Bab 23

7.3K 218 2
                                    

bertabur bintang yang menghias langit malam, ada kerinduan dan ada kekecewaan semua adalah sepasang yang tidak mungkin terpisah kan. langit dan bintang, suka dan luka, bahagia dan menderita semua seolah sudah menjadi hukum alam. Eca menghirup udara malam dibalkon kamar nya menatap kelangit luas fikiran nya menerawang jauh saat dia pertama kali mulai merasakan apa itu cinta apa itu luka apa itu perjuangan dan apa itu pengorbanan.
dulu masalah demi masalah mampir silih berganti seakan ingin menghancurkan pertahan nya. ada cerita tersendiri di balik luka yang menempel di dinding hati nya. luka yang sudah meluruh terbawa oleh tegar nya pengharapaan. Namun selalu terselip secuil kebahagian seiring pergi nya luka. kebahagian yang berhasil membawa nya kembali ke dalam dunia nya sendiri bukan dunia penuh pengharapan juga pengasihan.

kita akan berjuang bersama hingga aku dan kamu menjadi tiada. lirih nya dalam hati.

percayalah selalu ada pelangi setalah hujan badai yang lebat. sesekali Eca mengelus perut nya yang sudah membuncit, pelangi nya ada di dalam sini. Tuhan benar-benar menerbit kan pelangi disini.

"apa yang kamu fikirkan sayang?" Wahyu memeluk tubuh istri nya dari belakang usai menjalankan kan Sholat isya.

"tidak ada, hanya sedang bersyukur bahwa Tuhan telah mengirim pria tampan dan baik sepertimu."

"aku juga sangat bersyukur Tuhan mengirim bidadari ke dalam hidupku." ucap wahyu, dan menimbulkan semburat merah di wajah Eca.

"dan kamu pangeran dari khayangan ku." bisik Eca.

"apa pelangiku baik-baik saja." Wahyu mengelus perut istri nya dengan lembut sesekali ia mengecup perut Eca yang sudah membuncit.

"pelangi baik-baik saja kok yah." jawab Eca sambil menirukan suara khas anak kecil.

"syukurlah, apa kamu masih betah disini? sebaik nya kita masuk ini sudah larut malam tidak baik untuk kesehatan mu sayang."

"beri waktu ku 10 menit lagi, aku sungguh merindukan tempat ini."

"fikirkan kandungan mu sayang, besok di sambung lagi ya." Wahyu memeluk Eca membawa nya kembali masuk kedalam kamar. bukan nya Wahyu tidak mengizinkan istri nya berada di luar tapi keadaan tidak memungkin kan angin malam sangat tidak bagus untuk tubuh nya terlebih Eca sedang berbadan dua.

" selamat tidur ya sayang, have a nice dream." Wahyu menyelimuti Eca dan mengecup kening nya. sungguh Wahyu adalah pria yang paling sabar menghadapi kehamilan istri nya.

saat kehamilan nya menginjak 3 bulan Eca mengalamin ngidam yang sangat dahsyat. tubuh nya menurun drastis, wajah nya selalu pucat, tidak ada nafsu makan dan selalu muntah di pagi hari. semua yang di alami Eca sungguh membuat Wahyu bingung dan prihatin. dengan sabar dan telaten Wahyu mengurus Eca belajar membuat bubur dan belajar menghadapi wanita hamil, menemani Eca berjalan pagi dan memasak semua Wahyu lakukan demi Eca dan pelangi nya.

sungguh kamu adalah hadiah terbesar yang tuhan kirim untuk ku. i love you sayang.

***

Dulu seorang wanita datang menghampiri hidup nya. Memberikan seluruh harta berharga milik nya namun setelah itu dia dicampak kan bagai sampah. Lalu wanita itu bertekat untuk berhenti melakukan hal yang bodoh meskipun ia tau sudah terlambat.
1 tahun dalam pengasingan membuat pria ini merasa bersalah. ia mulai merasa kehilangan bayang-bayang wanita itu yang hampir selalu menghantui. bahkan rasa bersalah nya juga selalu membuntuti nya.
seharus nya pria ini lega ketika wanita itu berhenti mengganggu hidup nya bukan malah sebalik nya.

SEKEPING RASATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang