What Is Love - Part 1

5.8K 278 22
                                    

"Tidak aku tidak setuju atas rencana ini appa!"

Terdengar suara teriakan seorang gadis muda yang kini tengah berdiri setelah menggebrakan tangannya diatas meja. Matanya melotot tidak percaya atas rencana yang baru saja ia dengar, baginya ini bahkan lebih buruk dari ditenggelamkan di Sungai Han sekalipun, ya mungkin sekarang dia pikir lebih baik mati daripada menerima rencana konyol appanya itu.

"Maafkan appa Sooyung-ah,ini yang terbaik bagi keluarga kita, kau tahu sendiri keadaan apa yang tengah menimpa keluarga kita."

"Tapi appa,bagaimana dengan hubunganku dengan ...."

"Cukup Sooyung-ah! Kalau kau membahasnya lagi pertunanganmu akan semakin dipercepat."

Air matanya pecah bagai sungai yang sudah tak mampu menempung hujan dari langit, hatinya sakit menerima kenyataan bahwa sebentar lagi dia akan dijodohkan dengan seseorang yang tak dicintainya, padahal sekarang Sooyung sudah memiliki seseorang yang begitu berharga baginya,se seorang yang sudah menjalin kasih selama lebih dari 1 tahun belakangan ini. Namun apa yang dia dengar hari ini bagaikan sebuah tusukan belati yang langsung menghujam jantungnya, begitu mendadak.

~~~

Tok tok tok.

"Sooyung-ah boleh eomma masuk?."

Tak terdengar jawaban dari dalam, mungkin saat ini Sooyung benar-benar malas untuk berbicara dengan siapapun, bahakan eommanya sendiri.

Ceklek.

Wanita itu masuk ke dalam kamar anaknya yang sudah ia rawat 17 tahun lamanya, dengan hati-hati dia mulai mendekat ke tempat tidur Sooyung mencoba untuk berbicara hati ke hati dengan anak semata wayangnya itu.

"Sayang, eomma tahu ini pasti begitu berat untukmu namun hanya jalan ini yang dapat ditempuh nak."

Sooyung hanya bisa berpura-pura tidur sambil memejamkan matanya erat, dia memunggungi eommanya yang sedang mengelus lembut rambut panjang anaknya itu.

Sooyung hanya bisa diam mendengar penjelasan demi penjelasan yang eommanya katakan dengan penuh kehati-hatian, takut anaknya yang satu ini tak mengerti apa yang sebenarnya ingin dia jelaskan.

Namun Sooyung hanya membisu, tenggelam akan pikirannya sendiri yang kini mungkin sama kacaunya dengan daerah yang terkena gempa 9,0 SR.

"Mungkin nanti kamu mau bicara nak, eomma tinggal ke bawah dulu, tolong pertimbangkan apa yang eomma dan appa putuskan. Tak ada orang tua yang ingin anaknya menderita Sooyung-ah. Kau ingat itu ya."

Wanita itu akhirnya menyerah dan beranjak dari tempat tidur, berencana untuk memberikan sedikit waktu anaknya untuk berpikir. Namun suara yang sedari tadi sudah ditunggunya akhirnya terdengar.

"Tapi kenapa harus ada rencana tunangan?. Aku tahu perkebunan ayah kini tengah dilanda masalah namun kenapa mereka menginginkanku untuk bertunangan dengan anaknya? Aku bahkan tak mengenal anaknya."

Sooyung mulai bangkit dan duduk menghadap eommanya, meminta kejelasan lebih dalam mengenai keputusan besar orang tuanya yang juga menyangkut hidupnya.

"Mereka bukanlah orang asing sayang, Yook Ji Hoon adalah orang yang berjasa atas apa yang keluarga kita punya sekarang, kau juga pernah bertemu anaknya dulu saat masih kecil. Maka bukanlah sesuatu yang aneh jika kau dijodohkan dengannya? Memang ini sedikit mengejutkan bahkan bagi eomma sendiri ketika mendengar bahwa Tuan Yook Ji Hoon bersedia membantu ayahmu dengan suatu syarat pertunangan ini, namun dia berkata bahwa dia hanya ingin mempercayakan anaknya kepadamu karena dia sangat mengenalmu dari kecil sayang."

Sooyung mulai bangkit dari tempat tidurnya dan mendekat maju ke depan eommanya mencoba untuk menghujani eommanya tentang pertanyaan yang tengah beputar-putar di kepalanya kini.

What Is Love?Where stories live. Discover now