15

11 0 1
                                    

"Kita selfie yuk" ajak Azura ketika kelas tidak guru dan sebagian murid berada diluar kelas.

"Yuk yuk" timpal Tammy dan segera berpose mencari tempatnya.

"Reanna ayo,kita selfie" ujar Sica memanggil Reanna yang masih duduk ditempatnya.

Reanna menggeleng."Kalian saja deh"

"Kalau begitu,ambilkan foto kami bisa?" tanya Azura. Reanna mengangguk dan segera beranjak dari kursinya.

Reanna mengambil beberapa gambar mereka,setelah mereka puas,mereka sibuk melihat satu persati foto yang sudah diambil.

"Zee,kau nanti sore latihan basket kan?" tanya Azura menghampiri Zee yang sedang mendengar lagu dengan headset ditelinga nya. "Oi Zee!" Azura mengguncang bahu Zee.

Zee gelagapan dan mendongak menatap Azura yang sedikit lebih tinggi dari nya.

"Apa sih"

"Kau sore nanti latihan basket tidak?" tanya nya mengulang pertanyaan yang sebelum nya dengans sedikit penekanan.

"Iya,kenapa?"

"Nanti pulang bareng ya selesai latihan"

"Iyauda"

"Eh Zee,kau juga basket ya?" tanya Reanna. Zee mengangguk."Tapi kemarin kenapa kau tidak ada?"

"Kemaren aku sakit"

"Kau sebelumnya pandai bermain basket?" tanya Reanna.

"Tidak sih. Tapi kan disana diajari,lagipula aku lumayan suka basket"

"Aku juga basket"

"Oh ya,kapan kau masuk? Bukannya kau klub drama ya?"

"Iya aku ambil dua. Aku baru masuk basket setelah hari pertama latihan dimulai,jadi aku masuk hari kedua"

"Wah,baguslah kalau begitu,kita bisa barengan"
...

"Hei Haffi" sapa suara berat yang terdengar akrab sambil menepuk bahu nya. Haffi melepas satu headset yang menempel ditelinganya.

"Eh,kau rupanya Hadid" Haffi menatap temannya yang sedikit gembul itu,namun memiliki wajah oriental yang manis dan tidak bulat.

"Pulang nanti ngopi yuk"

"Ah,aku sedang tidak ada uang,lagi menghemat" kilahnya.

"Ah,masa kau tidak ada duit sih" Hadid menepuk pelan bahu Haffi.

"Aku sedang hemat" tandas nya lagi.

"Ada apa kau menghemat?" Hadid sedikit lucu mendengar jawaban Haffi. Haffi menatap Hadid dengan senyum menyeringai diwajahnya."Oh,pasti cewek ya?" Ia seperti nya tahu maksud Haffi.

"Jelas!" timpal Haffi.

"Wah,sepertinya kau banyak stok ya"ujar Hadid sambil menepuk-nepuk bahu nya."Kali ini siapa?masih Maya?"

"Ah aku sudah tidak peduli dengan nya"

"Tapi kulihat kau masih memasang namanya"

"Hanya formalitas agar ia senang saja"

"Jangan begitu,bro. Kalau kau ingin mendekati seseorang sebaiknya kau harus benar-benar kosong,tidak menyimpan atau memiliki nama siapapun dihatimu,agar tidak ada hati-hati yang nantinya tersakiti"

"Bijak sekali kau" Haffi menepuk bahu Hadid. Hadid tersenyum sok keren sambil mengelus-elus bulu-bulu brewok halus didagu nya.

We Found LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang