13. Gelang Couple
Jevon membalik topinya, memperbaiki sesaat sambil berdiri menunggu. Ia melirik, melihat Jane tak masuk lebih dalam dan hanya berhenti di kasir langsung meminta tisu dan sebungkus besar permen mint. Gadis itu tak butuh waktu banyak dan sudah berbalik kembali. Matanya melebar melihat Jevon berdiri tak jauh dari pintu minimarket.
Jevon menggigit bibir atas ketika Jane mendekat, "eung.... Langsung ke atas yuk," celetuknya begitu saja.
"Apa?"
Jevon menggaruk belakang lehernya yang tak gatal, "....beli popcorn?"
Jane melebarkan mata, lalu membuang pandang ke arah Starbucks tempat teman-temannya berada.
"Gue udah ngomong yang lain," samber Jevon segera, membaca gerakkan itu. "Kita tunggu di atas aja."
Jane menatapi Jevon. Ingin segera mengiyakan tapi egonya berkata ia harus jual mahal.
Melihat Jane tak memberi reaksi, Jevon mendecak tak sabar. Pemuda itu langsung meraih lengan Jane begitu saja dan menariknya pergi, membuat Jane tersentak dan tertarik pasrah. Mereka langsung menuju lift. Tangan Jevon tak lepas, justru berganti menggenggam telapak tangan gadis itu erat.
Sesampainya di atas, Jevon membawa Jane ke bangku sofa dan duduk bersisian. Jane diam saja. Sibuk menggigiti bibir menahan debaran jantung menggila di dadanya.
Jevon menghela nafas pelan, sebelum melepaskan genggamannya di tangan Jane. Pemuda itu membuka gelang hitam yang melingkar di lengannya membuat Jane agak mengernyit.
"Gue punya gelang ini dua," kata Jevon mengacungkan gelang itu, membuat Jane memandanginya mencoba memahami maksud pemuda ini. "Ini dari nyokap. Katanya beli satu dapat dua. Dan dua-duanya dikasih ke gue."
"Dulu, gue bingung ngasih siapa. Kalau kasih Rosi, nanti Lisa iri. Kalau kasih Lisa, gantian Rosie yang bakal ngerasa nggak adil. Karena ini cuma satu." Jevon menatap Jane, "gue emang sedeket itu kalau punya temen. Nggak cewek atau cowok, udah gue anggap adek atau kakak."
Jane mengerjap pelan. Mengerti Jevon menyindir halus tentang 'penggaris couple' itu.
"Dan juga, nyokap gue bilang kasih ke cewek yang gue suka. Ya waktu itu gue nggak punya, jadi gue simpen satunya. Satu lagi ini gue pake terus," lanjut Jevon kemudian.
Pemuda itu lalu meraih lengan kanan Jane, Jane diam saja menurut. Berikutnya Jevon memakaikan gelang hitam itu, membua Jane mengernyit.
"Loh? Kok kasih ke gue?" tanya Jane bingung. "Katanya mau ngasih ke cewek yang lo su--" kalimat Jane langsung berhenti begitu saja. Tersadar lanjutan berikutnya
Jevon menatap Jane tepat dengan senyum samar.
"Sekarang gue udah tahu ngasih gelang ini ke siapa."
**
KAMU SEDANG MEMBACA
2A3: Classmate ✔ ✔
Teen FictionSeries Pertama #2A3Series Semenjak ada murid baru itu, Jevon memberi usul pada sang ketua kelas untuk membuat grup chat kelas. Pada nyatanya ingin modus saja pada si anak baru, Jane. Tapi makin lama.... Kok yang modusin malah si Hanbin? Apala...