Chapter 5 - Destiny

6K 463 112
                                    

Olivia POV

Sudah sebulan semenjak gue bertemu dengan si player itu di mall. Shit, gue masih inget dia. Gue pun kadang berpapasan dengannya di kampus. Gue rasa dia sudah tau siapa gue.

Dan, sepupu gue, Eliza, malah jatuh cinta ke sohib dekatnya, Anna. Anna padahal punya pacar, tapi ya gimana lagi kalau udah suka. Sebagai sepupu tetap aja gue ga bisa nolak kalau dia butuh bantuan kan? Info kecil-kecil aja sih. Dan herannya, rumah Anna dekat dengan rumah Eliza.

Dan sekarang gue baru bermain dengan Catcat (panggilan gue kepada Cathy adek gue) di hari Minggu. Ya, biasanya hari Minggu gue bertugas menjaga Cathy karena Daddy dan Mommy pasti ada, tunggu, emm, mengadakan acara sendiri di hari Minggu. Entah nonton film, piknik atau nge-date berdua. Ew. Dasar sok muda.

KRINGG.

Siapa yang telpon?

Eliza? Hmm.

Ada apa?

"Halo, ada apa Elly?"

"Ollllllyyyyy...", Eliza terdengar girang.

"Ihh, biasa aja napa? Ada apa sih?", gue bertanya penasaran.

"Olly, tau ga, aku tadi ketemu Anna. Seperti yang kamu bilang, rumah kami dekat. Ah, ga nyangka banget deh. And aku kayaknya mau nonton sama dia di rumahku nanti. My God, I can't believe it. Aku seneng banget deh. Makasih infonya ya", Eliza berkata tanpa jeda.

"Ya ya deh, yang lagi seneng. Have fun deh kalo gitu buat acara nonbar nya. Do you need something else from me?", gue juga ikut seneng dalam hati.

"What should I wear? Bagusnya film apa yang di tonton? Mmm, aduh aku bingung deh mau ngapain", Eliza panik.

"Be yourself aja El. Relax, okay? Kalau butuh apa-apa, hubungin gue"

"Oke deh. Thanks Olly. I owe you a lot. Salam cubit pipi buat Catcat, gue mampir deh besok, hehe. Bye cousin"

"Bye"

Gue pun menutup telpon darinya. Dasar Eliza. Gue turut bahagia deh jika dia juga bahagia.

Entah kenapa gue kangen saat-saat dulu bersama Cassie. Mungkin gue hanya kesepian sesaat.

Ciye gue kesepian. Lol.

---

Hari sudah sore.

Catcat sedang tidur, dan gue lagi sibuk di depan komputer mengerjakan tugas dari Daddy saat hujan mendadak turun di sertai petir.

Gue pun langsung panik dan menghentikan aktifitas gue. Ya sepupu gue paling takut sama petir. Damn it. Dia pasti ketakutan dan gemetaran. Tapi dia kan sedang bersama Anna? Eh, tapi gimana kalau Anna langsung pulang dan Eliza sendirian? Shit.

Gue pun segera memanggil pembantu gue, mbak Sri. Dia baru berumur 30 tahun.

"Mbak, gue titip Cathy, dia lagi tidur. Kalau ada apa-apa nanti hubungin saya ya mbak?", gue berpesan padanya dan segera mengambil kunci mobil.

Mbak Sri hanya mengangguk dan berkata "Ati-ati non".

"Iya, gue pergi dulu ya mbak"

I'm Your Sassy GirlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang