Sella,Pearl,Cytra dan Lyza berkeliling untuk menemukan kelas senior yang mereka cari untuk meminta tanda tangan,karna target mereka sudah cukup sedikit,sementara 3 hari lagi akan interview.
"Hei,kalian sudah mendapat tanda tangan kakak?" tanya suara seseorang dari atas tangga. Mereka mendongak dan mendapati seorang cowok kurus berkulit hitam legam dan bergigi putih bersih.
"Kakak senior klub drama?" tanya Sella. Ia mengangguk.
"Nama kakak siapa?" tanya Cytra.
"Habibie"
Mereka segera mencari nama tersebut dan menyerahkan buku mereka untuk ditanda tangani. Senior bernama Habibie itu tidak banyak permintaan, ia malah langsung menandatangani buku mereka.
"Terima kasih ya kak" ucap mereka berbarengan dan akan segera berbalik,namun..
"Disebelah kelasku juga ada senior klub drama yang lain. Kalau kalian belum minta ayo sini biar kubantu mencarikannya supaya kalian cepat" ujarnya cepat. Mereka saling berpandangan dan tidak lama mengikuti langkah Habibie membawa mereka kekelas senior yang lainnya.
Habibie baik sekali,ia juga ramah dan tidak banyak bertingkah. Ia bahkan membantu junior-junior lainnya. Orang bersahabat sekali,sampai mereka bertukar sosial media agar bisa lebih dekat katanya sebagai senior dengan junior-juniornya.
...Hari itu klub drama memulai latihan. Para junior baru itu berbaris dipinggir lapangan menunggu instruksi dari Sylvana.
"Oke,sebelum memasuki latihan yang sesungguhnya,aku ingin kalian memperlihatkan kualitas kalian dalam berakting dan membuat cerita. Bentuk satu grup yang terdiri dari 5 orang dan diskusi drama kalian. Kami beri waktu 10 menit saja. So,pandai-pandailah"
Semua sibuk memilih anggotanya. Reanna harus masuk bersama kelompok lain. Dan disitu mereka mendiskusikan cerita Cinderella,karna selain mudah,tokohnya juga pas dan karna Reanna kecil maka ia mendapat peran tikus.
"Oke.Sudah pas 10 menit. Ayo kelompok pertama maju"
Pas sekali kelompok pertama itu adalah kelompok Reanna.
Awal mula masuklah tokoh utama nan cantik yang berperan sebagai Cinderella yang slalu disiksa oleh Ibu tiri dan kedua saudara tirinya. Kemudian datanglah undangan dari kerajaan dan ternyata ia tidak diizinkan ikut oleh Ibu tiri dan saudara tirinya karna ia tidak punya baju bagus untuk dipakai. Akhirnya tibalah peran Reanna sebagai tikus yang datang membantunya. Saat itu juga Haffi pas sekali baru datang.
"Eh,Haffi lihat,siimut mu ini!" ujar Ayya berteriak ketika Haffi datang. Haffi tampak buru-buru pergi dan seperti berpura-pura tak mendengar.
Ntah kenapa jantung Reanna berdegup dan ia tak sadar malah kehilangan fokus.
...Reanna melirik jam ditangan nya. Pukul 08.00 PM dan diluar angin sedikit kencang berhembus. Sepertinya akan segera hujan.
Ia memakai krim yang belakangan ini sudah membuat wajahnya sedikit cerah dan bekas-bekas jerawatnya yang membandel hilang. Kulit nya jadi sedikit mulus. Lalu ia menambahkan bedak bubuk agar tidak terlalu oily dan terakhir lipgloss tipis dibibirnya.
Malam ini ia akan pergi menonton acara pertunjukkan musik daerah di gedung budaya. Ia dan Cytra sudah berjanji untuk pergi bersama karna rumah mereka cukup dekat,namun Cytra sama sekali belum datang. Reanna sudah gelisah sendiri.
Tin tin!
Reanna berkaca merapikan diri sebelum berlari kedepan. Ia harap itu Cytra. Dan benar saja,orang ditunggunya sudah menaiki kereta menunggu didepan.
Buru-buru ia membukakan pintu untuk Cytra dan segera pergi naik mobil diantar oleh supirnya karna melihat kondisi cuaca yang tidak memungkinkan naik kereta.
Benar saja. Tidak lama dijalan,hujan turun.
...Cytra dan Reanna turun serta cepat-cepat masuk kedalam gedung utama budaya itu agar tidak terlalu basah. Mereka mengantri masuk kedalam dan segera masuk keruang dimana pertunjukkan diadakan.
Habibie melambai tangan kearah Cytra dan Reanna ketika mereka masuk. Ia berada pada kursi depan yang tidak begitu jauh dari panggung dan dijejeran kursi itu ia bersama para senior dan junior lain yang sudah datang daritadi.
Mereka mendekati Habibie dan duduk dikursi jejerannya.
"Eh adik imut" sapa Habibie ketika Reanna melewati Habibie ketika akan duduk kekursinya disebelah Habibie. Ia hanya balas tersenyum dan sekilas melihat Haffi menoleh sebentar kebelakang dimana ia berada. Seperti julukan imut itu sudah menjadi ciri khas nya semenjak Haffi berkata seperti itu.
Reanna melihat Haffi dikursi depannya duduk diantara Devi dan teman cewek seklubnya yang bertubuh tambun dan besar.
"Andai saja aku bisa duduk disebelahnya"
Reanna tersadar tiba-tiba dan kesal dengan apa yang hatinya katakan,ia sudah menyangkal berkali-kali dia sama sekali tidak suka maupun kegeeran.
Namun seberapapun ia mencoba tidak mempedulikan keberadaan Haffi didepan ntah kenapa matanya tak bisa terlalu fokus dan pasti lari menatap punggung cowok itu disaat acara berlangsung,apalagi ia bersebelahan dengan Devi yang cantik. Sekali atau dua kali ia pasti akan menatap punggung itu ketika akan fokus pada pertunjukkan dan hal itu membuat dirinya jengkel sendiri.
..."Duluan ya kak" ucap Cytra,Lyza,Pearl dan Reanna ketika akan pulang. Habibie membalas dengan anggukan dan mengucapkan hati-hati.
Tiba-tiba dari belakang Habibie,ia dirangkul oleh tangan Haffi.Ia sempat mengaduh.
"Eh,Kak Haffi" ujarnya begitu melihat wajah yang merangkulnya,"Bagaimana kak?Sudah ada junior yang bikin kau terpikat?"
Haffi tersenyum lebar.
"Siapa orangnya?" tanya Habibie penasaran,"Aku saja sudah mendekati cewek baik-baik dari klub keagamaan. Ayolah,taruhan,siapa duluan yang jadian dengan junior!"
Haffi agak tertantang,"Oke" ia menjabat tangan Habibie,"Kau dekat adik imut itukan?" Haffi berbisik ketelinga Habibie. Habibie mengangguk."Tolong mintakan pin nya"
Habibie tersenyum kaget,"Oh jadi dia yang kau incar"
Haffi menepuk bahu Habibie,"Sudahlah,pokoknya kau minta saja ya,nanti beritahu aku". Habibie mengacungkan jari jempolnya.
...Reanna baru saja ingin mengepost fotonya yang ia ambil dengan Cytra,Pearl dan Lyza malam itu digedung budaya ke Ask.fm,namun ada pertanyaan anonim yang meminta pin nya.
Takut geer,ia berikan saja,sekalian bertanya balik pada question yang ia jawab dan tak lama setelah itu ia mendapat balasan. Ternyata itu dari Habibie. Dia juga baru ingat bahwa dia belum berkontak dibbm dengan Habibie karna BBM nya off.
Reanna menggeleng sambil tersenyum miris,"Tidak mungkin diakan"
Dan malam itu ia menjelajahi sosial media sambil mencari-cari sosial media Haffi mulai dari twitter,facebook,dan sayangnya Haffi tidak menggunakan Ask.fm.
Hasil penelusuran Reanna,ternyata baru-baru ini yang terlihat dari mentionan nya Haffi sudah memiliki pacar dari sekolah lain,lalu ada juga mantannya,dan dia sudah menemukan 3 mantannya dalam semalam. Ia sempat terkekeh melihat mentionan Haffi dengan pacarnya,ia merasa tidak menyangka bahwa Haffi selebay itu dan semanja itu kalau berpacaran.
Tiba-tiba terbesit dipikirannya,seandainya dia dan Haffi pacaran,apa nanti ia memiliki panggilan siimut dari Haffi dan meletakkan nya diprofile statusnya lalu ia akan memberi nama sijelek diprofile statusnya,setelah itu ia sadar dan geli sendiri. Tentu saja itu tidak mungkin terjadi dan Reanna sendiri pun tidak menginginkan hal itu terjadi.
KAMU SEDANG MEMBACA
We Found Love
RomanceHaffi Ntah kenapa aku bisa menyukai gadis berpostur mungil dan kecil itu.Bagiku ia kelihatan imut dan menggemaskan,apalagi kalau ia malu-malu.Ingin saja kupeluk.Akan kudapatkan dia. Reanna Aku tidak suka dia melihatku seperti itu.Penggoda berwajah j...