Surprice 2

212 12 0
                                    

Ceklek.

Krek

Trap

Byaaar

Duaaaarr

Nina terbelalak kaget, matanya membulat, memandang objek di depannya yang benar benar membuat jantungnya terasa merosot ke perut.


"Happy birthday Ninaaa..."


Senyumnya mengembang, saat di lihat Mama dan Papanya yang masing-masing membawa kue tart juga Mbak Reni, Pak Joko, Felly, Dera, Ryan, dan Okta yang membuat surprice party kecil-kecilan hanya untuknya.


Namun sejenak senyum Nina pun memudar. Nauval, kekasihnya tidak ada, laki-laki itu tidak terlibat dalam hari bahagianya ini? Walaupun dia baru menyadari bahwa hari ini adalah hari ulang tahunnya, bukankah seharusnya yang menjadi kekasihnya itu harus ingat hari penting ini?


"Nina, kamu kenapa sayang?" tanya Mamanya yang menyadari perubahan raut wajah Nina.


"Kita masih ada satu surprice lagi buat lo Na." Kata Felly tiba-tiba yang seperti mengerti maksud perubahan wajah Nina. Nina mengernyit, seakan meminta jawaban dari kalimat yang keluar dari bibir Felly.


"Coba lo balik badan sekarang." Ucap Dera yang langsung di lakukan Nina mengajukan pertanyaan lagi.


DEG!!

Nina kembali tertegun, saat kornea matanya menangkap objek yang di carinya sejak beberapa hari ini, seseorang amat sangat mengganggu pikirannya. Kini telah berada di hadapannya dengan tangan kanan membawa sebuket bunga berbagai warna, juga kanan kirinya memegang sebuah gitar kesayangannya. Kedua tangan Nina meraih sebuket bunga yang di ulurkan dari tangan Nauval, menerimanya dengan kebahagiaan yang sulit untuk di jabarkan lagi. Lalu Nauval mulai memetik gitarnya.


"Lagu ini gue bawa khusus buat lo pacar gue yang paling cantik."

Cantik...
Ingin rasa hati berbisik
Untuk melepas keresahan dirimu
Houwoo cantik...
Bukan ku ingin mengganggumu
Tapi apa arti merindu selalu
Walau mentari terbit di utara, hatiku hanya untukmu
Ada hati yang termanis dan penuh cinta
Tentu saja kan ku balas seisi jiwa
Tiada lagi, tiada lagi yang mengganggu kita
Ini ke sungguhan, sungguh aku sayang kamu...


"Ciiieeeeeeeeeeee..." terdengar seruan juga tepuk tangan yang terbawa oleh suasana romantis yang di ciptakan Nauval untuk Nina.


Sungguh, pelangi sehabis hujan yang di katakan banyak orang memang benar-benar ada, dan Nina adalah orang yang mempercayainya saat ini. Mendung yang sempat datang kini telah di sulap Nauval menjadi sebuah pelangi yang memberikan warna cerah bagi Nina.

**

"Makasih yaa, lo udah kasih gue hal yang paling berharga di sweet seventeen gue hari ini. Gue nggak nyangka bisa dapetin surprice yang luar biasa seperti tadi dan baru gue dapat dari lo."



Kini mereka telah berada di tempat favorite mereka--tepi kolam renang di belakang rumah Nina. Setelah acara tiup lilin, mereka memang mencari tempat untuk berdua saja. Nina tersenyum puas dan merasakan kebahagiaan yang tiada tara. Baru kali ini dan baru sekali ini saja kebahagiaan yang dia dapat terlalu sempurna hingga sulit untuk di jabarkan.



"Lo lupa sesuatu sepertinya." Nina memicingkan matanya, tanda bahwa dirinya tidak mengerti apa yang di maksudkan oleh Nauval. Meskipun tak jarang Nauval selalu berbicara tentang hal-hal yang tidak jelas sih.


Kau Setia Tapi Tak NyataTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang