Chapter 1: Introduction and First Day in Senior High School

16.8K 349 11
                                    

Dalam kehidupan setiap manusia pasti memiliki impian, mulai dari lahir, menjadi bayi lalu anak, remaja, dewasa hingga masa tua merupakan proses dalam kehidupan manusia. Sejak sebelum manusia lahir memang sudah ditentukan semuanya, baik itu dari jodoh maupun nasibnya. Namun manusia hanya bisa berencana dan berusaha tetapi Tuhan yang menentukan. Di dalam roda kehidupan tak selamanya terus di atas kadang di bawah begitu pun juga sebaliknya.

World At War is Begin. . . . . . ? ? ? ? ?

Dunia seakan - akan bertambah maju dengan adanya teknologi, namun siapa sangka kadang teknologi tersebut dapat disalahgunakan terutama senjata. Di Indonesia adalah negara yang dapat dikatakan kekayaan alam yang melimpah, namun sayangnya orangnya sendiri tak bisa mengelolanya dengan baik, sehingga dimanfaatkan oleh pihak asing untuk mengeruk terus menerus kekayaan alam yang di miliki negeri yang indah ini. Berbagai konflik yang terjadi pun membuat masalah negara ini semakin rumit. Jangan kan di Indonesia, di dunia luar pun terjadi konflik yang tak pernah ada akhirnya. Masalah baru selesai, muncul lagi masalah baru. Indonesia pun kini sedang dalam incaran pihak yang sudah ingin menguasai kembali hingga saling berebut untuk menguasai semuanya meskipun kini dengan cara imperialisme modern.

Batang, Jawa Tengah pukul 05.30 wib . . . . . .

Suasana pagi menjelang matahari mulai menampakkan dirinya terlihat sebagian langit tampak terang terlihat elok nan indah.

"Do, bangun ini sudah pagi, nanti kamu bisa telat lho." Ucap seorang wanita kepada adik laki - lakinya dari balik pintu kamar.

"Iya Mbak." Jawabnya sembari bangun mengucek mata lalu mengusap wajahnya.

Anak laki - laki tersebut beranjak dari tempat tidurnya, ia melangkah dengan malasnya udara sejuk pagi membuatnya masih terbawa dengan rasa ingin kembali ke kasur. Ia menuju ke kamar mandi untuk mencuci muka, tak lupa sebagai seorang muslim ia mengambil air wudhu untuk melaksanakan ibadah sholat Subuh. Setelah Sholat Subuh, ia langsung menuju ke kamar mandi untuk mandi. Seusai mandi, terlebih dahulu ia mengeringkan badanya dengan handuk lalu menuju ke kamar untuk mengenakan seragam sekolah biru - putihnya.

Oh ya hampir lupa, nama anak laki - laki tersebut adalah Zelado Adhi Permana, nama panggilannya Zelado anak kedua dari dua bersaudara. Hari ini adalah hari pertama ia menjalankan kegiatan masa orientasinya sebagai siswa SMA. Dengan cepat ia langsung menuju ke meja makan untuk sarapan pagi.

"Dek, ini roti bakarnya, maaf Mbak nggak bisa nyiapin sarapan nasi, soalnya belum beli beras." Ucap wanita tersebut yang tak lain adalah Kakaknya.

"Nggak apa - apa Mbak." Sahut Zelado sembari mengambil roti bakarnya.

Kakaknya pun namanya hampir mirip dengan Zelado yaitu Rizkinia Zela atau Zela. Banyak orang yang tak bisa membedakan diantara mereka.

"Bapak sama Ibu mana ya Mbak?" tanya Zelado.

"Sudah berangkat ke Depok tadi pagi jam 4an." Jawab Kakaknya.

"Oh." Zelado mengangguk.

Ayah dan Ibu mereka pergi ke Depok ke Saudaranya yang berada di sana karena membeli barang untuk dijual di tokonya, mereka memiliki pekerjaan sampingan yaitu membuka toko pakaian, kelontong, dan warung makan. Orang tua mereka berprofesi sebagai pegawai di Pemda. Sedangkan Kakaknya sedang menempuh studi S1nya di Universitas Negeri di Yogyakarta mengambil jurusan Multimedia, kebetulan ia sedang libur semester selama 2 bulan setelah selesai UAS seminggu yang lalu sehingga pulang ke rumah untuk menghabiskan waktu liburannya. Seusai sarapan pagi, Zelado bersiap untuk berangkat ke sekolahnya dengan membawa perlengkapan tetek - bengek seperti orang mau jualan keliling saja untuk kegiatan MOS selama seminggu.

World At WarTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang