Chapter 1

7.7K 578 15
                                    

Kim Mingyu berjalan cepat―nyaris berlari saat melewati koridor sepi menuju kelasnya. Gara-gara ponselnya kehabisan baterai otomatis fitur alarmnya pun tak menyala. Kalau saja bukan Eomma-nya tidak berteriak membangunkannya, bisa jadi pemuda itu baru bangun saat jam menunjukan pukul 12 siang.

5 menit lagi, pikirnya. Beruntung ia akhirnya sampai di depan kelasnya. Segera saja ia mendorong pintu, keributan yang terdengar sampai keluar tiba-tiba berhenti. Setelah sadar kalau bukan guru yang masuk, celotehan kembali mengudara.

"Yah!! Kupikir guru yang masuk"

"Betul. Nyaris jantungku copot"

"Pagi, Mingyu-ya. Tumben kau telat"

"Sudah bikin PR belum, Mingyu-ya?"

Mingyu hanya nyengir santai menanggapi komentar teman-teman sekelasnya. Beberapa murid cewek langsung mengerubungi tempat duduknya, sementara murid-murid cowok menepuk bahunya atau memberikan high-five―tidak memperdulikan bel tanda masuk yang berbunyi.

Kim Mingyu memang salah satu dari sekian murid populer di sekolah. Tak ada yang tak mengenalnya, bahkan ahjumma penjual minuman di seberang sekolahnya pun mengenal baik cowok berkulit tan tersebut. Mingyu tidak hanya terkenal karena wajah tampannya, melainkan sifatnya yang ceria dan mudah akrab dengan siapa saja. Bahkan ada satu rumor, jika kau bersahabat baik dengan Mingyu, maka namamu akan langsung dicap jadi murid populer. Itulah mengapa semua anak berlomba-lomba ingin menjadi sahabatnya―termasuk jadi yeoja chingu bagi murid-murid cewek. Tapi, hanya satu orang yang nampaknya tidak pernah menghiraukan semua itu..

"Jeon Wonwoo, perhatikan kedepan! Gurumu didepan bukan diatas mejamu!" seru guru biologi mereka yang terkenal galak, Seo-In guk.

"Joesonghamnida, Seo-ssaem" ujar Wonwoo seraya menutup buku yang dibacanya dan mengeluarkan buku biologi-nya.

Seo-In guk menggelengkan kepalanya lalu melanjutkan, "Jeon Wonwoo, saat istirahat kedua, pergi ke ruang guru". Ia pun memutar tubuhnya dan menuliskan sesuatu di papan tulis.

Saat Mingyu tengah membolak-balik halaman di buku cetaknya, sebuah tangan menepuk bahunya pelan. Cowok itu pun memutar kepalanya sedikit, menatap si pemilik tangan, Lee Seokmin.

"Oho, kena lagi dia" bisik Seokmin kegirangan sampai ia tidak bisa menyembunyikan senyum lebarnya.

"Ha? Nugu-ya?" balas Mingyu heran.

"Jeon Wonwoo" sahut Seokmin tak sabar. "Dia itu aneh! Setiap hari baca buku terus. Selalu diam di kelas, bahkan kalau dia tidak hadir pun, kurasa tak banyak yang bakal sadar. Pernah waktu kelas 2, aku dan Soonyoung-ah menyapanya tapi dia malah memelototi kami berdua. Seram"

"Mungkin kau dianggap menganggunya?" jawab Mingyu santai.

"Hah, kami hanya ingin ngobrol dengannya. Memangnya salah?"

"Bukan begitu―"

"Yah!! Apalagi sekarang?!" Seo-In guk menatap Mingyu dan Seokmin tajam. "Nyali kalian besar ya, berani mengobrol di kelas saya. Kalian berdua, ke ruang guru saat istirahat kedua bersama Jeon Wonwoo!"

Saat guru itu sudah melepaskan pandangannya dari mereka berdua, Mingyu mengumpat seraya memberikan getokan pelan di dahi Seokmin.

~~

"Kuharap guru itu dipecat suatu saat nanti" ujar Seokmin dengan nada kesal saat ia dan Mingyu keluar dari ruang guru.

"Haha, sudahlah Seokmin-ah, lagipula sebentar lagi kita lulus kan" sahut Mingyu sambil memperlihatkan cengiran khasnya.

under the roofTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang