.
.
.
"OPPA!!!! Apa eommamu lebih penting daripadaku?!"
"JEON MINJU!"
.
Setelah pertengkaran yang mendatangi Taehyung dan Minju, Minju berubah menjadi lebih baik dari sebelumnya, seperti membawa Taehyung kembali kedalam pelukannya, licik bukan? Tapi apa Taehyung terpengaruh? Tentu saja, Taehyung memang tampak pintar, tetapi dia bodoh dalam cinta, setelah diperlakukan begitu, setelah di tanyakan sesuatu yang sangat tidak penting, Taehyung dengan baik hati, saya ulangi 'baik hati' menerima maaf Minju, dan itu sangat keterlaluan, apa ada yang mau membuka mata Taehyung agar dia bisa melihat seperti apa Minju sebenarnya?
.
.
"oppa, aku butuh uang, kau tahu aku harus pergi bersama teman-temanku" ucap Minju sambil berjalan mendekati Taehyung yang sedang mengikat dasinya, "nanti eoh?" ucap Taehyung dan berjalan mengambil kopernya, "Wae?! Bukankah kau bilang kau akan selalu menuruti apa yang-" "Minju, aku lelah menghadapimu, aku tidak mau kita bertengkar lagi, aku pusing sekali sekarang, tunggu eoh? Nanti aku transfer uangnya" ucap Taehyung dan mengecup kening Minju lalu berjalan menuju café yang menjadi tempat kerja pertamanya, "Kim Taehyung, tumben sekali kau datang jam segini? Dan kau bawa koper? Pakai dasi? Hey, kau hanya pelayan ca... fé.. Ah ya aku ingat, kau sekarang sudah menjadi direktur di Dream Hotel ya hehehe mian, aku lupa" ucap temannya, Yook Sungjae, "Kim Taehyung" Taehyung menoleh dan tersenyum lalu melambaikan tangannya kecil melihat temannya yang lain, Lee Minri, "Minri-yaa, waeyo? Kau masih dimarahi? Bahkan aku berangkat awal hari ini" ucap Taehyung, "aniya, tumben saja, hey, kau kan sudah jadi direktur, kenapa masih bekerja disini hm?" tanya Minri, "wae? Kau tidak suka aku bekerja disini?" balas Taehyung sambil menaikan satu alisnya, "bukan begitu, aku hanya bertanya! Kenapa kau jadi menunjukan ekspresi menjijikan itu eoh?!!! Mati kau Kim Taehyung!" bentak Minri kesal karna ekspresi Taehyung yang memang bisa dibilang menjengkelkan, satu alis terangkat dan senyuman aneh, Minri tiba-tiba saja memukuli Taehyung dengan nampan dan membuat banyak orang yang sedang menikmati makanan disitu menoleh kearah Minri dan juga Taehyung, "mati kau!!" Minri menyerahkan nampan yang tadi dipakainya untuk memukuli Taehyung pada Taehyung dengan kasar dan pergi, meninggalkan Taehyung dan Sungjae yang sibuk dengan tawa mereka.
.
.
"Taehyung oppa!!!"
Taehyung menoleh dan menghela nafas melihat Minju, yeoja yang memanggilnya tadi, berada di pintu masuk café tempat ia bekerja, mau apa lagi dia? pikir Taehyung, "wae?" tanya Taehyung berusaha untuk tetap tenang, "mana uangnya?! Kenapa kau hanya memberiku 100.000 won?! Kau ini bagaimana sih?! aku meminta 1 juta won! Kau tuli atau gimana sih oppa!" bentak Minju semakin mengeras, "Minju, jangan disini, kita bicara diluar eoh?" ajak Taehyung lalu membawa Minju menuju lantai atas dan keluar balkon, "jangan berteriak, kau tahu oppa disini untuk bekerjakan? Kalau oppa ketahuan tidak bekerja oppa akan-" "oppa, berhenti cerewet! Berisik ditelinga!! Bisakah kau menjadi namja sesekali?! Tidak cerewet! Menuruti kata yeojachingunya! Aku meminta uang 1 juta, dan jika aku tidak dapat 1 juta itu, aku jamin oppa akan menyesal!" potong Minju dan berjalan keluar café dengan kesal, Taehyung masih sibuk menggeram kesal di balkon lantai atas sambil sesekali berjongkok dan kembali berdiri lalu menghusap rambutnya kasar, "ck.. Eottokhae?"
*at The same Time*
Jungkook berhenti di sebrang morning café dan menghela nafas melihat namja yang menjadi kepercayaannya baru saja memasuki café itu, Kim Taehyung, "tuan Jeon, anda tidak masuk?" tanya supir Jungkook, "aniyo, aku hanya menunggu sebentar" ucap Jungkook dan kembali memperhatikan Taehyung dari laptopnya, karna sistem kamera CCTV dari Café itu terhubung pada laptop Jungkook, "tuan Jeon, anda hanya memiliki waktu 15 menit sebelum kembali kerumah, ada yang ingin anda lakukan lagi?" tanya supir Jungkook yang dipanggilnya Han Ahjussi, "tidak, tunggu saja disini" ucap Jungkook sambil masih memperhatikan Taehyung,
KAMU SEDANG MEMBACA
My Successor || Taekook / Vkook
Fanfichidupku tidak lama lagi, entah kapan aku akan pergi meninggalkan dunia ini, *** aku perlu pekerjaan, untuk bisa membiayai pengobatan eommaku, 13/6/2016