16

1.6K 170 10
                                    

Dengan membawa dua buah kantong kresek Sooyung beranjak pergi dari apartemennya berniat untuk membuang sampah yang selama seminggu belum dibuangnya itu.

KLEK.

"Ah, kenapa dia keluar juga." Bisik Sooyung lirih saat melihat Sungjae yang juga keluar dari apartemennya.

"Mau kemana?." Tanya Sungjae singkat.

"Buang sampah."

Tanpa melihat Sungjae, Sooyung lalu berniat melangkah pergi, namun sebelum itu langkahnya sudah dihadang oleh Sungjae.

"Apa yang kau inginkan?." Tanya Sooyung malas.

"Kenapa kau tak melihat wajahku saat berbicara sekarang? Apa kau malu karena ciuman tadi pagi?."

"Siapa bilang? Saking seringnya kau melakukannya kepadaku aku bahkan tak peduli." Jawab Sooyung bohong. Padahal saat ini saja saat Sooyung melihat Sungjae rasanya seperti ingin meledak

"Benarkah? Kalau begitu lihat aku."

"Tidak mau."

"Lihat." Perintah Sungjae.

"Minggirlah, aku sudah tak kuat dengan bau sampahnya." Sooyung lalu mendorong tubuh Sungjae perlahan.

"Sini aku lihat." Sungjae lalu mengangkat wajah Sooyung paksa, Sooyung yang sedang memegang dua buah kantong kresek tak bisa mencegahnya.

"Lihat kan? Wajahmu memerah kkkkk." Ledek Sungjae

"Lepaskan..............uhuk....uhukkk." Pinta Sooyung sambil terbatuk-batuk.

"Kau masih tidak enak badan?."

"Tidak, aku sudah baikkan."

"Benarkah?." Sooyung mengangguk. "Oh ya ini ----."

Belum selesai Sungjae berbicara Sooyung dengan cepat melepaskan diri dari Sungjae lalu pergi berlari secepat kilat.

"YAH! Jangan lari! Ah jinjja, padahal aku ingin menitip kantong sampah juga. Kalau begini aku jadi malas membuang sampah." Ucapnya sambil kembali masuk ke dalam apartemennya.

~~~

BRUG.

Sooyung melemparkan dua kantong kresek yang dibawanya di tempat pembuangan sampah di lantai bawah. Sambil menstabilkan nafansnya setelah berlari-lari tadi, Sooyung duduk di bawah tiang besar yang berada tidak jauh dari tempatnya membuang sampah.

"Orang itu selalu menyusahkanku, kenapa dia selalu berbuat hal-hal yang mengejutkan tiba-tiba, kenapa juga aku harus gugup saat bertemu dengannya? Dia kan hanya...hanya...." Tanpa sadar Sooyung memegangi dadanya yang sepertinya sudah berdetak tak karuan walau hanya memikirkan Sungjae.

"Bisa gila! Otakku sudah konslet!." Teriaknya frustasi.

KRING......KRING

Dengan malas Sooyung mengangkat telefon tanpa melihat siapa yang menghubunginya, sesuai dengan kebiasaannya.

"WEE!."

"Yah! Begini caramu mengangkat telefon?."

Mendengar suaranya yang familiar Sooyung dengan cepat melihat siapa nama yang tertera di layar ponselnya.

"Ah! Lagi-lagi Chanyeol Oppa yang kena." Umpatnya dalam hati

"Mian Oppa, sudah kebiasaan. Tehe." Ucapnya dengan suara yang dibuat seimut mungkin.

"Sudahlah, lagipula ini bukan pertama kalinya. Sooyung-ah, kau masih ingat janji saat di jembatan dulu?."

"Tentu aku masih ingat."

What Is Love?Where stories live. Discover now