Melted 14a

826 40 0
                                    

PART 14 A

You were playing yours

She was playing her games

Surely games to be played all the way

For you learn how to play – Big Baby driver – some other day

Karena mereka sudah tenggelam dalam permainan ini. Salah langkah satu saja, game over!

"Shilla udah dateng?" tanya Ify pada Oik, sekutu Shilla masalah drama korea. Oik mengangguk.

"Tuh." Jawabnya sambil menunjuk bangku tepat di depan meja guru, bangku yang paling dihindari Shilla selama ini. Ify menatap bangku itu dengan pandangan tak terbaca.

"Fy, lo duduk sama gue gih," tawar Alvin yang tiba-tiba saja menarik Ify.

"shilla." Desis Ify. Alvin mengangguk paham.

"Dia butuh waktu," Alvin berusaha mencermati apa yang diinginkan Shilla.

"Tapi kita nggak bisa diem aja gini kan?" sanggah Ify. Alvin mengangguk paham, semalaman ia berpikir keras bagaimana menghadapi dua sahabatnya ini.

"iya, Ify, gue tahu. Makanya di sela waktu Shilla itu kita coba jelasin semuanya ke dia," sahut Alvin tenang. Ify mengangguk setuju, lagian tidak ada gunanya ia membantah Alvin sekarang.

Shilla memasuki kelasnya lima menit sebelum bel berbunyi. Jantungnya kini berdebar tak karuan, bukan karena bertemu gebetan bukan. Ini lantaran tempat duduk yang dipilih Shilla sekarang. Tepat di depan meja guru, tapi daripada harus semeja dengan Ify atau Alvin sepertinya ini pilihan terbaik.

"Kemana aja, Shill?" sapa Nisa teman sebangkunya sekarang.

"Sarapan," jawab Shilla seadanya. Semoga pelajaran hari ini tak membuatnya semaput di tempat duduk barunya.

"Shill, kantin yuk?" ajak Ify. Shilla menoleh sebentar lalu beranjak begitu saja melewati Ify. Ify mencelos saat Shilla melewatinya seolah Ify tak kasat mata.

"Fy, lo nggak pa pa?" tanya Alvin di belakang Ify. Ify mengangguk.

"Kalian lagi ada masalah ya sama Shilla?" tanya Nisa penasaran. Ify diam saja.

"Salah paham sedikit, Nis," sahut Alvin.

"Tolong temenin Shilla ya." Lanjut Alvin yang disambut acungan jempol Nisa.

Ify dan Alvin pun beranjak menuju kantin. Sepanjang jalan menuju kantin tak satupun dari mereka bicara. Alvin dengan pikirannya sendiri dan Ify juga dengan pikirannya.

"Ify!" panggil Rio saat Ify lewat dihadapannya. Ify tak menggubris panggilan Rio dan terus berjalan. Rio menggeram pelan lalu mencekal pergelangan tangan Ify.

"Apa?" sahut Ify malas. Rio berdecak kesal. Alvin memandang aneh keduanya.

"Lo duluan aja, alv." Ujar ify pada Alvin. Alvin mengangguk lalu meninggalkan Ify dan rio.

"kamu kenapa? Dari kemarin nggak hubungin aku. Habis dari rumah aku, kamu jadi gini," ucap rio khawatir.

"Sorry, aku lagi mikirin seseorang sekarang," jawab Ify santai. Seseorang? Hati rio tak terima saat Ify mengucap kata 'seseorang'.

MeltedTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang