Surat Cinta

239 17 0
                                    

"Ada apa sih Na, lo bawa kita berdua ke sini?"

"Udah, nanti aja ngobrolnya, gue laper. Gue makan dulu."

"Kebiasaan lo Fel, perut mulu yang lo pikirin."

"Udah, santai aja lagi... gue nggak mau apa-apa, hanya mau nanyain sesuatu aja sih."

Nina menyeruput jus alpukat yang ada di mejanya, dia kini tengah berada di kantin sekolahnya bersama Dera dan Felly. Nina memperhatikan mereka secara bergiliran--tampak menimbang-nimbang sesuatu yang akan di pertanyakannya itu, Felly terlihat astusias melahap bakso di mejanya, sedangkan Dera menyernyitkan dahinya memandangi Nina yang seperti orang ragu-ragu.

"Lo tanya apa sih Na?" Tanya Dera lagi, seperti di buat penasaran oleh Nina.

"Gini... gini, kalian berdua kan yang lebih lama kenal sama Nauval, gue cuma mau nanya, kalian kenal nggak sama perempuan yang namanya Fara."

Tiba-tiba Felly mendadak tersedak mendengar kalimat yang di luncurkan oleh mulut Nina.

"Uhuk, uhuk, minum... mana minum, kasih minum, minum gue yang mana, uhuk..."

"Ini nih... ish lo kenapa sih Fel." Nina menyodorkan jus melon milik Felly.

"Lo minta jawaban ke Dera aja ya."

"Kok gue?"

"Gue minta jawaban ke kalian, bukan salah satu. Hmm... kalau seperti ini tuh kayak ada yang di sembunyikan deh. Ngaku sama gue!" Ucap Nina menyerigai, rasanya kedua perempuan di depannya ini mengetahui sesuatu hingga terlihat salah tingkah semua mendengar nama Fara.

"Pokoknya gue minta jawaban kalian."

Dera menghela nafas panjang.

"Nggak, gini... elo, itu--"

"Apaan?" Tungkas Nina tidak sabar, Dera terlalu berkelit, ngomong aja susah banget, tinggal jawab aja juga.

"Fara siapa sih yang lo maksud?" Tanya Felly yang terlihat santai ketimbang Dera, gadis itu masih saja melahap bakso di mangkuknya.

"Nggak usah belagak nggak tahu deh Fel, dari wajah kalian aja udah kebaca kalau kalian ngerti Fara siapa yang menjadi topik pertanyaan gue."

Skak mat!! Kini Dera dan Felly bener-bener nggak bisa mengelak lagi, lagian mana ada tulisan di wajah mereka, sampai-sampai Nina bisa ngebaca wajah mereka. Dasar cenayang, nggak bisa di kibulin sama sekali. Dera dan Felly memang nggak bakat banget buat main sinetron.

"Oke, oke. Terserah tentang persepsi lo itu ya Na, tapi gue bener-bener nggak tahu Fara siapa yang lo maksud itu."

"Felly, menurut informasi yang gue dapet, lo itu kenal sama Fara itu. Lo satu sekolah sama dia waktu SMP, jadi pastinya lo tahu juga hubungan Nauval dengan gadis yang bernama Fara itu dong."

"Fara satu sekolah dengan gue? Fara yang per--"

"Fara adalah mantan Nauval." Jawab Dera tanpa basa-basi.

DEG!!

Nina tercekat, rasanya ada ratusan belati yang menyayat kubah hatinya. Tatapan tajamnya berubah menjadi tatapan nanar. Pelangi yang di ciptakan Nauval semalam kini telah berganti awan mendung yang hitam pekat. Nina berusaha menenangkan jiwanya yang berkecamuk, seakan dia sudah berteman dengan patah hati. Namun kali ini hatinya benar-benar patah, rapuh dan dan hancur.

"Na, sorry gue nggak bermak--"

"Gue nggak kenapa-napa kok santai." Kata Nina dengan senyum mirisnya.

Kau Setia Tapi Tak NyataTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang