lurus ke arahnya dikoridor sekolah. Tatapan cewek itu datar tanpa ekspresi. Dan ketika gadis itu berdiri dihadapannya, tiba-tiba.....

Plak! Luna menampar wajah Arirham. Arirham langsung terbengong-bengong.

"Dengar ya, Arirham. Aku tuh nggak seperti cewek-cewek dengan gampangnya kamu gombalin. Aku bukan cewek murahan! Jangan mentang-mentang kamu ditakutin banyak orang jadinya kamu bisa seenaknya aja gitu," ucap Luna sambil menunjuk-nunjuk wajah Arirham.

Arirham masih belum tersadar dari tamparan Luna. Pipinya masih panas.

"Apa maksud kamu pura-pura sakaw dikamar mandi dan nyuruh Darren ngunci pintu toilet dari luar? Aku udah tau semua pikiran busuk kamu. Darren udah cerita semuanya!" ujar Luna penuh emosi.

Arirham kaget mendengar ucapan cewek mungil itu.

"Asal kamu tau ya, aku nggak bego Arirham. Sehebat apapun kamu ngegombal, aku nggak akan pernah tertarik sama cowok brengsek macam kamu!" lanjut Luna lantang. "Basi!" ucapnya sambil be4jalan meninggalkan Arirham yang masih terbengong-bengong.

Arirham berpikir sejenak. Baru kali ini ia ditampar cewek. Tapi kenapa cewek itu tiba-tiba menampar dia? Arirham mencoba-coba mengingat perkataan Luna tadi. Darren? Apa hubungannya dengan Darren? Jangan-jangan.....

Arirham yang mulai bisa menebak situasi langsung aja naik pitam. Sifatnya yang gampang emosian mendadak kambuh. Pasti Darren ngomong macem-macem tentang dia. Dia hafal betul di mana teman-temannya berada saat ini. Maka tanpa pikir panjang ia langsung menghampiri tempat mereka biasa nongkrong.

Di sana Arirham melihat Darren sedang ketawa bareng teman-teman lainnya. Menyadari kedatangan Arirham, Darren langsung menyambut senyum lebar seperti biasa.

"Arirham, my friend!!!" ucap Darren sambil merentangkan tangan lebar-lebar, bersiap memeluk sahabatnya itu.

Arirham nggak membalas. Ia menatap wajah Darren tajam sambil berucap, "Gue ada urusan sama elo!" ucapnya singkat, jelas, dan padat. Kontan saja teman-teman Arirham bertanya-tanya.

FateTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang