11

17 0 1
                                    

Tring tring!

Reanna terbangun dan berjalan kekamar mandi namun matanya sekilas melirik handphone nya dengan layar menyala. Ia penasaran dan segera melihat. Sedikit kaget ia melihat nama yang muncul dilayar dengan pesan selamat pagi nya.

Ternyata dugaannya salah. Mungkin Haffi tipe orang yang tidak sebegitu mudah langsung berhenti seperti kebanyakan yang lain.
...

Reanna berjalan menuju gerbang dan tak jauh matanya melihat Haffi yang sedang memarkirkan kereta besat merahnya. Namun sepertinya Haffi tidak tahu ia lewat. Segera saja Reanna berjalan cepat memasuki gerbang sebelum bersamaan dengan Haffi.

Tring tring!

Handphone Reanna bergetar disakunya ketika ia berjalan memasuki kelas. Ia segera melihatnya.

Haffi
Sudah disekolah ya?

Haffi
Selamat pagi imut :$

Ia menghela nafas dan agak enggan membalas pesan tersebut karna merasa sedikit jijik namun terpaksa ia membalasnya walaupun hanya sekedar saja. Pasti tidak enak juga kalau hanya diread.
...

Haffi berjalan dengan senyum bahagia tercetak diwajahnya sambil bersenandung.

"Hai Greeta" sapa ketika melihat teman ceweknya yang sedang duduk disebelah pintu kelas.

"Apa sih kau!Tiba-tiba aneh begitu"

Haffi tak menghiraukannya dan langsung saja memasuki kelas. Memang hari ini dia semangat sekali,sebab ternyata tidak sesulit itu respon dari Reanna. Ia sudah berencana akan memberitahu hal ini pada Tara dan juga teman dekatnya yang lain.
...

Hari ini klub drama mengadakan pertemuan dan membahas tentang buku tanda tangan tersebut serta jadwal interview besok.

"Oke,besok jangan sampai telat sampai disekolah.Kalian harus berkumpul on time jam 02.00 paling lama telat 15 menit,selebihnya kalian akan rasakan sendiri dan pakai baju hitam. Ingat ya,baju hitam dan sopan" katanya agak menekankan kata sopan. "Jadi besok sebelum memulai interview kita akan tes psikotest,kemudian kami sudah menempel didepan nama kalian dengan masing-masing disampingnya senior pembimbing kalian. Setelah selesai psikotest,temui langsung senior pembimbing kalian dan jangan salah" ujar Sylvana seperti biasa menjelaskan,"Oke,kalian boleh keluar"

Setelah melihat nama mereka dengan senior pembimbing,mereka berkumpul bersama untuk meminta tanda tangan seperti biasa,namun sepertinya target mereka untuk bisa mendapat semua mustahil karna besok sudah masuk hari interview.

"Sepertinya kita tidak bisa mendapat semua tanda tangannya" kata Cytra terlihat pasrah menatap bukunya hitam dengan cover depan fotonya.

"Iya,apalagi seniornya bertingkah aneh-aneh" tambah Pearl.

"Apa tidak apa-apa ya?" Reanna kelihatan cemas.

"Sebenarnya kata kakakku tidak masalah sih tidak ditanda tangani semua. Dulu kakakku juga begitu,bahkan ada yang hanya dapat 2 saja masih bisa ikut interview" ujar Sella. Semua menatap Sella tidak percaya."Ini hanya kerjaan saja sih karna kita masi junior sekalian kita mengenal mereka" tambahnya lagi meyakinkan.

"Lagipula,kalau dilihat-lihat yang lain juga belum tertanda tangani semua" imbuh Lyza."Mungkin ini semacam gertakan saja ya"
...

Semua yang mengikuti interview dengan baju hitam dan membawa buku hitam seperti biasa berkumpul didepan pinggir lapangan menunggu aba-aba dari Sylvana.

"Kemana Reanna dan Pearl?" tanya Sella ketika ia datang karna dilihatnya hanya ada Cytra dan Lyza.

Cytra kelihatan agak cemas sambil menunduk mengetik sesuatu dihandphonenya."Iya aku sudah mengiriminya pesan agar cepat.Reanna dirumah Pearl"

We Found LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang