Bab 4

9.3K 404 1
                                    

Aku mau flashback dimana Eca dan Lien pertama kali ketemu. Nah selamat membaca ya. Semoga suka.



Flashback on

Eca pov.

Rasa nya malas sekali berada di pesta pernikahan Gio. Teman sekelas ku waktu aku SMA dulu.
Bertemu dengan teman-teman lama yang gaya nya selangit membuat ku ingin muntah.
Kalau bukan ajakan Dila dan Nita sudah pasti aku tak menghadiri pesta ini, pesta pernikahan yang isi nya pria famous juga wanita-wanita sosialita grrrr merinding banget ngeliat gaya mereka.
Dan sekarang Dila dan Nita hanya sibuk sendiri menghampiri teman-teman lama mereka. meninggal kan aku sendirian di tengah keramaian seperti ini, ah sungguh menyebal kan.

"Ca, gabung yuk sama kita." pekik Dila dari jarak yang gak terlalu jauh dari ku. Aku memandang teman-teman lama ku yang sedang asik bercerita bersama Nita juga yang lain nya.
Ada satu orang wanita yang sangat aku benci yaitu Melani, wanita berkulit putih dan berambut pendek itu yang selalu aku hindari. Bukan karna dia lebih cantik dari ku tapi karna dia wanita rendahan yang menjual tubuh nya demi memeperindah diri juga memanjakan diri nya. Aku pernah memergoki dia sekali saat aku mengadakan perjalanan dinas ke bali dan saat itu aku melihat dia jelas sedang melakukan hubungan sex yang sangat terbuka di kolam berenang hotel tempat ku menginap. Adegan menjijikan itu masih terpatri jelas di ingatan ku. aku juga melihat jelas lelaki tua itu mencampak lembaran rupiah juga emas kepada Melani.
Rahasia besar nya masih ku simpan rapat-rapat bukti itu juga ku simpan di tempat yang aman untuk senjata ku bila Melani macam-macam pada ku.
Kebencian ku semakin memuncak saat Melani selalu sengaja memamerkan barang-barang yang ia gunakan pada ku. Seperti tas keluaran terbaru juga gadged keluran terbaru, dan aku hanya tersenyum jijik saja saat dia melakukan hal itu di depan ku. Sungguh kasihan hidup dalam dunia gelap seperti itu.

"Gue disini aja dil." jawab ku setengah berteriak karna memang jarak aku sama dila lumayan jauh, Dila mengangguk setelah mendengar ucapan ku, sampai kapan pun aku gak akan mau gabung sama wanita kotor seperti Melani, maaf karna aku terlalu dengan ucapan ku hanya saja Melani terlalu berlebihan dengan apa yang ia dapat itu yang membuat ku tidak suka pada nya.
Ah sudah lah lebih baik Aku kembali melanjut kan aktifitas ku memandang beberapa pria tampan yang sedang bercengkrama di samping ku ini dari yang ku dengar mereka sedang membicarakan proyek penyulingan air laut menjadi air tawar yang ada di Kepri, oow vary amazing.

"Sorry banget ya gue ninggalin lo sendiri." ucap Nita yang tiba-tiba berada di belakang ku. Ah Nita ini mengganggu saja.

"Gapapa kali nit, kalo emang lo mau reunian sama yang lain nya gue di sini aja. " jawab ku santai, dari pada aku harus gabung sama mereka mendingan aku disini memandang 3 pria tampan jauh lebih menyenangkan dari pada harus bergabung dengan wanita sosialita, sudah pasti mereka membicarakan hal-hal yang berbau kemewahan.

"ngga apa nih gue tinggal, gue gak enak Ca kan gue yang ajak, yuk ah gabung sama temen yang lain lo mah ga asik banget." ucap nya sedikit memaksa.

"Gue ngga papa kok, gue males banget gabung sama yang lain nya gue disini aja deh." Nita menghela nafas nya, sepeti nya dia sedikit curiga kenapa aku tidak mau bergabung dengan nya juga yang lain nya. Tapi Bodo amet deh.

"Yauda gue tinggal dulu ya. kalo lo mau pulang nih kunci mobil gue bawa aja gue bisa nebeng yang lain." aku mengangguk cepat, arah pandang ku masih lurus ke tiga pria di samping ku tanpa memperhatikan Nita yang sudah bergabung kembali pada teman nya.

Gimana bro, mana pasangan lo.

Sayup-sayup aku mendengar pria berbadan kurus itu bertanya pada teman di depan nya, gara-gara Nita deh jadi nya aku ngga fokus dengerin bisnis mereka.

SEKEPING RASATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang