Bab 22

6.5K 196 2
                                    

Eca menggeliat didalam pelukan suami nya. Hari telah siang namun mereka masih bergulung di balik selimut tebal yang menutupi tubuh polos mereka.
Eca menatap cukup lama wajah Wahyu sambil menciumi wajah Wahyu bertubi-tubi. Sungguh dia sangat berterima kasih dengan lelaki di dalam pelukan nya saat ini berkat nya lah dia bisa melupakan sosok Ferlien yang entah apa kabar nya sekarang.
Wahyu mengencangkan pelukan nya sehingga Wajah nya berada semakin dekat dengan Wahyu.

"Apa kamu sering memperhatikan ku saat aku lagi tidur." ucap nya lembut masih dengan mata tertutup wahyu mengelus punggung polos Eca. Eca mengangguk lalu mempererat pelukan nya di pinggang Wahyu. Bukan sekali Eca memperhatikan wajah tegas suami nya setiap pagi saat eca terbangun didalam pelukan Wahyu ia menyempat kan menatap wajah tampan suaminya sambil mencium nya bertubi-tubi lama kelamaan ini menjadi kebiasaan bagi Eca.

"Bangun ah udah siang, aku laper banget." jawab Eca, permainan nya tadi malam sangat menguras tenaga dan selalu membuat diri nya terbangun karna kelaparan. "Aku mandi dulu ya kamu bangun jangan molor aja." Eca menarik selimut tebal nya untuk menutupi tubuh polos nya, ia berjalan cepat kearah kamar mandi. Sedangkan Wahyu hanya tertawa melihat tingkah istri nya yang hampir setiap pagi berperilaku seperti ini.

"Aku sudah melihat semua nya kenapa harus di tutupi lagi." ucap Wahyu sambil berdiri membuka tirai kamar nya yang menunjukan pemandangan laut yang biru juga sangat jernih.
Hari ke 7 mereka berada di pulau Derawan kebupaten Berau didaerah kalimantan Timur suasana pantai yang indah juga romantis ini adalah pilihan Eca, dia sudah mengincar pulau ini dari sejak dulu kala kata nya sih. Dan Wahyu tanpa coment menuruti kemauan istri tercinta nya.

"Ahh segar nya," Eca keluar dari kamar mandi wajah nya sudah terlihat segar dengan handuk yang masih menggulung diatas kepala nya.

"Hari ini kita mau kemana?" tanya Wahyu sambil memainkan kan ponsel nya.

"Berburu oleh-oleh aja deh," wahyu hanya mengangguk. meskipun dalam keadaan bulan madu seperti ini Wahyu masih selalu memantau perusahaan nya yang sekarang sudah kembali normal.

"Aku mau mandi dulu ya, aku sudah pesan makan abis kamu make up jangan lupa sarapan." ucap nya santai sambil mengecup wajah Eca sekilas lalu menarik handuk dan mencampak ponsel nya ketempat tidur.

udara di sini sangat lumayan panas sehingga Eca harus memakai sunblock agar kulit nya tidak gosong termakan matahari. make up yang Wahyu katakan barusan mungkin memakai bedak dan lipstik saja. karna Eca bukan lah wanita pendandan seperi wanita umum nya dengan sedikit polesan bedak dan lipstik pink muda saja sudah membuat wajah nya cantik bak bidadari yang turun dari langit. ah author terlalu lebay menjabarkan nya.

setelah beberapa menit Wahyu keluar dari kamar mandi dengan handuk yang masih melilit di pinggang nya rambut yang masih basah dan wangi aroma sabun mandi yang menyeruak di ruangan. moment setiap kali Eca harus menahan nafsu nya ketika melihat suami nya bertelanjang dada dengan tetesan air yang masih belum seutuh nya kering di badan nya membuat Wahyu semakin sexy.

"hay, jangan pernah kamu menatap pria lain dengan tatapan seperti itu kecuali pada suami mu ini." tegur nya.

"aku selalu jatuh cinta berulang kali saat melihat kamu seperti ini." Eca masih menatap Wahyu dengan tatapan memuja nya.

"sayang jangan coba menggoda aku jika kamu tidak mau berburu oleh-oleh nya di ganti dengan besok." Wahyu menarik Eca dan menduduki istri nya di atas pangkuan Wahyu, Eca mulai mengalungi tangan nya ke leher Wahyu.

"hay aku menggoda suami ku sendiri apa itu salah?"

"tidak salah, hmm apa kamu keluar dengan pakaian seperti ini?" Eca melihat kedalam diri nya menurut Eca tidak ada yang salah dalam cara berpakaian nya.

SEKEPING RASATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang