Chapter 34 : Sandhi Yudha Operations 'Osman, Your Time is Up!'

1.4K 57 10
                                    

"Menyerahlah! Tempat ini sudah kami kepung!" seru pasukan anti teror yang mengepung sebuah rumah di wagir.

Namun tak ada respon sama sekali, setelah ditunggu beberapa menit Osman tak muncul juga. Akhirnya pasukan pun memasuki rumah itu dengan hati – hati karena dimungkinkan para teroris masih bersembunyi di dalam rumah. Seluruh ruangan pun diperiksa tak ada seorang pun di rumah ini berarti Osman cs sudah terlebih dahulu pergi.

"Lapor, isi rumah ini kosong." Kata anggota tim pasukan anti – teror.

"Mereka sudah pergi terlebih dahulu." Kata komandan tim.

"Iya benar, mereka sudah mengetahui bahwa kita akan datang ke sini." Kata Zelado.

"Izin Dantim, kami menemukan ini." Kata anggota tim menemukan sebuah handycam lalu menyerahkan ke komandan tim.

Kemudian komandan tim menghidupkan lalu melihat isi dari handycam yang ditinggalkan oleh Osman cs.

"Selamat pagi, apa kabar?" Sapa orang di dala video itu dengan mengenakan topeng.

Komandan tim menyimak apa yang akan dikatakan orang dalam video ini begitu pula dengan Zelado.

"Salam Kebebasan! Mohon maaf kalian kurang beruntung karena kalian telat beberapa menit, sebenarnya kami menanti kedatangan kalian ke sini. Jangan marah dan jangan menyesal karena kalian dengan terpaksa kami tinggal pergi terlebih dahulu karena kami akan pergi ke tempat yang lebih nyaman lagi hahahahaha......... hampir lupa saya mengingatkan kepada kalian para prajurit tangguh, maaf di tempat kalian berdiri ini akan segera hancur." Kata orang dalam video ini.

"Celaka! Mereka memasang bom di rumah ini, sebaiknya kita harus keluar dari rumah ini." Kata Zelado.

"Cepat keluar dari tempat ini!" komandan tim langsung memerintahkan semuanya untuk keluar dari rumah.

Pasukan pun berlari keluar dari rumah tersebut dan benar saya rumah tersebut langsung meledak. Zelado pun langsung berlindung di balik pagar yang terbuat dari batako.

DUUUUUAAAAAAAARRRRRR!!!!!!!

Rumah tersebut langsung meledak hingga membuat pasukan yang keluar pun terpental karena terkena ledakan. Rumah tersebut langsung hancur tak berbentuk lagi karena ledakan dari bom yang dipasang oleh Osman cs. Beberapa anggota dari pasukan ada yang terluka akibat ledakan tersebut.

"Cepat segera tolong mereka yang terluka!" teriak komandan tim kepada anggota yang lainnya.

"Siap!" anggota yang lainnya langsung menolong yang terluka.

"Sial!" kesal Komandan Tim.

Di rumah Nabilah di Sunter, Jakarta Utara sore hari . . . . . . .

"Pemirsa tadi pagi telah terjadi penyergapan kelompok teroris RSLA pimpinan Osman di Malang, Jawa Timur oleh pasukan anti – teror gabungan TNI dan Polri yang dilakukan pada pukul 06.00 waktu setempat. Penyergapan ini terjadi selama dua puluh menit di tiga tempat berbeda yaitu di Batu, Singosari, dan Wagir. Dari hasil penyergapan yang dilakukan oleh pasukan anti – teror gabungan, antara lain penyergapan terhadap tempat pelatihan bakal calon anggota RSLA di Batu yang berhasil dalam waktu sepuluh menit dari penyergapan di tempat pelatihan ini mereka menggunakan sekolah dan merekrut anak – anak di bawah umur, pasukan gabungan berhasil menembak mati tiga belas anggota RSLA terutama yang melatih anak – anak untuk menjadi anggota mereka. Sementara itu di Singosari yang merupakan tempat persembunyian dari Pendi salah satu otak dari RSLA juga diserbu oleh pasukan gabungan dengan hasil Pendi tewas dalam penyergapan setelah dilumpuhkan oleh pasukan anti – teror karena melakukan perlawanan. Kemudian beberapa saat kemudian pasukan pun langsung bergerak dan mengepung salah satu rumah di Wagir yang digunakan sebagai tempat persembunyian dari Osman. Akan tetapi setelah disergap ternyata Osman sudah meninggalkan rumah tersebut. Ketika pasukan anti – teror melakukan penyisiran di seluruh ruangan, telah ditemukan sebuah rekaman video dari RSLA dari handycam yang sengaja ditinggalkan oleh kelompok tersebut. Dalam video tersebut yang tak lain adalah sebuah peringatan untuk pasukan agar segera keluar. Lalu rumah yang digunakan oleh Osman meledak hingga jatuh korban luka. Beruntung tidak korban jiwa dari pasukan gabungan karena sudah terlebih dahulu keluar dari rumah sebelum bom meledak yang sebelumnya sengaja dipasang oleh kelompok ini." Kata pembaca berita di telvisi.

World At WarTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang