Pertemuan Pertama

10.8K 250 9
                                    

1398, dinasti Joseon.

Seorang wanita cantik berjalan di sebuah pasar malam di ibukota Hanyang. Ia sangat takjub dengan keindahan lampion-lampion yang menghiasi sepanjang jalan di pasar itu, sebelum tiba-tiba terdengar keributan dari belakangnya.

"Minggir.. Minggir!! Cepat semuanya minggir!!"

Terlihat seorang pria berpakaian putih lusuh berlari kencang ke arah barat. Dengan sigap wanita  itu melompat ke samping untuk menghindari pria tersebut.

Tak berapa lama kemudian, terdengar derap langkah sepasukan prajurit membawa tombak dan obor.

Seluruh prajurit berteriak , "Penjahat!Penjahat! "

"Ada penjahat kabur dari penjara! Ia adalah pembunuh bayaran yang besok akan dihukum mati. Harap semua penduduk hati-hati. Segera kembali ke rumah masing-masing!" teriak salah seorang prajurit yang sepertinya adalah pimimpin pasukan tersebut.

Setelah mendengarkan informasi tersebut, wanita muda tadi langsung berlari ke arah gang di sebelah kirinya. Dengan sigap melepas hanbook yang ia kenakan dan mengeluarkan sapu tangan hitam dari kantongnya lalu mengikat sapu tangan tersebut untuk menutupi hidung dan mulutnya. Ternyata dibalik hanbook tersebut ia mengenakan setelan pakaian hitam-hitam layaknya pakaian pendekar, dengan busur dan tempat anak panah tersampir di pinggangnya.

Dengan cepat ia berlari ke arah barat sambil memindahkan busur dan tempat anak panah tersebut ke punggungnya. Sampai disebuah tikungan ia berbelok ke arah kanan. Dilihatnya kira-kira 200 meter di depannya, penjahat yang dikejar prajurit tersebut berlari kencang. Namun sial gang yang dilalui penjahat tersebut ternyata buntu.

Saat penjahat itu hendak berbalik, tiba-tiba sebuah anak panah melesat mengenai lengan kanan bajunya, tak sampai  5 detik kemudian lengan kiri bajunya dilanjutkan dengan celana kanan dan kiri. Penjahat tersebut tidak bisa melarikan diri. Mendengar suara derap langkah, penjahat tersebut ketakutan setengah mati, seluruh badannya gemetar dan nafasnya menderu cepat. Dari temaram cahaya bulan, ia bisa melihat sekilas orang yang berada tak jauh dari hadapannya.

Di kejauhan terdengar deru prajurit berlari ke arah mereka. Saat orang tersebut hendak berbailk, penjahat itu bertanya,

"siapa kau? Kenapa kau tidak membunuhku sekalian? Toh besok mereka akan memenggal kepalaku, tidak ada bedanya aku mati sekarang atau besok! Cepat bunuh aku!!"

"hahahaha... lucu sekali kau ahjusshi.. tapi sayang panahku bukan untuk membunuh, ketahui itu!" jawab wanita tersebut.

"hah? Kau seorang wanita? Tidak mungkin wanita bisa menggunakan panah." Tanya penjahat itu keheranan.

"tidak ada yang tidak mungkin di dunia ini ahjusshi. Aku harus pergi sebelum prajurit tersebut sampai disini. Selamat tinggal ahjusshi.. jadilah orang yang baik di kehidupanmu selanjutnya" wanita tersebut seraya berlari di kegelapan malam.

Tak lama kemudian, pasukan prajurit tersebut sampai ke tempat penjahat itu, mereka semua terkejut saat melihat buronan mereka sudah terpanah ke tembok kayu di belakangnya.

"cepat ! segera kalian bawa dia ke penjara !" teriak si pemimpin prajurit.

"baik , komandan!" jawab semua prajurit berbarengan.

Seluruh pasukan membahu melepaskan penjahat itu dari panah yang menjeratnya.

"wanita itu... wanita itu.. bagaimana bisa dia menggunakan panah semahir ini?!" teriak penjahat itu sambil gemetaran.

"cepat bawa dia!!" perintah si pemimpin lagi.

Wanita? Apa benar yang dikatakan penjahat itu bahwa yang menangkapnya adalah seorang wanita? Bagaimana seorang wanita bisa memanah dan dalam keadaan gelap seperti ini? Pikir komandan itu dalah hati. Diambilnya salah satu anak panah yang tertinggal di tanah.

The Prince's WomansTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang