THIRTEEN

573 49 5
                                    

seharian Sudah menemani sahabatnya itu memilih gaun Dan beberapa keperluan untuk pestanya seperti undangan, souvenir, dan beberapa keperluan kecil lainnya kalau yang lain sudah di tangani oleh EO sulli. pesta sweet seventeen sulli akan di adakan di sebuah ballroom hotel terkemuka di korea.

Soojung sangat lelah ia juga takut mendapat amukan da ri kang ahjumma karena seharian ini tak bekerja namun ternyata kang ahjumma tidak marah padanya malah menyuruhnya untuk istirahat, uhh...syukurlah.

Soojung masuk kedalam kamar ia langsung merebakan diri di kasurnya gadis itu lalu menatap paper bag berisi gaun yang tadi dibelikan sulli untuknya dan sepatu untuk kepestanya gadis itu tak pernah menyangka ada gadis sebaik sulli.

tok..tok..
ketukan di pintu kamar Soojung membuyarkan lamunannya, Soojung lalu bangkit dan membukakan pintunya dan sedikit terkejut mendapati tuan mudanya itu mengetuk pintunya. Soojung langsung memasah wajah dingin namun sebenarnya ia tersipu.

" ada apa tuan mencari saya?" tanyanya sopan menggunakan bahasa formal padahal kalau di sekolah Soojung sama sekali tak memakai bahasa formal kepada jongin.

" haruskah membawa pasangan untuk pergi ke pesta sulli?" tanya jongin karena ia tahu Soojung dekat dengan sulli.
" saya tak tahu, tanyakan saja kepada orangnya,saya ingin tidur,selamat malam." ucap Soojung masih sopan lalu tersenyum manis dan menutup pintunya pelan jongin hanya terpatung disana.

' berani dia menutup pintu di depanku, tapi dia sangat manis menahan malunya' batin jongin tersenyum sendiri padahal kalau itu pelayan lain ia akan tak segan memecatnya.

Soojung bangun agak terlambat tapi yang pasti ia akan ketinggalan bisnya. gadis itu berlari kecil keluar rumah namun terkejut saat membuka gerbang melihat tuan mudanya itu berdiri disamping mobilnya sambil memainkan ponselnya.

jongin menyadari kedatangan seseorang ia mendongakkan kepalanya lalu tersenyum kecil. " kau kesiangan?" tanya jongin sambil melihat jam tangannya Soojung hanya menganggukan kepalanya. " ya sudah kita berangkat bersama saja,cepat naik tak ada bantahan."

Soojung saat ini didalam mobil jongin dalam keadaan hening diantara mereka, jongin masih fokus dengan jalan tak berniat memulai pembicaraan.

" apakah seulgi itu pacarmu?" tanya Soojung tiba-tiba mengingat tuan mudanya dan nenek lampir itu sepertinya dekat.

jongin mengernyitkan alisnya yang benar saja ia memiliki pacar seperti lintah itu uang ada ia mati buta. " bukan, mungkin di terobsesi berlebihan denganku." jawab jongin santai Soojung hanya menganggukkan kepalanya.

setelah itu keduanya mengobral cukup akrab entah apa yang merasuki keduanya namun mereka mengobrol sesekali tertawa saat jongin membuat lelucon mereka berdua nyaman satu sma lain.

selesai memakir mobilnya jongin keluar di ikuti dengan Soojung keduanya pun melanjutkan obrolan mereka tak menyadari banyak mata memandang mereka.

"kau sangat lucu waktu wajahmu seperti orang mau mati hahahaha..." ucap Soojung mengingat pada waktu jongin dengan menaiki wahana tornado.
" kau juga lucu waktu aku mengerjaimu naik perahu itu haha..." sahut jongin ketawa lepas baru kali ini jongin bisa tertawa seperti itu.
" oh waktu itu kau mengerjaiku awas kau kim jongin." amuk Soojung memukuli jongin yang dipukul malah kabur akhirnya mereka berdua kejar-kejarran hingga tidak menyadari ada yang menatap mereka dengan sangat marah.

"heii ada gosip baru." ucap seorang gadis bernama sohyun.
" kim jongin?" sahut kedua temannya.
" kok tahu."
" ya tahulah emang bahan gosip apa lagi kalau nggak kim jongin." sahut salah satu temannya.

seulgi yang mendengar itu sangat marah tadi ia di buat marah sekarang ketiga orang itu membuatnya marah dengan membicarakan jonginnya ya kim jonginnya. namun sewaktu ingin melabrak mereka tiba-tiba ia mengurungkan niatnya lebih ingin mendengarkan apa yang akan mereka katakan.

" jadi tadi jongin berangkat sama Soojung anak baru itu, terus kemarin si jiho kan nggak sengaja ketemu sama mobilnya jongin jadi dia ngestalk jongin eh mobilnya langsung masuk ke kediaman keluarga kim ." lanjut sohyun.

seulgi mengernyitkan dahinya.
" sama Soojung? " tanya salah satu temannya.
" iya, jiho yang lihat sendiri jongin lagi gendong Soojung kayak lagi tidur masuk kerumahnya." jawab sohyun.
" wah..mungkin mereka ada apa-apa kalau kakak adik nggak mungkin tapi kalau pacarnya atau tunangannya bahkan istrinya mungkin aku baru percaya. " sahut salah satu gadis lagi.
" betul, tapi mereka cocok Soojung cukup cantik kok." ucap salah sayu lagi membuat seulgi yang mendengarnya menahan amarah sekaligus terkejuttannya. ada hubungan apa mereka? pikir seulgi.

pemandangan berbeda di dalam kelas Soojung dan jongin semua murid heran bagaimana bisa seorang kim jongin mau berbicara dengan orang apalagi ini dengan anak baru itu?

" akrab banget." ucap sulli melihat Soojung dan jongin sedari tadi mengobrol. namun ucapan sulli tak di gubris sama sekali kedua orang ini masih asyik mengobrol.

" ssul kesambet apa itu kim jongin?" tanya minhyuk yang baru masuk kedalam kelas agak terkejut dengan apa yang dilihatnya.
" nggak tahu, aku dari tadi di cuekin." sahut sulli.

saat ini kafetaria sedang gempar karena idola mereka sedang menikmati makan siangnya dengan murid baru yang harus diakui sangat cantik mereka seperti sangat akrab bang kan sesekali terlihat tertawa.

sebenarnya Soojung menyadari semua tatapan orang-orang padanya dan keanehan pada dirinya yang entah kenapa bisa jadi sedekat ini bersama tuan muda yang begitu menjengkelkan sebelumnya namun sepertinya ia salah bahkan sebenarnya jongin adalah orang yang hangat dan sangat lucu.

jongin pun seperti itu tapi ia sangat senang dan sangat menikmati kebersamaannya dengan gadis yang telah mencuri hatinya. " eh jung apakah kau mau datang ke pesta sulli bersamaku." ajak jongin yang saat ini sedang menikmati makan siangnya.

Soojung mendongak lalu tersenyum kearahnya membuat jantung jongin berdetak sangat kencang. " baiklah tuan kim."

saat ini adalah jam pelajaran olahraga yang sangat di benci oleh Soojung, olahraga kali ini akan di lakukan di lapangan indoor yang terletak di gedung sebelah. Soojung saat ini telah berganti pakaian meletakkan seragam nya di loker dan menguncinya menggunakan ID card miliknya dan menaruhnya di saku belakang celana olahraganya.

namun ketika memasuki lapangan kartu itu terjatuh tepat seseorang melihatnya dan langsung berjalan ke arah nya dan mengambil kartu itu tanpa sepengetahuan pemiliknya.
" aku akan membalasmu jung Soojung." gumamnya.

jam pelajaran pun selesai Soojung langsung menuju ke ruang ganti namun betapa terkejutnya dia melihat lokernya itu terbuka dan kartunya tergelatak di dalam Soojung mendekati lokernya dan terkejut lagi bahwa seragam nya telah menghilang. " ah yeseol apa kai tahu mengapa lokerku bisa terbuka dan sejak kapan ini terbuka?" tanya Soojung pada salah satu temannya.
" aku tak tahu jung tapi lokermu itu sudah terbuka dari tadi sejak aku masuk kesini." jawab yeseol sbil mengingat -ingat.
" oh begitu gomawo." ucap Soojung. "ne."

' duh..bagaimana ini aku tak bisa mengikuti pelajaran selanjutnya kalau begini.' batin Soojung namun dering ponselnya membuyarkan rasa paniknya.
" yeoboseyo, klee cepatlah kemari aku sedang berada di depan tiang bendera." ucap sulli dari sebrang sangat terdengar panik.
" ada apa ssul?" tanya Soojung bingung.
" sudah cepatlah kemari! gawat! " pekik sulli. " ne aku akan kesana."

betapa terkejutnya ia mendapatkan seragam nya kini berada di ujung tiang bendera Soojung tak menyangka kenapa seragamnya itu bisa berada di sana. Soojung mengedarkan pandanganya dan melihat seulgi tersenyum sinis ke arah nya. 'dasar nenek lampir jadi ini perbuatanmu.' batin Soojung kesal tanpa sadar mengepalkan tangannya.

" apa-apaan ini kenapa seragam itu bisa diatas sana hah?! milik siapa itu? berani sekali melakukan ini." teriak lee seongsanim yang melihat keributan murid-muridnya di lapangan. " anak jaman sekarang tak tahu diri ." lanjutnya.Soojung yang melihat itu takut namun bagaimana lagi ia harus mengambil seragam nya. " i-itu seragam saya sangnim." ucap Soojung taku-takut.

" bagaimana bisa disana hah?!" teriak guru itu lagi membuat Soojung menciut. " saya juga tidak tahu." jawab Soojung menundukan kepalanya.
" ya sudah sana cari bantuan untuk menurunkanya saya tak mau tahu kau harus menyingkirkan ya nona jung." bentak guru itu lagi. "b-baiklah."

Maaf kalau kepanjangan hehe..😀
Semoga suka 😊

MY SERVANT MY LOVE Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang