8

25 1 0
                                    

Haffi menghapus nama dalam status profile bbm nya.Ia sudah muak dengan gadis itu.Ia bahkan tidak peduli lagi pada gadis itu,namun kalau ia memutuskan gadis itu sekarang maka ia akan kehilangan teman ngobrol yang enak seperti cewek itu.

Ya ada sih mantan nya saat ia baru-baru SMA namanya Nadya,dia masih terus mengechat Haffi. Bahkan ia tak ragu mengajak Haffi untuk melanjutkan hubungan mereka yang kandas karna rasa bosan Haffi padanya,namun Haffi tidak mau,ia mengacuhkan Nadya,dengan alasan yang sama. Ia bosan dan tidak memiliki rasa apapun lagi. Kalau ia paksa untuk melanjutkan,pada akhirnya hubungan itu akan kandas lagi.

Dan sialnya,dia bahkan sama sekali tidak mendapat pin Sella mau pun siimut Reanna itu.Dia menyadari mungkin selama ini ketidakseriusan membuat beberapa cewek ragu.

Haffi menghempas tubuhnya dan menghela nafas ketika menghapus nama itu. Ia masih berkutat dengan hp yang dipegangnya,ia bingung apakah harus membalas pesan yang sudah seminggu ia abaikan atau tidak.

Maya
Seminggu sudah:)

Maya
Kemana saja?

Maya
Jangan lupa sarapan ya :')

Maya
I fuckin' miss ya

Maya
Udah 3 hari kau tak berkabar:')

Maya
Kita jalan yuk!

Maya
Aku salah apa sampai kau sedingin ini:(

Lagi-lagi Haffi menghela nafas. Kalau terus seperti ini,ia pasti hanya menyakiti Maya saja.

Haffi
Maya,maaf ya aku sibuk.Aku juga merindukanmu.

Ia memutuskan membalas dan sedikit menghibur Maya,karna pasti Maya galau akan dirinya. Dan benar saja gadis itu membalas pesannya sedetik kemudian.

Maya
Kemana saja?Ya ampun aku kangen.

Haffi
Biasa~ klub teater sedang banyak kegiatan karna masuk murid-murid baru

Maya
Oh begitu

Haffi meletakkan sembarang hp nya ketika ia selesai membaca pesan terakhir Maya. Ia tidak berniat melanjutkan nya lagi.
...

Sella masuk kedalam rumahnya dan mendapati kakaknya, Sasha sedang makan diruang makan.

"Tumben kau lama" ujar Sasha.

"Biasa,klub teater,masa kau bisa tidak tahu sih?"

"Habis akukan sudah senior paling atas,ngapai juga aku datang,aku akan datang kalau pertemuannya penting"

Sella meletakkan tasnya dikamar lalu keluar menuju dapur dan mengambil makanannya.

"Kau tahu Haffi?" tanya Sasha ketika Sella duduk diseberangnya.

"Yang mana?" tanya nya heran sambil menyendokkan nasi kemulutnya.

"Yang pakai kacamata,yang jelek dan sok ganteng itu" tambah Sasha. Sella mengangguk."Kau tahu,dia tadi minta pin mu"

Sella melotot sedikit terkejut melirik Sasha."I swear" Imbuhnya meyakini Sella.

"Lalu?Kau beri padanya?" Sasha menggeleng.

"Tentu aku tahu selera mu Sel,mana mungkin aku memberinya. Oh yang benar saja. Dia itu cuma cowok jelek yang sok-sok playboy" tukasnya cepat.

"Eh tapi dia senang sekali lho menggodai Reanna. Temanku yang kecil itu" ujar Sella sambil menyendokkan nasinya.

"Ih,bilang pada nya jangan mau. Haffi itu memang genit sama semua cewek. Kadang ia suka berkata-kata manis seakan-akan mampu meluluhkan cewek, ia juga suka mencolek-colek, dan kadang bergaya seakan-akan dia keren,padahal tidak.I hate that boy"

"Reanna juga jijik" timpal Sella

"Ya kan,menjijikkan" sambung nya lagi.
...

Haffi masuk keruang drama dan menemukan anggota inti bersama Idra sedang berkumpul.

"Ada rapat ya?" tanya nya saat menutup pintu.

"Iya membahas bahan untuk interview junior-junior lusa mendatang" jawab Ayya.

"Tumben sekali kau belakangan ini sering kesini,biasanya sibuk mencari-cari cewek" celetuk Angel.

"Ya gimana engga,kan yang dicari ada diklub ini" tambah Angie cepat sambil melirik dengan tatapan jahil kearah Haffi. Haffi hanya mengerutkan kening.

"Adik mana yang kau suka itu? Si imut yang menggemaskan itu ya?" goda Ayya pada Haffi.

"Ih yang mana sih?" tanya Idra dengan suara kemayu nya.

"Apaan sih" gerutu Haffi yang mulai merasa risih.

"Angie,makan yuk,aku lapar" kata Angel pada Angie yang sedang menulis sesuatu.Angie beranjak dan keluar bersama Angel.

"Eh tunggu,aku ikut!" ujar Devi teriak dan buru-buru keluar mengejar Angel dan Angie.Sementara yang lain sibuk mengetik dan menulis persiapan untuk lusa nanti.

"Hey,Haffi" senggol Ayya."Kau beneran menyukai anak itu?"

"Hah?yang mana?" Haffi pura-pura bingung.

"Don't pretend ah!Siimut itu"

"Oh,ntahlah,aku suka saja melihatnya karna dia mungil dan kelihatan lucu" ujar Haffi sambil membayangkan wajah Reanna.

"Sudah kau dekati?" tanya Ayya penasaran. Haffi tersenyum meringis dan menggeleng.

"Aku masih pacaran"

We Found LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang