ELEVEN

575 47 1
                                    

Soojung menguap lebar,berusaha membuka matanya ia merasakan kepalanya pusing dan badannya terasa lemas dan pusing. jessica yang berada di sampingnya hanya tersenyum cemas kearahnya.

" eonni apa yang terjadi?" tanya Soojung lemah.
" kemarin kau di bopong tuan muda kim badan kalian basah dan kau tak sadarkan diri. apa yang kalian lakukan hingga seperti ini? membuatku khawatir." sahut jessica sambil meletakan handuk basah ke kening Soojung.

Soojung hanya diam berusaha mengingat kejadian kemarin mengabaikan pertanyaan yang dilontarkan jessica. kesedihannya melihat kepergian joonmyeon oppa, taman hiburan, detak jantung yang tak normal,tawa lepas ia dan jongin, jongin marah, dan menangis di pelukan pemuda itu setelahnya Soojung tak ingat lagi. tunggu apa?? menangis diperlukan jongin.. omo tapi entah kenapa ia kemarin merasa nyaman diperlukan pemuda itu. seketika wajah Soojung memerah karena malu dan jessica  melihat itu.

" apa yang kalian lakukan sampai-sampai wajahmu sekarang memerah." goda jessica mencolek pipi Soojung.

" kami tak melakukan apa-apa eonni,sungguh." jawab Soojung cepat.

" ya sudah kau istirahatlah,  aku mau membereskan pekerjaanku sebentar ." ucap jessica seraya menuju pintu mau beranjak keluar.

" gomawo eonni, maaf sudah merepotkanmu." sahut Soojung. jessica hanya tersenyum dan beranjak keluar.

sore harinya Soojung merasakan suhu tubuhnya mulai membaik dan ia tak lagi pusing walau badannya masih lemas tapi Soojung lebih memilih beranjak dari tempat tidurnya dan memakai baju pelayannya lalu menuju keluar kamar.  Soojung memutuskan bekerja karena seharian kemaron ia tak bekerja membuat Soojung tak enak kepada pelayan yang lain.

" oh Soojung -ssi kau sudah baik kan?" tanya kang ahjumma melihat Soojung kembali bekerja. Soojung hanya tersenyum kepada kang ahjumma. " ne ahjumma." jawabnya.

" oh ya Soojung tolong kau ke kamar tuan muda kim dari tadi pagi ia tak keluar kamar, aku takut ia juga sakit." ucap kang ahjumma sambil tersenyum kearah Soojung. " baik ahjumma."

Soojung saat ini sudah berada di depan pintu kamar jongin entah kenap jantungnya berdetak cepat dan pipinya memanas karena ia langsung mengingat kejadian kemarin Soojung menghirup nafas dalam-dalam dan berusaha menenangkan jantungnya lalu mengetuk pintu pelan menunggu ada sahutan dari dalam. samar-samar Soojung mendengarkan sahutan namun suaranya lemah. " masuk."

Soojung membuka pintu itu pelan jantungnya kembali berdetak kencang dan merasakan ada ribuan kupu-kupu di dalam perutnya. Soojung lalu mengedarkan pandangannya mencari-cari penghuni kamar ini berada di mana.
" tuan." panggil Soojung karena tak juga menemukan penghuni kamar gadis itu mendekat ke kasur king size jongin masih mencari tuan mudanya.

jongin yang mendengar suara itu seketika tersenyum lebar merasa senang karena ia tahu persis itu suara siapa.  jongin menurunkan selimut yang menutupi semua tubuhnya itu hingga batas lehernya. " ya." ucap jongin menahan senyumnya karena badannya yang lemah.

Soojung terkejut karena orang yang di cari nya itu ternyata terbaring lemah di kasurnya. ia mendekat kearah tuan mudanya itu dan berusaha mengontrol detak jantungnya yang semakin cepat.

" apa kau baik-baik saja?" tanya Soojung ragu kalau jongin baik-baik saja.

" apa kau tak lihat suhu tubuhku meninggi dan badanku lemas kepala juga pusing." ucap jongin lalu menambahkan efek batuk supaya terlihat parah.

ragu tangan Soojung terulur ,telapak tangannya menyentuh kening jongin. panas. bahkan ini panas sekali batin Soojung tiba-tiba cemas namun jongin malah senang Soojung menyentuhnya.

" aku akan mengambil kotak p3k sebentar." ucap Soojung lalu mengambil kotak obat tersebut dan menaruhnya ke nakas samping tempat tidur jongin.
gadis itu mengeluarkan termometer dan menyuruh jongin untuk menggigit nya. melihat wajah cemas Soojung membuat jongin senang.

" aku akan ke dapur sebentar untuk mengambil handuk dan air hangat untukmu." ucap Soojung yang langsung beranjak keluar kamar. tak lama Soojung kembali dengan membawa nampan berisi ember kecil, handuk,obat,air putih,dan bubur yang lalu ia taruh dinakas tempat tidur jongin.

Soojung melihat suhu tubuh jongin melalui termometer dan betapa terkejutnya ia mendapati angka 39°C ia saja tak pernah demam setinggi ini.batinnya panik dan cemas.
Soojung semakin panik ketika melihat tubuh jongin menggigil hebat dengan cepat Soojung merapatkan selimut ke tumbuh jongin dan mengompres pemuda itu namun tak kunjung baik Soojung bingung apa yang harus ia lakukan lalu gadis itu mengulurkan tangannya ke pipi pemuda rupawan di depannya membelainya pelan entah tapi penuh kasih sayang.

merasakan itu suhu tubuh jongin mulai menurun ia tak menggigil lagi jongin senang bukan main karena Soojung membelai wajahnya. joonmyeon saja tak pernah di perlakukan seperti ini oleh Soojung.

merasakan suhu tubuh jongin yang mulai menurun Soojung bernafas lega namun jantungnya berdetak kencang karena ia tadi sadar telah membelai wajah jongin.  apa yang tadi kau lakukan Soojung.batinnya merutuki dirinya sendiri.
tapi ketika ingin menyingkirkan tangannya dari wajah jongin tangan besar nan hangat menggenggam nya dan meletakkannya tepat di jantungnya Soojung terkesima dengan apa yang dilakukan jongin membuat kedua pipinya memerah. melihat pipi Soojung yang memerah jongin ingin sekali mencium pipi itu namun ditahan olehnya.

" biarkan seperti ini aku ingin tidur." pinta jongin.

" tidak kau sekarang harus makan dulu lalu meminum obat baru aku mengijinkanmu tidur yuan kim." ucap Soojung lalu mengambil mangkuk bubur jongin yang masih hangat.

jongin bangkit duduk bersandar ke atas kasurnya. Soojung mulai menyuapi jongin dengan lembut,  mata jongin tak lepas dari Soojung dan jantung mereka berdua berdetak kencang.

sesudah meminum obat jongin kembali merebahkan tubuhnya yang masih merasa lemas. Soojung membetulkan selimut jongin lalu hendak pergi dari kamar tuan mudanya. " tidurlah aku keluar dulu" ucap Soojung laku beranjak namun terhenti ketika tangan jongin memegang tangannya. " ku mohon temani aku." ucap jongin  memohon dan Soojung menurut setelah menimbang- nimbang karena ia tak tega dengan keadaan jongin saat ini.

Soojung duduk di pinggir kasur jongin y dan tangan kanannya berada di genggaman tangan jongin yang hangat. memandangi jongin yang mulai terlelap Soojung betapa polos dan tampannya tuan mudanya ini saat tidur tangan kirinya pun menyibak anak rambut yang menutupi kening jongin.  upss tampan? apa ada yang salah dengan Soojung?

Maaf typo bertebaran😀

Semoga suka😊
Terima kasih vote dan commentnya selama ini 😊

MY SERVANT MY LOVE Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang