13

13 0 1
                                    

Seperti biasa dikelas. Bagi Reanna semua tampak membosankan, tidak ada temannya yang benar-benar bisa diajaknya untuk mengobrol karna tidak begitu dekat.

Melihat Lyra juga ia tampak tak tak tertarik mengajak nya untuk berbicara. Ia tampak ramah memang namun sering kali Reanna mengajak nya bercerita dan ngobrol panjang lebar dan berakhir dengan respon seadanya dan dia sama sekali tidak ikut nimbrung dalam pembicaraan sehingga berakhir hening ketika Reanna tak lagi mencoba lanjut obrolan.

Tentu saja Reanna tidak tertarik,apalagi ia tidak menyangka Lyra sudah berciuman ketika duduk dibangku SMP saat Reanna menanyakan hal tabu seperti itu,ia malah menjawab santai dan sepertinya dikalangan ia dan teman-temannya dulu itu adalah hal wajar dalam berpacaran.

Tring tring!

Ia sudah tahu,pasti Haffi. Seperti itulah setiap hari nya,tidak dirumah,pulang sekolah atau dimana saja Reanna berada Haffi selalu mengechat nya dan tak pernah putus sampai tidur.

Haffi
Lagi belajar?

Sejak ada Haffi ia tak begitu bosan berada dikelas tanpa teman ngobrol tapi tentu saja,ia ingin sekali bisa membagikan cerita soal hal ini pada teman sekelasnya. Namun kelihatannya mereka tidak begitu tertarik soal apapun tentang Reanna lakukan. Mungkin juga Reanna yang terlalu menutup diri.

Reanna
Sedang tidak ada guru

"Hey,Reanna" sapa seseorang. Reanna mengenalnya. Ia berwajah melayu nan manis dan memakai behel. Namanya Azura.Teman-teman dikelasnya sepertinya banyak yang menyukainya. Ia juga tinggi dan cukup banyak relasi disekolah ini termasuk para senior.

Reanna hanya membalas tersenyum.

"Kau pendiam sekali ya" ujar Azura ketika duduk disebelah Reanna karna teman-temannya yang lain sibuk selfie didepan kelas. Reanna hanya tersenyum simpul."Kau masuk klub drama ya?"

"Iya aku masuk klub itu.Kau masuk klub apa?" tanya Reanna karna sepertinya Azura orangnya talkative dan asyik.

"Palang merah remaja" jawabnya.

"Wah,kau kuat juga ya?setahu kukan itu banyak melakukan push up,lari,sit up,sampai gendong-gendongan"

"Iya sih,harus tahan-tahan.Kebetulan aku juga tahan kok" Azura melirik handphone Reanna.

"Eh,aku boleh lihat handphone mu?" tanya Azura. Reanna mengangguk dan memberikan handphonenya.

Azura segera membuka galeri foto Reanna dan melihat-lihat fotonya,sesekali ia memuji foto Reanna yang manis.

"Temani aku kekamar mandi yuk" katanya tiba-tiba sambil mengembalikan handphonenya pada Reanna.Reanna mengangguk dan segera beranjak bersama Azura.
...

Bel pulang berbunyi

"Dah Reanna,duluan yaa" Jasmine melambai tangan dan berjalan keluar kelas bersama Tammy,Sica dan Ana.

"Eh Reanna,kau tidak pulang?" tanya Azura ketika melewati meja Reanna yang masih duduk disitu.

"Iya sebentar lagi,lagian aku malas kalau harus menunggu jeputan didepan" jawabnya sambil menyusun buku-buku nya.

"Duluan ya" Azura berlalu.

Tring tring!

Reanna membuka pesannya seperti biasa.

Haffi
Sudah pulang ya?

Reanna
Iya,tapi masih dikelas

Haffi
Mau pulang bareng?

Reanna
Memang nya naik apa?

Haffi
Ya kereta lah

Reanna
Gausah deh,aku dijeput kok

Haffi
Please sama aku aja,sekalian bisa tambah dekat :$

Reanna tersenyum membaca hal itu namun tetap saja sedikit menjijikkan.

Reanna
Lain kali saja

Haffi
Janji ya lain kali pulang bareng

Reanna
Liat nanti saja deh

Haffi
Pokoknya lain kali harus

Reanna
Ga janji hehe

Reanna segera berjalan keluar kelas setelah menelpon supirnya untuk menjeput.

"Tunggu Pie sebentar ya,Sysy nanti akan pergi dengan dia" kata Sysy yang sudah berdiri diteras depan kelas bersama pacarnya. Hal itu sudah menjadi pemandangan biasa sejak Reanna sekelas dengannya. Tiada hari tanp Sysy dan pacarnya yang kelihatan mesra didepan kelas. Kadang mereka sarapan bersama,kadang juga bercerita dan tak jarang juga bertengkar hebat sampai satu kelas heboh.

Reanna segera mengalihkan pandangannya dan terus berjalan menuju gerbang. Sebenarnya didalam hati nya ia juga berharap bisa punya seseorang yang akan menemani hari-harinya seperti itu,tapi rasanya itu mustahil.

"Reanna" panggil Cytra dari jauh yang baru saja keluar dari kelasnya. Reanna menghampirinya."Kau pulang dengan siapa?"

"Biasalah,supir"

"Aku kerumahmu ya" kata Cytra sambil menggandeng lengan Reanna. Reanna mengangguk.

Mereka berjalan keluar gerbang dan tak sengaja Reanna melihat Haffi bersama Tara dan juga Karina menuju parkiran. Kebetulan jaraknya tidak begitu jauh dari mereka dan mereka harus melewati nya.

Reanna menarik tangan Cytra dan menghentikannya berjalan."Tunggu!"

"Ada apa?"

"Ada Haffi didepan"

"Sudah tutup wajah mu dengan tangan,kita cepat-cepat berjalan" perintah Cytra.

Reanna berjalan cepat mengikuti Cytra sambil menutup mulutnya ketika melewati parkiran tersebut. Reanna sedikit lega karna Haffi tidak melihat nya tapi ntah kenapa,ada rasa ingin Haffi melihatnya,ia ingin tahu bagaimana reaksinya.
...

Haffi meletakkan tas nya dan segera mengeluarkan handphonenya dan mendapati pesan dari Maya dan juga balasan pesan dari Reanna.

Maya
Sebegitu tidak penting nya ya aku?

Maya
Kenapa tidak ada lagi namaku?

Haffi menghela nafasnya. Sebenarnya ia juga sudah bosan dan tidak memiliki rasa apapun lagi terhadap Maya. Namun ia juga tidak mau meninggalkan Maya karna dulu Maya lah yang sering menemaninya ngobrol lewat chat dimalam hari. Ya,dia akui,dia memang egois dan hal itu sulit ia ubah.

Haffi
Iya maaf aku baru on
Akan kubuat lagi

Haffi segera menulis nama Maya pada status profile nya,kemudian tak membalas lagi pesan Maya. Ia beralih pada pesan Reanna yang beberapa hari ini membuatnya kembali berbunga-bunga,meskipun sepertinya respon Reanna terlihat sekedar bahkan terkesan cuek dan menghindar,tapi ia malah semakin penasaran dengan Reanna.

Reanna
Ga janji hehe

Haffi
Sudah dirumah?

Cukup lama Haffi menunggu balasan dari Reanna.

Reanna
Iya nih

Haffi
Pulang sama siapa?

Reanna
Cytra

Haffi
Sedang apa?

Reanna
ngobrol dengan Cytra

Haffi
Adik jarang kekantin ya

Reanna
Iya,tidak teman kesana,lagian males karna jauh dari kelas juga ramai

Haffi
Kan ada aku:(

Reanna
Ah engga deh

Haffi sedikit heran kenapa tiba-tiba respon Reanna semakin dingin saja. Ia malah semakin penasaran saja untuk menaklukan sikecil itu.

We Found LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang