Pukul 22.00
"Baiklah, aku permisi." Ucapku seraya meninggalkan ruang rapat untuk memberitahu Vi hasilnya.
Aku berjalan cepat menuju kamar Vi. Sesampainya disana, aku tanpa basa-basi mengetuk pintu kama Vi.
"Vi, kau didalam?"Tak ada jawaban. Aku kembali mengetuk pintu kamarnya, dan hasilnya tetap sama, tak ada jawaban yang menyambut ketukanku. Karena aku sedikit penasaran, aku membuka pintu dan ternyata tak terkunci.
"Vi, kau didalam?" Tanyaku seraya perlahan masuk kedalam.
Tak ada siapapun disini. Dan, mustahil jika Vi tak mengunci kamarnya saat ia keluar, kemana dia?
Aku berjalan mencari sebuah petunjuk di penjuru kamar ini. Jendelanya terbuka, sudah cukup lama sepertinya karena suhu diruangan ini cukup dingin. Tapi mustahil Vi jika membiarkan udara malam masuk terlalu lama, dan jika Vi pergi keluar seharusnya dia mengunci kamarnya.
Saat aku berjalan mendekati kusen jendela, disana aku menemukan sedikit retak dikaca namun tak pecah. Aku sedikit berpikir ada kejadian apa disini, dan dari retakan ini bisa kutebak jika ada sebuah pemberontakan.
"Vi..." pekikku saat menyadari apa yang sebenarnya terjadi.
-------------
Pukul 05.20
Vi sudah terika kuat di dinding ruangan gelap itu, tangan dan kakinya pun sudah tak dapat bergerak bebas karena terikat kuat pada setiap sudut dinding. Vi masih dalam keadaan tak sadar.
"Akan kulanjutkan dendamku kepada puterimu, Grim! Takkan kuampuni dia dan kakaknya karena telah merebut tahta-ku!"
Sesosok pria berjalan dari balik kegelapan. Dan saat sinar mentari datang melewati celah jendela kecil, menerpa gadis yang tengah terpampang jelas didinding kosong itu, membuat matanya terbuka dan tersadar dari tidurnya.
"Dimana ini?" Desah Vi seraya melihat sekeliling ruangan.
Matanya terbelalak saat melihat sekilas sosok yang tak asing lagi dimatanya. Vi mengerjapkan matanya tak percaya, seperti baru melihat sesosok mahluk aneh di depan matanya.
"Lycth?!" Pekik Vi diikuti sebuah seringaian yang mengerikan.
-----------
"Lycth?!" Pekikku tak percaya.
Lycth menyeringai kepadaku, lalu tak lama setelah itu aku hanya diam membeku.
"Ada apa Vi atau, apakah aku harus memanggilmu puteri Grim?" Ucap Lycth seraya menempelakan sebuah belati kecil di pipiku.
Aku masih belum sadar dari lamunanku saat pisau itu sudah bergerak membentuk tanda X di sana. Aku masih membeku dan itu memberikannya kesempatan untuk terus melukaiku. Sudah puluhan luka sayat menghiasi tubuhku, tapi aneh, luka itu tidak sembuh dengan cepat seperti biasanya.
"Biar kukatakan padamu..." Lycth mengangkat daguku hinga kami saling tatap.
"Ayah tercintamu Grim sudah merebut hak milikku!"Lycth menghempaskan daguku dan membuatku tersadar dari lamunanku. Aku langsung memberontak dan berusaha untuk melepaskan belenggu-belenggu ini, namun hasilnya masih tetap sama. Tenagaku mulai terkuras habis, aku sudah tak berontak lagi dan mulai terengah-engah.
"Sudah cukup berontaknya, RATU?" Ucapnya sedikit menekan kekalimat terakhir.
Aku tersentak dan kembali memberontak, tapi apalah daya, tenagaku telah terkuras habis tak tersisa.
"Biar kuceritakan kelakukan biadab apa yang ayahmu lakukan." Gumamnya.
Flash back
"Mustahil, aku takkan sudi menikahkan adikku dengannya!" Bantah Lycth.
Seorang gadis tampak memohon kepadanya, menyebabkan bulir bening mengalir deras dipipinya. Ekspresi Lycth berubah, sedih namun tetap tak terima dengan permintaan adiknya. Kemudian gadis itu bangkit dan tampak begitu marah.
"Aku akan tetap menikah, meskipun itu dengan atau tanpa persetujuanmu!"
"Selena, tunggu!" Tangan Lycth kembali menarik gadis bernama Selena itu.
Selena hanya diam saat Lycth mengenggam tangannya. "Kau tau apa yang akan terjadi jika seorang Shavenx menikah dan memiliki anak dengan Shavenx lain bukan?"
Selena diam sesaat, memaksa otaknya mencerna apa yang telah kakaknya itu katakan.
"Aku tau itu Lycth, aku tau." Desahnya kemudian.Lycth tersentak saat Selena menjawab pertanyaannya, "itu artinya kau tau apa resiko menikah dengannya, bukan?"
Kemudian Selena tertunduk, menatap lantai dengan kosong. Akhirnya Lycth melepaskan genggamannya, membiarkan Selena untuk berpikir jernih.
Flash back off
"Sejak saat itulah Selena mulai menjauhiku, dan aku mulai mendapatkan kabar jika Selena dan Grim memiliki anak, dan itu adalah kalian berdua!"
Aku menbelalakkan mataku. Mom melakukan semua itu?
Lycth kembali bercerita, "dan saat kalian lahir, Grim terkejut saat mengetahui kalian adalah manusia. Dia tak tau apa resiko yang akan dia dapatkan setelah menikahi Selena dan memiliki anak."
"Grim mengira jika dia akan melahirkan vampire murni baru dengan kekuatan yang lebih besar, namun ternyata dua dugaannya salah. Dan memulainya dengan dirimu, namun Zack menolak dan menggantikan posisimu." Sesaat Lycth menghentikan ceritanya.
Aku menatapnya kosong, sedih dan marah. Aku tak tahu lagi apa yang harus kulakukan, marah karena apa yang telah dilakukannya, atau malah kecewa dengan yang Dad lakukan.
"Zack terlahir sebagai vampire murni baru dan mengambil alih kekuasaan dunia ini, namun kau! Kekuatan vampiremu bangkit, namun itu tak menjadikanmu seorang vampire!" Ceritanya selesai.
Aku masih diam, mencoba untuk mencerna apa yang telah diceritakannya, mencoba untuk memahami apa yang dirasakannya. Tapi aku tak bisa, aku terlalu bingung dengan semua teka-teki ini.
Lycth tiba-tiba berjalan kearah meja kecil yang ada didekatnya. Lycth kemudian mengambil sebuah suntikan yang tersembunyi di balik lemari kecil disana. Lycth berjalan kearahku yang masih diam, lalu menyuntikkan jarum itu kepermukaan kulitku.
Pandanganku mulai buram, cahaya yang kulihat pun mulai redup. Aku tak sadarkan diri dan terbawa kealam yang tak kukenal.
---------------------
Note : Hayo.... gimana nih nasib Vi? Mati karena racun atau hidup diselamatkan?And maaf ya klo gk seru, than yang udh ngasih saran dan vote...
Aku juga mau promo tentang cerita aku yang baru, namanya "To my life I'll kill you"....
Dibaca ya.....
KAMU SEDANG MEMBACA
Zavenia
FantasyDunia fantasy. Bagi sebagian orang dunia fantasy adalah khayalan, namun tak sedikit orang yang mempercayainya. Tapi mereka benar-benar nyata, baik dalam bentuk peri atau pun troll, mereka semua nyata. Hanya saja mereka tersembunyi dibalik bumi, menu...