"Oh Sella ini adik mu ya Sasha?" tanya Idra dengan gaya kemayunya. Sasha mengangguk.
"Btw,Sella lebih tinggi dan lebih cantik dari mu ya Sa" ujar Haffi dibelakang kursi menimpali.
"Dasar genit!" celetuk Idra sambil memutar bola matanya.
"Kenapa memangnya kalau dia lebih cantik?" tanya Sasha menatap wajah Haffi yang menyeringai sok ganteng.
"Kalau ada pinnya,boleh lah" jawab Haffi dengan santai.
"Oh,kau mau mendapatkan adik ku begitu?" tanya Sasha penuh penekanan. Haffi mengangguk.
"Oh,Haffi,berkacalah wajahmu seperti apa,dia tidak akan mau denganmu" Sasha menuding tangannya kewajah Haffi,"Lagipula,sayang sekali adikku harus bersama orang seperti kamu. Genit,sok ganteng,buta"
"Yaaah,iri karna adiknya lebih cantik" ejek Haffi sambil cekikikan.Sasha mendengus pelan."Pelit sekali sih kau"
"Haffi,please,aku tidak mau,lagian dia dan aku punya selera yang sama.Kalau pun aku beri pin mu itu,hanya akan diabaikannya atau lebih parah decline"
Lagi-lagi dia gagal. Padahal ia pikir ia bisa mendapatkan cewek cantik seperti Sella. Namun ia juga sadar kemungkinan seperti itu rasanya mustahil juga,mengingat zaman sekarang cewek-cewek sepertinya pastilah ingin mendapat cowok dengan mobil keren yang bisa membawa kemana-mana dengan nyaman.
Haffi sempat berpikir,bagaimana kalau ia coba dapat sikecil itu.Tidak ada yang tahukan,kalau nanti ia bisa memikat sikecil yang imut itu,pasti persepsi teman-temannya akan berbeda padanya.
Haffi tersenyum menyeringai.Dalam hati ia akan berusaha mencoba.
..."Hey,Reanna" sapa suara seseorang membuat Reanna menoleh kearah suara.Suara itu milik seorang cewek berkulit putih dengan wajah asian.
"Lho?Lyza?Kau bersekolah disini?" tanya Reanna sembari dihampiri oleh cewek bernama Lyza itu.Ia sepupu Reanna.Nama lengkapnga Alyzabeth,ia biasa dipanggil oleh keluarga nya Lyza.
"Iya,aku juga ikut klub yang sama denganmu,kebetulan aku dapat beberapa tanda tangan karna aku telat mendaftarkan diri,habis aku seminggu awal masuk sekolah aku masih diluar kota"
"Oh ya?sudah dapat berapa?" tanya Reanna.
"Tidak cukup banyak,namun anggota inti sudah semua" jawabnya sambil mengedikkan bahu."Oh ya,kalau nanti kau minta tanda tangan lagi hubungi aku ya,aku takut targetnya tidak terkejar sampai hari interview tiba"
Reanna mengangguk sebelum akhirnya berlalu menuju kelasnya.
...Hari itu klub drama mengadakan pertemuan dan membahas tentang acara pentas musik daerah di gedung budaya setempat.Para senior itu berharap agar para junior mengikuti acara tersebut dan membeli tiketnya,hitung-hitung belajar kebudayaan.
Haffi tiba-tiba masuk,ia melirik Reanna yang kebetulan juga sedang menatapnya,ntah kenapa ia malah jadi grogi sendiri dan duduk didepan Reanna,Lyza dan Pearl yang kebetulan duduk pas didepan.
"Ly,kau tahu,senior cowok yang didepan kita ini suka dengan Reanna lho" bisik Pearl pada Lyza.Lyza memasang wajah kaget lalu tersenyum jail pada Reanna yang tampak jengah.
Reanna juga tidak tahu kenapa sijelek itu harus berada didepannya dan Reanna malah merasa risih serta jadi awkward didepan teman-temannya. Untunglah hari itu Haffi tidak seperti biasanya. Ia kelihatan lebih jaim.
"Dia memanggil Reanna siimut" tambah Pearl lagi.Lyza cekikikan.
"Aw,so sweet,siimut nya Haffi" ejek Lyza.Reanna hanya memutar bola matanya dan menggeleng pasrah.
"Please,stop!Dia hanya main-main saja.Jangan dianggap serius" Reanna akhirnya bersuara meskipun pelan.
"Ya sudah Re,kami jugakan hanya main-main saja,kenapa kau anggap kami serius?" ujar Pearl menatap tanya tanda dengan senyum jail yang ditahan. Reanna hanya mendecak.
"Silahkan beli tiketnya dengan Puri" Sylvana mengakhiri ucapannya sebelum pertemuan ia bubarkan.
Beberapa mengantri membeli tiket pada Puri sebelum keluar.
"Hey Haffi,tumben kau kesini" ujar Angie menghampirinya."Kau kenapa disini?"
"Memangnya kenapa?tidak boleh?" Ia balik bertanya.
"Apa karna kau suka dengan adik yang dibelakang itu ya?" goda Angie sambil melirik sekilas Reanna.Haffi hanya menggeleng pelan dengan ekspresi diam.Angie senyum-senyum sendiri,"Ya kan?kau suka ya?Masa tiba-tiba kau jadi jaim begini sih,lagipula sejak kapan kau rajin datang kalau ada pertemuan" lalu tertawa memukul pelan pundak Haffi. Namun Haffi tetap diam saja tak menghiraukan nya.
Reanna,Lyza dan Pearl beranjak dan membeli tiket kedepan ketika ruangan mulai agak sepi dan orang-orang sudah banyak keluar.
Haffi keluar ketika mereka sedang membeli tiket.Dan didepan ia sudah dipanggil oleh Karina sahabat karib yang sekelas dengannya selama hampir 3 tahun ini,"Haffi ayo ikut aku dulu" Ia menarik tangan Haffi untuk mengikutinya,Haffi hanya bisa pasrah.
Reanna bersama Lyza dan Pearl keluar dan tak sengaja sebelum jauh berjalan ia melihat Karina yang juga seniornya menarik tangan Haffi dengan cara menggenggam telapaknya.
Ntah kenapa dan apa ia sampai merasa begitu sedikit tidak suka melihat pemandangan itu. Ia juga menyangkal dalam hatinya bahwa dia suka pada orang itu. Tentu saja hal itu tidak boleh,dia tidak berharap sama sekali tentang percintaan di SMA ini. Hal itu hanya akan berujung pada perpisahan yang membuatnya sakit hati saja,dia juga tidak berharap bisa suka pada cowok lagi untuk saat ini.
Ya dia menyangkal dalam hati bahwa senior cowok jelek itu hanya suka bermain-main dan menggodanya karna postur tubuhnya yang kecil dan menganggap ia bodoh sehingga gampang suka begitu saja.
Reanna berlalu cepat dari situ keluar gedung sekolah.
KAMU SEDANG MEMBACA
We Found Love
RomanceHaffi Ntah kenapa aku bisa menyukai gadis berpostur mungil dan kecil itu.Bagiku ia kelihatan imut dan menggemaskan,apalagi kalau ia malu-malu.Ingin saja kupeluk.Akan kudapatkan dia. Reanna Aku tidak suka dia melihatku seperti itu.Penggoda berwajah j...