20

1.9K 192 52
                                    

SOOYUNG POV

Aku benar-benar sudah tak dapat menyangahnya lagi kali ini. Hatiku benar-benar sudah lumer seperti coklat saat melihat Sungjae yang mengulurkan tangannya kepadaku. Pandangan matanya yang sayu, bibirnya yang seksi tanpa usaha itu sudah benar-benar menyihir akal sehatku. Pagi itu kami semua berencana pergi ke Pantai menaikki kapal, aku yang datang terlambat saat itu dihadapkan oleh dua orang lelaki yang mengulurkan tangannya untuk membantuku menaikki kapal. Namun saat melihat tangan Sungjae yang datang menghampiriku, ingatan saat ia membisikkan kata "aku tak akan menciummu kali ini" merasuk ke pikiranku, membuat pipiku memanas dan tanpa sadar meraih tangan Chanyeol dibanding Sungjae. Dengan cepat aku berlari mendekati Johyun dan duduk di sebelahnya.

"Apa kau gila mengabaikan Sungjae seperti itu di depan banyak orang?." Aku menghembuskan nafasku pasrah mendengar Johyun berkata seperti itu.

Benar, apa aku sudah gila? Aku bahkan mendengar Sungjae mengatakan "apa dia sedang bercanda" dengan nada yang menahan amarah. Tapi aku benar-benar tak dapat mengontrolnya, entah mengapa hati ini benar-benar akan meledak saat melihat wajahnya. Bahkan sekarang saat ia menatapku tajam malah terlihat begitu seksi di mataku.

Kenapa dengan kedua mataku?

Kenapa dia terlihat begitu tampan?

Kenapa dia memenuhi pikiranku?

Kenapa hanya ada Yook Sungjae di otakku?

Yook Sungjae ...

Yook Sungjae ...

Yook Sungjae ...

.

.

.

"Park Sooyung! Sooyung-ah."

Aku berjingkat kaget saat mendengar seseorang memanggil namaku berkali-kali. Aku tak tahu sejak kapan aku jatuh tertidur. Ah! Ini semua karena Yook Sungjae yang membuatku harus bergadang semalaman. Tapi apakah ini salahnya? Bukankah ini karena diriku sendiri yang bimbang malam itu? Ah! Jinjja, dia sudah membuatku kehilangan fokus hari ini.

"Johyun-ah, kita sudah sampai?." Aku mengucek mataku sambil melihat kesekitar. Sudah tak ada orang di kapal, hanya aku yang dan Johyun yang tersisa.

"Ayo, cepat bangun, kita sudah sampai di pantai Jungmun."

"Iya, iya aku sudah bangun. Turunlah dulu aku akan menyusul. Kepalaku masih sedikit pusing, sepertinya aku ingin muntah, kau duluan saja."

"Baiklah, pastikan kau cepat menyusul."

"Hmmmm."

Tak lama setelah Johyun pergi, aku segera memuntahkan isi perutku, air laut yang berwarna biru itu sedikit berubah warna menjadi keruh karenaku.

.

.

.

"Kemana mereka semua? Kenapa tak ada satupun orang yang kukenal."

Aku turun dari kapal dan benar-benar tak menyadari dimana aku sekarang. Sudah kubilang tadi, pikiranku sedang tak fokus karena virus Yook Sungjae. Saat sedang bingung-bingunya, tiba-tiba seorang turis asing datang menghampiriku.

"Hey, girl! Come on! Play with me!." Kata sang turis sembari membuka lebar tangannya, seperti memberi sinyal kepadaku untuk memeluknya.

"Ige Mwoya? Apa yang dia katakakan. Dia kelihatan seperti lelaki hidung belang, otokheo?."

What Is Love?Where stories live. Discover now