Thank You Mom

8.1K 834 33
                                    

.

.

Jungkook masuk kedalam gedung Empire hotel dan melihat kesekeliling, sudah lama Jungkook tidak kemari, dan pegawainya menyambutnya dengan baik, baiklah perkembangan hotel ini bagus, pikir Jungkook, dan melihat saudaranya, Kim SeokJin, tengah berjalan menuju restoran, dari arah lift, dan dibelakangnya ada Namjoon yang sedang melihat ponselnya, mungkin baru akan turun sarapan, "hyung" panggil Jungkook lirih karna merasa matanya memberat, dan nafasnya seakan-akan hilang, dan tubuhnya melemas, lalu seseorang memeganginya dan untungnya itu Jin, "hyung.." pangil Jungkook lagi dan Jin langsung membawa Jungkook menuju kamarnya, bersama dengn Namjoon, dan memapah Jungkook tanpa dicurigai orang lain, tentu saja, Seokjin dan Namjoon sudah tahu bagaimana jadinya nanti jika mereka panik, dan menarik perhatian, orang-orang yang mau mengambil alih perusahaan Jeon mungkin akan tahu penyakit Jungkook dan memanfaatkan Jungkook untuk mengambil alih, "Jungkook-ah, mana pengawalmu?" bisik Namjoon lalu masuk kedalam lift bersama dengan Jin dan juga Jungkook, "aku.. Aku kemari tanpa mereka.. Aku.. Ingin seperti orang lain.. Mereka tidak butuh pengawal, mereka melakukan apapun sendiri, aku ingin... Melakukannya sendiri, aku ingin sehat dimata orang lain" ucap Jungkook dan menutup matanya,

sungguh, Jungkook sadar, perbuatannya bisa membahayakan perusahaanya, tapi apa salah jika Jungkook ingin sehat dimata orang lain? Jungkook ingin seperti orang lain, hidup bebas, tanpa ada kurungan, tanpa ada larangan, bebas seperti burung yang terbang diudara, tapi apa yang menjebaknya sekarang hanyalah penyakitnya, jika penyakitnya musnah, mungkin Jungkook sudah berlari kesana kemari, dan loncat-loncat tidak benar, seperti dulu, saat Jungkook diajari Wonwoo untuk memegang kendali perusahaan Jeon, Jungkook malah asyik dengan pegawai lain, lari kesana kemari, loncat-loncat menikmati music yang disetel Jungkook, dan tertawa lepas tanpa halangan, tapi sekarang? Jalan lama saja ia tidak mampu, apalagi berlari

"Kookie, kau harus mengerti, kau belum bisa bergerak, bertindak, semaumu, kau masih dalam tahap pengobatan"

"tapi aku ingin seperti yang lain hyung.."

.

.

Taehyung duduk disamping Sungjae, menatap Minri yang sedang membersihkan Jendela, lalu menatap Taehyung dan Sungjae kesal, "KALIAN TIDAK BISA BEKERJA EOH??!!" bentak Minri dan mengagetkan keduanya, dan juga beberapa pekerja yang lain, tapi hanya dijawab dengan gelengan dari keduanya, lalu Sungjae berdiri dan menepuk kepala Taehyung dan menunjuk papan tanda tutup / buka yang berada di pintu masuk café, "balik sana" ucap Sungjae, "kenapa tidak kau?" tanya Taehyung dan langsung menutupi kepalanya yang hampir dipukul Sungjae, dan segera membalik papan tutup menjadi buka, "sudah tuh" ucap Taehyung, dan beberapa pelanggan langsung masuk dan duduk dikursi yang tersedia di Dream café, "hey jagoan, sudah 15 menit, sana nanti kau telat" ucap Sungjae sambil menunjuk Jam, "ah benar, annyeong" Taehyung lalu mengambil tasnya dan berlalu menuju tempat kerja selanjutnya, kali ini jaraknya tidak begitu jauh, lebih dekat dari sebelumnya, jika jarak dari Morning café ke History book store 50-60 meter, kali ini hanya 30 meter dari Dream Café, ah untuk apa membahasnya, Taehyung berhenti disebrang BAR, bar yang selalu buka, aka buka 24 jam, dan melihat Minju turun dari mobil Nissan Juke berwarna putih, dan memasuki bar itu bersama dengan beberapa yeoja lainnya, dan tampak senang, baiklah, jika Minju memang senang akan apa yang dilakukannya sekarang, Taehyung akan membahagiakannya lebih dari itu.

.

.

.

.

"sudah, 1 bulan lebih kita berpacaran, aku ingin lebih serius denganmu.... Jeon Jungkook... Will you marry me?" ucap Taehyung tulus tapi hanya dari luar, dan membuka kotak cincin berwarna biru dan berisi cincin emas bertulis, "T & J" ditengah cincin itu dan berlutut didepan kekasihnya yang sudah membasahi pipinya dengan air mata, "tidak pernah terbayang olehku, kalau ada orang yang akan melamarku" ucap kekasihnya, "jadi jawabanmu adalah?" tanya Taehyung penuh harap, dan kekasihnya mengangguk senang dan tertawa kecil, "yes I will, I will, I will!" ucap kekasihnya dan memeluk Taehyung yang sudah kembali berdiri, "gomawo Jungkook-ah.." ucap Taehyung, tetapi kemudian Jungkook merasakan sakit yang luar biasa pada dada kirinya, dan mencoba menahannya, menutupi sakitnya dengan memeluk Taehyung erat, 'tidak.. kumohon... Tidak sekarang.. Kumohon... Aku masih ingin bersamanya.. Aku tidak ingin jatuh disini..'

My Successor || Taekook / VkookTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang