16

33 10 1
                                    

Cowok itu kini sedang menuju masuk ke salah satu cafe favoritnya ketika dia merasa lelah, keluh maupun kesal. Tak heran setiap kali dia datang ke tempat itu, para pelayan sangat mengenal wajahnya yang sangat datar. Namun beda dengan hari ini, dia membawa seseorang yang sangat spesial baginya, sehingga mimik datarnya itu tak tampak di wajahnya itu, melainkan dia menunjukkan mimik yang sangat ceria seolah dia adalah orang yang paling bahagia di dunia ini.

Arirham menggandeng tangan Luna menuju tempat duduk yang baginya sangat nyaman di cafe itu. Semua mata memandang ke arah mereka, terlihat salah satu gerombolan siswa SMA yang sudah jelas bukan berasal dari SMA Persada menatap ke arah mereka namun  Arirham hanya mengabaikan tatapan yang dapat membuatnya mengerti bahwa mereka sedang terlihat cemburu.

"Siapa dia?"
"Waahhh... ganteng banget"
"Ceweknya juga nggak kalah cantik"
"Apa mereka pacaran?"
"Kalau mereka pacaran gue iri banget..."
"Gue mau nangis melihat mereka bergandengan"
"Cocok tau, tapi kayaknya cewek nya itu biasa-biasa aja"
"Cantik+Ganteng= mereka serasi bingitzzz"

Ocehan yang sampai di telinga Luna dan Arirham hanya bisa menghembuskan napas yang berat. Mereka memang sudah terbiasa dengan suasana ini, dan jelaslah bahwa Arirham sangat ganteng ditambah Luna yang sangat cantik. Mereka dapat dibilang King&Queen deh.

Akhirnya mereka duduk di kursi itu, mereka saling berhadapan, tampak jelas di mata Luna, Arirham lagi mengibas-ibaskan tangannya itu ke wajahnya.

Arirham memang sudah terbiasa dengan pujian-pujian yang membuatnya menjadi ngefly mendengar hal itu, tapi hari ini dia tidak sendirian melainkan dia membawa Luna yang notabenya adalah pacarnya. Arirham jadi kegiringan takut ketika reaksi Luna mendadak cemburu dan berujung yang namanya dengan ngambek.

"Kamu mau pesan apa?" tanya Arirham setelah mereka sudah duduk di tempat itu, Arirham seperti biasa memesan makanan andalannya itu.

"Sama kayak kamu aja" ucap Luna sambil tersenyum lebar ke arah Arirham yang sukses membuat Arirham jadi bulshing sendiri.

Arirham memanggil salah satu pelayan yang tak lama pelayan itu sudah berdiri tegak di depan Arirham. Seorang cewek memakai kostum kerja berwarna merah itu sedang menatap Arirham kagum. Merasa ditatap kayak gitu, sontak Arirham langsung menjadi bulshing nggak jelas, tapi bukan bulshing karena ditatap kagum kayak gitu melainkan dia takut Luna pacarnya itu cemburu.

Semenjak Arirham dekat  dengan Luna, hidup Arirham berubah 180 derajat. Kini Arirham merasa bahwa dirinya itu sudah terbebas dari tingkah kekanak-kanakannya.

"Gue mau pesan...." belum sempat Arirham menyelesaikan kalimatnya itu, tiba-tiba cewek itu kegiringan sendiri yang membuat Arirham dan Luna melotot seketika.

"Nasi goreng spesial pakai telur dadar di atasnya, jangan campurkan sambel atau cabe atau hal semacam pedis-pedisan, bukan namanya nasi goreng spesial kalau tidak pakai kerupuk ditambah air mineral putih."

Arirham hanya mengangguk-anggukkan kepalanya melihat betapa takjubnya cewek ini, namun sekilas pikiran itu melayang jauh karena sedari tadi Luna menatapnya penuh dendam.

"Okee.... kami akan segera kembali" ujar cewek itu lalu meninggalkan Arirham dan Luna yang masih saling melampiaskan tatapan tajam mereka, seolah wajahnya saja yang berbicara.

"Hah? Jadi kamu cukup populer juga, ya? Cukup mereka tau makanan favorit kamu." cetus Luna dengan nada sinis sambil mengangkat dagunya seolah dia sedang kesal akan hal itu.

"Sayang... aku memang populer disini, tapi aku  nggak tau kalau mereka cukup memperhatikan kebiasaan aku. Kamu jangan marah, ya?

"Hah? Siapa juga yang marah?" Luna berbohong. Dia tau persis bahwa dia sangat marah terhadap pacarnya itu.

FateTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang