Chapter 43 : Who is 400231? "Bingo!!!"

1.7K 63 12
                                    

Cerita Sebelumnya . . . . . . . .


Sore harinya, mereka semua pergi keluar rumah kecuali Nabilah yang sendirian di dalam. Lalu ada yang mengetuk pintu rumah itu.

"Siapa......?????" Nabilah setengah teriak.

Tidak ada jawaban, Nabilah lalu mengambil pistol bergerak perlahan mendekati. Ia pun membuka pintu dengan perlahan juga dan ternyata adalah pria asing yang kemarin ke sini yaitu Zico.

"Kamu?" Nabilah terkejut.

"Kamu lapar?" tanya pria itu ternyata adalah Zico.

Nabilah hanya mengangguk.

"Ini buat kamu. Bolehkah aku masuk?" Tanya Zico.

"Boleh." Jawab Nabilah.

Pria itu masuk kedalam rumah untuk beristirahat. Kemudian, Zico menuju ke belakang untuk mandi karena sejak sampai di rumah itu belum mandi. Suara Azdan pun berkumandang, dengan segara mereka melaksanakan ibadah sholat. Seusai sholat, Nabilah langsung memberinya makan. Malam ini hujan turun dengan derasnya, tak lama kemudian suara Adzan Isya pun berkumandang dan mereka segera melaksanakan ibadah sholat Isya secara bergantian. Seusai sholat, pria itu membaca Al - Qur'an. Ketika Nabilah sedang membereskan perlengkapan yang Zico kenakan tak lupa ia mengambil jaketnya yang terletak di kursi. Tanpa disadari ada sesuatu dari salah satu kantong jaket itu.

"Apa ini?" Nabilah terkejut mengambil benda yang terjatuh.

Ternyata sebuah kartu tanda anggota TNI dan betapa terkejutnya Nabilah setelah membaca nama dan melihat foto itu.

"Nabilah." Ucap Zico yang tiba - tiba muncul seusai membaca Al - Qur'an mengejutkan Nabilah.

"Eh, iya Mas." Nabilah terkejut lalu berbalik menghadap ke arah Zico.

Zico tampak heran melihatnya dan Nabilah pun merasa tidak percaya dengan orang yang selama ini datang ke rumah itu.

"Jjja.....ja....jadi kamu........????" Nabilah tidak percaya sambil menunjuk Zico.



Bagaimana ceritan selanjutnya......????



"Jjja.....ja......jadi kamu????" Nabilah tidak percaya sambil menunjuk pria itu.

Pria itu menatap Nabilah dengan heran.

"M.....m.....m.....mas........Z......Z......Z......Zelado......????" lanjut Nabilah.

Zico lalu melepas kacamatanya.

"Iya aku Zelado, dari Grup 3 Kopassus." Jawab pria itu bernama Zico yang ternyata adalah Letda Inf Zelado Adhi Permana.

Nabilah menjatuhkan jaket dan kartu itu.

"Tidak mungkin aku pasti sedang bermimpi." Kata Nabilah dalam hati.

"Nabilah, iya benar aku adalah Zelado." Ucap Zelado.

"Kenapa sih Mas, selama ini kok selalu diam saja? Kamu bukan Mas Zelado yang aku kenal! Kenapa Mas? Kenapa?" tanya Nabilah dengan nada tinggi.

"Baik, karena aku tidak ingin dikenal oleh siapa pun karena aku gagal dalam pertempuran itu! Semua berita itu menyatakan bahwa aku telah terbunuh oleh serangan udara mereka. Kemudian mereka, FCDPAA menyebarkan semua berita palsu untuk memprovokasi TNI terutama Jenderal Hardiyato, Panglima TNI. Ayahmu Nabilah. Mulai dari berita mereka berhasil membunuh Kakakmu Lettu Arvin bahkan juga berita mengatakan aku sudah berhasil mereka bunuh, padahal aku berusaha untuk menyangkalnya namun dari TNI lebih percaya dari berita yang disebar oleh FCDPAA. Dan kamu pasti takkan percaya jika aku ini masih hidup." jawab Zelado.

World At WarTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang