1

101 2 0
                                    

Cowok berkacamata itu menyeka keringatnya ketika ia selesai memukul-mukul drumnya.Ia mengambil sebotol air mineral dingin yang diletakkan dimeja panjang milik sekolah itu.Tenggorokan nya benar-benar kering dan tenaga nya terkuras habis untuk latihan ini.

Ia berjalan keluar dan melihat sekeliling,udara diluar terasa panas.Tidak heran banyak yang kelelahan dan haus.

"Haffi,sini" ujar cewek bertubuh tinggi semampai dengan kulit putih bak model.Rambutnya yang terurai ia gulung.Ia tampak mengipas wajahnya sambil melambai kearah cowok bernama Haffi itu.

Haffi mendatanginya dengan tersenyum.Namanya Devi.Benar-benar cantik.Ia sempat terpikat pada awal perkenalannya dan ingin memiliki gadis itu,namun setelah ia mencoba mendekatinya cewek itu ternyata tidak memiliki perasaan yang sama dengan alasan ia hanya menganggap Haffi sebagai rekan satu kegiatan saja.Lagipula ia cantik,banyak cowok lebih ganteng yang pasti mudah memikat nya.Kecewa,sudah pasti.Bagi Haffi mungkin ini adalah cara yang lebih baik agar tetap dekat dengannya meski silih berganti orang yang ia pacari.

"Panas sekali yaa,aku ingin cepat-cepat pulang" ujarnya.

"Pikirkan latihan adik-adik itu.Lagian setelah ini selesai kok" ia menoyor kepala cewek itu.

"Iiih Haffi!!" jeritnya kesal dan sedikit menjauh lalu tidak sengaja menabrak Angie,temannya.

"Haffi,kau jorok ew" ujar Angie menatap Haffie yang berkeringatan dengan kaus tak berlengan one piecenya.

Haffi tertawa dan menyeka keringatnya lalu mencoba menempelkannya dipipi Devi.Namun Devi berhasil lari dan berteriak kesal serta minta ampun.Kemudian ia beralih ke Angie dan hal yang sama pun terjadi.

"Ayo semua kumpul!Ini latihan terakhir setelah itu boleh pulang" ujar Maurice.Ia lalu menepuk tangannya untuk menyuruh Haffi dan yang lain kearahnya.
...

"Dah Haffi,duluan yaa semuaa" kata Devi diboncengan Idra.

Sebelum menaiki keretanya Haffi memeriksa hp nya dan menemukan belasan pesan dari gadis yang sama.Tertera nama May dilayar pesan.

Haffi membalas sekedarnya.Ia sebenarnya bosan sekali dengan cewek itu.Ditambah jadwal latihannya mendekati hari sebelum murid-murid baru masuk sekolah,jadi tidak ada waktu untuk ia dan cewek itu bertemu kecuali sebulan yang lalu dan itu pun hanya sekedar nonton dan makan dikafe.

Sejauh ini ia merasa sudah bosan.Sebenarnya dari awal ia tidak memiliki perasaan apa-apa dengan May.Hanya karna Maya tempat ia curhat tentang pacarnya sebelumnya ia merasa senang saja,ditambah teman-teman Maya menghubunginya untuk memberitahu bahwa slama ini Maya menyukainya dan menyayangi nya,karna dorongan dari teman-teman Maya, mau tidak mau ia akhirnya jadian dengan Maya.Ya Maya bukan wanita tipe nya,wajahnya juga biasa saja. Awalnya memang menyenangkan karna mungkin kebetulan dia butuh hiburan sesaat setelah 2 minggu putus dari pacarnya dan setelah itu ia merasa jenuh dengan perempuan itu. Tidak ada chemystry.

Haffi mematikan hpnya sebelum memakai helmnya lalu menaiki keretanya dan melaju keluar gerbang diikuti temannya Tara dibelakang.
...

Haffi mematikan hpnya,seperti biasa yang ia lakukan sebelum pergi latihan.Ia malas meladeni pesan-pesan cewek itu dan teman-teman nya yang menanyakan keadaan hubungannya dengan Maya.

"Ayolah Fi,mereka sudah berkumpul disana" ujar Tara sebelum akhirnya melaju duluan.

We Found LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang