4

72 9 0
                                    

Hari ini Reina sudah membawa jaket yang Rega berikan untuk dikembalikan. Namun, dari pagi hari hingga siang ini Reina belum juga bertemu Rega.

Akhirnya Reina memutuskan untuk pulang saja dan mengembalikannya esok. Tapi saat Reina melewati lapangan basket, terlihat Rega mengenakan kaos team basket dengan keringat yang bercucuran.

Itu menambah tingkat ketampanan Rega yang membuat hati para wanita meleleh. Reina pun gelisah, pasalnya Rega dilapangan tersebut tidak sendirian. Reina bingung dan gelisah, antara mengembalikan jaket Rega atau tidak. Tak lama Rega pun akhirnya melihat Reina yang sedang gelisah dan ia menghampiri Reina.

"Hei Rei" sapa Rega yang menghampirinya dengan berlari.

"Ha hai ka" jawab Reina sedikit terbata.

"Gimana?" tanya Rega yang menaikan kedua alisnya dan melirik ke arah jaket yang dipegang Reina.

"O..o..iya ini ka jaketnya... maaf aku baru kembaliin" Reina memberikan jaket Rega dan tidak sengaja Rega memegang tangan Reina yang dingin.

"Rei kok tangannya dingin? Sakit?" tanya Rega dengan mendekatkan wajahnya ke wajah Reina yang membuat degupan jantung Reina semakin kencang.

"Ng.. ngga.. ngga papa kok ka, maaf ka aku pulang dulu" Reina melepas tangannya dengan cepat lalu berlari menuju bang Ujo.

Disamping itu, Rega diledeki oleh teman temannya yang melihat kejadian tadi.

"Wess udah punya pacar dia rupanya, PJ boleh kali Ga" ledek Rizki seraya mengelap keringatnya dengan handuk kecil.

"Hah pacar? Trus si kakak kelas gimana?" tanya Vero meledek.

"Apaan si lo berdua, gua tuh ga punya pacar" jelas Rega sambil menghampiri temannya..

"Kalo emang bukan, kenapa jaket lo ada di dia?" ujar David yang sedang mengambil air minumnya didalam tas.

"Kalian itu ga tau yang sebenernya, jadi ga usah deh nebak nebak yang ga jelas" bantah Rega.

"Alaah bilang aja ga mau ngasih PJ ke kita, iya ga?" ledek Rizki dan meminta dukungan teman temannya.

"Iya tuh"
"Bener bener"
"Setuju"
"Pelit lu Ga" sautan dari teman temannya.

"Terserah kalian, yang penting gua ga ada apa apa sama dia" Rega pun meninggalkan teman temannya dan menuju kantin.

Setiba nya ia dikantin, ia pun memesan sebuah minuman. Dikantin tidak ada aktifitas para murid, karena semua murid sudah pulang. Namun tidak dengan Feli dan sahabat nya.

"Eh ada Rega disini, kita tuh jodoh kali ya? Selalu dipertemukan sama Tuhan"
"Ya ampun kamu capek banget ya?"
"Mau minum ga? Atau makan?"
"Sini sini aku lapin keringetnya"

Feli mengeluarkan sapu tangan merah muda nya lalu hendak mengelapkan keringat yang ada diwajah Rega. Namun Rega mencegah dengan menahan tangan Feli dengan -sedikit- keras.

"Stop! Gua tuh capek dibuntutin terus sama lo, apa lo ga punya kegiatan lain apa!" omel Rega yang gerah melihat kelakuan Feli padanya.

"Aww sakit Rega" Feli memukul mukul tangan Rega.

"Dan sekali lagi stop, lo NGAKU NGAKU JADI PACAR GUA!" Rega pun melepaskan tangan Feli dengan kencang dan meninggalkan mereka.

"Aduh Fel gimana tangan lo sakit ga?" tanya Sonia dengan polosnya.

"Lo tuh gimana si, ya sakit lah segala nanya lagi!" Feli pun menuangkan amarahnya pada Sonia.

"Awas aja lo cupu, gue bakal bales ini semua" ujar nya.

Love, ReinaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang