Sekarang mereka sudah duduk di meja makan. Ada ibu kiki di samping ara. kiki duduk di depannya dan adik yang bernama nico di samping kiki. Ibu kiki begitu memperhatikan ara. Memberikan lauk ke dalam piring makan ara.
“makan lah yang banyak sayang !!!”
“makasih tante” ara makan dengan menundukan wajahnya menutupi air mata yang jatuh ke pipinya karna untuk pertama kali dia di perhatika saat makan.
“jangan panggil tante, pangil ibu saja. Aku mau kamu memanggil ku ibu sama seprti kiki dan nico
“kamu kelasnya kiki??”
“iya, kami beda jurusan tante ehh maksudku ibu” Ujar ara masih tetap menundukan wajahnya
“kamu tinggal dimana??”
“aku tinggal di apertemen dekat cafe golden”
“kau tinggal sendiri??”
“iya”
“lalu ayah ibumu??”
Tiba-tiba ara merasa tubuhnya menegang, dia tidak akan pernah menjawab pertanyaan yang menyangkut orang tua nya “hmmm maaf tante aku harus pulang ini sudah larut malam, terimakasih atas makanan nya.ini sangat enak sekali. Aku pergi dulu” ujar ara. Semua mata tertuju pada ara karna sikapnya yang seolah-olah menyembunyikan sesuatu.
“tapi ara ini sudah malam,” cegah ibu kiki
Tapi ara tetap tidak mengacuhkan ucapan ibu kiki.
kiki,merasa kebinggungan dengan sikap ara yang tiba-tiba berubah saat ibunya menanyakan tentang org tuanya.
***
Kenapa gue ngak pernah bisa jawab pertnyaan orang-orang tentang keluarga gue?? gue benar-benar iri ama sikap ibunya kiki yang sangat perhatian sama gue..bunda ara kangen :’(
“ara itu kamu???”
“iya,kek. Kakek udah makan?? Mau makan apa biar ara beliin??”
“ngak usah, kakek sudah makan tadi. Kamu kenapa?? Apa ada masalah??”
“ngak kok,”
Dia adalah kakek menjadi tempat ara mengadu sampai sebesar ini. Dia tinggal di desa di dalam gubuk tua. Sudah ratusan kali ara mengajak nya untuk pindah ke apartemennya. tapi dia selalu saja menolak dengan berbagai alasan.
“ara !!! kenapa kamu melamun??? Kakek tau setiap kamu kemari pasti kamu merasa di kota terlalu sepi atau kau punya masalah.”
“ahhh ngak, aku ngak mempunyai masalah apa-apa. Aku hanya merindukan kakek!! Apa tidak boleh??”
“ahhh cucu ku yang malang, kemari lah aku akan menceritakan sesuatu pada mu.”
***
Kiki masih memikirkan sikap ara tempo hari yang tiba-tiba itu. Kenapa dia tegang saat di tanya tentang orangtuanya. Benar-benar aneh, kiki benar-benar penasaran di buatnya. Apa benar gosip yang tersebar kalau orang tua nya tidak pernah sekali pun muncul di sekolah.
Ting tong ting tong.....
“nico bukakan pintunya mungkin itu ayah mu!!”
“iya bu!!”
“ki, besok bisa kamu suruh ara belajar di sini lagi??’
“ha?? Aku ngak mau bu!!!”
“kenapa??”
KAMU SEDANG MEMBACA
ohh nooo... !!! rivalku cinta ku!!
Novela JuvenilCLARA NATASYA MARCUSS,gadis blasteran yang biasa di panggil ara ini adalah seorang siswa yang jail di kalangan gurunya. di balik sikapnya yang jail ia kekurangan kasih sayang ortunya,sejak umur 10 tahun ia hidup tanda ortu yang mendampinginya. bisa...