sore itu Soojung sedang berada di rumah sulli mengerjakan tugas kelompok yang di berikan oleh kang seongsanim setelah meminta izin ke kang ahjumma.
" nah Soojung drafnya saya sudah selesai nanti tinggal kau memberikannya pada jongin kan kata mu rumahmu dekat dengan jongin." ucap sulli. Soojung dalam hati merutuki dirinya kenapa ia harus berkata seperti itu. dan sepertinya nanti malam ia akan menghadap pemuda dingin itu. " baiklah sulli, kalau begitu aku akan pulang." sahut Soojung dan membereskan barang-barangnya.
sulli mengangguk. " mau ku antar kau pulang?" tanya sulli yang langsung di tolak oleh Soojung. " tak perlu aku akan naik bus, ini mudah aku pulang dulu. sampai jumpa." pamit Soojung lalu beranjak keluar dari rumah sulli.ketika sampai di kediaman keluarga kim Soojung segera berlari masuk kerumah itu melewati pintu samping dan langsung ke kamar nya untuk mengganti seragam nya dengan seragam pelayan. setelah selesai semua ia keluar menuju dapur untuk membantu menyiapkan makan malam.
ketika semua selesai barulah Soojung kembali ke kamarnya ia menatap draf tugasnya yang akan ia serahkan ke tuan mudanya. " duh..bagaimana ini kalau aku tidak serahkan ini akan tak selesai juga." gumamnya. " ya sudahlah apa boleh buat aku harus menyerahkannya." gumam Soojung lagi melangkah keluar menuju kamar tuan mudanya itu.
ketika sampai didepan pintu besar berwarna coklat itu jantung Soojung tak berhenti berdetak ia takut berhadapan dengan si dingin itu. astaga bagaimana ini. ucapnya dalam hati namun tangan ya tetap mengetuk pintu itu pelan. samar-samar terdengar suara sahutan. " masuk." Soojung pun langsung membuka pintu kamar itu dan melihat suasana kamar yang sangat elegan dengan warna hitam putih pemilik kamarnya pun sedang duduk di salah satu sofa diujung kamar membaca buku. pemuda itu menoleh mencari tahu siapa yang masuk kedalam kamarnya Soojung pun langsung membungkukkan badannya ringan dan berjalan mendekatinya, tatapan pemuda itu tak lepas darinya antara heran kenapa gadis itu menemuinya dan juga tertarik.
" permisi tuan, saya kemari hanya ingin memberikan ini." ucap Soojung sembari menyerahkan draf yang sedari tadi ia pegang.
" apa ini?" tanya jongin yang menatap draf berisikan bahasa inggris itu di tangannya.
" ini tugas kelompok tuan, kata sulli tuan haris membuat makalah dari draf ini. " sahut Soojung mencoba menjelaskan siapa suruh dia keluar saat pelajaran berlangsung.
" lalu aku berkelompok dengan siapa?" tanya jongin lagi. " saya,sulli,dan minhyuk." jawab Soojung." kau yang buat aku tak mau aku sibuk." ucap jongin menyerahkan kembali draf itu kepada Soojung. Soojung berusaha menahan amarahnya.
" baiklah saya pergi." ucap Soojung ketus lalu beranjak dari kamar jongin ia tak tahan lagi menahan amarahnya.
" tunggu kau kerjakan disini." ujar jongin yang menghentikan langkah Soojung.
" tidak usah-." belum sempat menyelesaikan kalimatnya jongin sudah memotongnya. " tidak ada bantahan, cepat kerjakan itu di sana ada laptop bukan." ujarnya sambil menunjuk meja belajarnya sambil berusaha menahan tawa akibat ekspresi Soojung yang tak dapat menahan kesalnya. wajah gadis itu memerah. cantik.batin jongin.dengan menghentakkan kaki Soojung melangkah menuju meja belajar itu duduk lalu membuka laptop jongin tanpa meminta izin kepada sang pemilik. jongin yang memperhatikan Soojung yang membelakangi nya tersenyum dan ingin mengetjai gadis itu. Soojung menarik nafas dan mulai mengerjakan tugas itu.
lama jongin memperhatikan Soojung yang sibuk mengerjakan itu nampak lupa akan keberadaannya. pemuda itu ingin mengerjai Soojung lagi, ia bangkit dan berjalan menuju kearah tv yang berada di undakan bawah kamarnya. pemuda itu menyalakan tvmya mencari channel yang membuat bising dan ketemu acara tembak-tembakan dan tak lupa menambahkan volume suaranya.
Soojung yang tadinya fokus kini terusik karena suara itu ia menggerutu kesal kejongin yang sengaja melakukan itu.
" tuan kalau begini saya tak bisa mengerjakan tugas ini." ujar Soojung tak dapat menahan emosinya. benar-benar tuan mudanya ini. " kamar kamarku." sahut jongin dingin. Soojung pun tak tahu harus, namun beberapa menit kemudian Soojung tampak fokus kembali.jongin melihat itu menjadi bosan lalu mematikan tvnya membuat Soojung senang dan beranjak menuju kamar mandinya.
Soojung sudah menyelesaikannya gadis itu meregangkan tubuhnya dan mengedarkan pandangannya. benar jongin sedang dikamar mandi mangkanya sepi.batin Soojung lalu beranjak dari meja belajar itu dan melihat sekeliling kamar jongin.
" apa kau sudah selesai?" tanya jongin yang baru keluar dari kamar mandi. " iya." jawab Soojung menelan ludah entah kenapa jongin sangat,tampan walau hanya memakai baju rumahnya dan rambut basah nya. Soojung berusaha menahan dirinya.
Soojung beranjak mengambil file yang ia kerjakan tadi dan segera beranjak dari kamar itu karena jantungnya berdetak kencang. ketika menurunni undakan kecil kaki Soojung terpeleset namun tangan kekar menangkapnya cepat dan memeluk pinggangnya dri belakang. Soojung dapat mencium harum maskulin dari tubuh jongin dan tatapan mereka pun bertemu , jantung keduanya pun berdetak semakin tak karuan pipi Soojung pun sudah merah karena tersipu.
" lain kali hati-hati. " ucap jongin dingin mendirikan tubuh Soojung dari dekapannya. entah kenapa Soojung merasa nyaman berada di dekapan pemuda itu.
dengan masih tersipu Soojung keluar,dari kamar si tuan mudanya itu. ia mengutuk pipi dan jantungnya ini yang bereaksi berlebihan.
jongin tersenyum sendiri entah sejak kapan ia mudah tersenyum seperti ini. ia sangat gemas dengan pipi Soojung yang memerah tadi.
Maaf baru bisa buat moment nya kaistal segitu 😶
Semoga suka 😊
KAMU SEDANG MEMBACA
MY SERVANT MY LOVE
FanfictionKim jongin putra pengusaha kaya raya telah jatuh hati dengan jung Soojung yang hanya pelayan di rumahnya dan terjadinya cinta segitiga diantara mereka karena keraguan di hati soojung serta munculnya perusak hubungan mereka.