16

10 0 1
                                    

Pagi itu semua siswa berbaris untuk upacara hari senin.

Reanna berbaris paling belakang,karna ia merasa sedikit panas didepan dan pas sekali bersebelahan dengan Reshie. Ia pernah mendengar percakapan Tammy dengan Sica,Ana dan Jasmine yang kebetulan pernah satu SD dengan nya.

Ia terkenal sedikit culas dan bermulut pedas,dilihat dari caranya memandang orang ia juga kelihatan menyombongkan diri,karna kebetulan keluarga nya sangat berkecukupan dan ia anak tunggal jadi dia memiliki barang-barang yang kekinian bagi orang-orang. Teman-temannya juga popular people yang cantik dan look like from a different caste. Setidaknya begitulah menurut orang-orang biasa.

"Hai,Reanna" sapa nya manis hari itu. Reanna menoleh dan sedikit heran sambil tersenyum kecil. Tentu saja,padahal selama mereka sekelas baru kali ini ia melihat Reshie tersenyum dan menyapanya semanis itu. Bahkan saat pertama kali melihat Reshie mendaftar,anak itu menatap nya tajam dari ujung matanya yang membuat Reanna sedikit risih."Kau menggemaskan ya,pediam sekali sih"

Reanna hanya membalas dengan senyum kecil lagi. Ia bertanya-tanya apa yang membuat orang sepertinya tiba-tiba bersikap manis padanya.

"Eh,rumah mu diperumahan warta berita ya?yang warna kuning dan minimalis itukan? Kalau tidak salah,nomor 8 ya?Eh iyakan?" tanya dengan suara sok manis yang dibuat-buat

Reanna pura-pura berpikir,namun sebenarnya ia tahu itu memang rumahnya.

"Iya itu rumahku"

"Kemarin aku lewat didepannya. Aku baru tahu itu rumahmu" katanya lagi sambil tersenyum sok manis,bagi Reanna terlihat sedikit fake. Reanna hanya tersenyum simpul saja menanggapi nya.

"Dia menggemaskan ya" puji nya ke Reanna sambil berbicara pada teman yang didepannya yang bernama Tesya.

Reanna diam-diam memutar bola matanya. Ia sadar ternyata selain yang dikatakan teman-temannya ia juga sepertinya berpilih-pilih dalam berteman.
...

Tammy dan Sica sibuk membuka-buka kontak yang ada di BBM Reanna sementara Reanna duduk menyender karna lelah upacara. Ia melihat kontak yang bertuliskan "unknown" dengan foto profil sedang bermain drum.

"Unknown siapa sih?" tanya Sica penasaran. Tammy menge-zoom foto profil Haffi yang dituliskan unknown pada name profile nya karna Reanna takut teman-temannya mengetahui hubungan dekatnya dengan senior tersebut.

"Unknown itu senior mu yang Haffi itukan?" tanya Sica pada Reanna. Reanna segera merebut handphonenya dan melirik kesegala arah. Takut kalau suara Sica tadi didengar yang lain,karna kebetulan kelas mereka tidak jauh dari kelas para senior.

"Kenapa kau bikin unknown sih?" tanya Sica lagi karna penasaran.

"Aduh,please diam" ujarnya pelan,"Aku takut saja ketahuan,habis diakan senior"

"Kenapa Re?" tanya Jasmine yang melihat gerak gerik Reanna yang panik.

"Senior yang mendekati Reanna,itu ada fotonya" Tammy menjawab.

"Siapa Re?Aku jadi penasaran" tanya Jasmine. Reanna memperlihatkan nya.

"Tapi jangan heboh ya" imbuhnya.

"Eh,inikan yang mengisi musik waktu klub drama demo kegiatan mereka kan?" Reanna mengangguk.

"Hai semua" sapa Azura yang datang tidak jauh dari mereka. Karna melihat teman-temannya berkerumun menunduk Azura penasaran."Eh ada apa nih?" Ia mendekat.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 16, 2016 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

We Found LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang