- 25 November 2015.
Pertanyaannya tidak pernah tentang motivasi. Tidak, pertanyaannya selalu tentang motif: kenapa? Apa alasannya?
Pada satu titik, kita lupa bahwa analogi manusia kepada mesin tidak sepenuhnya salah. Mesin membutuhkan bahan bakar. Manusia juga. Mesin membutuhkan proses. Manusia juga. Dan, terutama, mesin membutuhkan pendorong.
Manusia juga. Kita mengenalnya dengan nama motivasi.
Dalam bagian kedua, pertanyaanku mendadak berubah wujud: masih mengenai proses dan dorongan, mendadak aku menyadari bahwa keduanya punya satu hasil, yaitu perubahan. Bagaimana semuanya bisa berubah seperti ini? Kita bisa menilik kondisi awal, keadaan original, tetapi itu seperti bertanya mengenai motif. Kita hanya bisa mencari awalnya, bukan prosesnya.
Kenapa dengan dua pertanyaan ini?
Aku menuliskan ini sambil terpikirkan mengenai sebuah nama yang tanpa lelah terus menjerit, berusaha untuk menjadi tangan yang teracung tertinggi di tengah lautan manusia yang berseru, memohon padaku untuk menoleh padanya barang hanya sekali. Sebuah nama yang masih menjadi ritme repetitif yang menemani tidurku, mantra yang masih membantuku mengatur hela napas.
Nama yang melambangkan hal yang tidak pernah kutunggu, tapi tak ingin kulepas. Satu-satunya hal yang membuat tulisan-tulisan bodohku menjadi masuk akal. Satu-satunya hal yang mampu memberiku alasan untuk berdiksi ria sambil tertawa setelah sekian lama.
Nama yang, di setiap waktuku berpikir dengan tenang, mendadak membuatku sadar bahwa di tengah deru seru-seru padaku, aku tidak mau berhenti mendengar jeritannya. Sorakannya. Panggilannya. Suaranya.
Aku tengah belajar untuk tidak takut pada masa depan dan tidak menggenggam masa lalu, dan saat itulah aku tiba-tiba disadarkan akan betapa mengerikannya masa kini.
Sunyi, sunyi. Apa begini rasanya mati nanti?
Ah. Ajaibnya, semua menjadi seperti ini.
Tidakkah sia-sia kedua pertanyaanku sebelumnya?
***
KAMU SEDANG MEMBACA
Aspira: Buku Catatan Dahaga
Poetry- 8 Juni 2016. Akronimia: Semua yang tertulis dalam cerita ini Pernah terbengkalai, terabaikan, atau ditulis tanpa Inti yang jelas. Suatu hari, terbersit Rasa ingin mengumpulkan Apa yang ada menjadi satu : Badan yang utuh. Mungkin sekadar Untuk mema...