Mata puri membesar,giliran Puri kini yang kaget. Ternyata masih ada lagi pasukan yang ikut menyambut kedatangan pengisi acara seminar kali ini, ia pun sudah tak asing lagi dengan kehadiran sosok anak-anak PPK yang selalu dilbatkan sebagai penyambut tamu di setiap acara kampus. Berjalan anggun dan gagah, beriringan, senyum tak pernah hilang dari wajah mereka, dan dengan selempang kebanggaan mereka sebagai "PUTRA / PUTRI KAMPUS" atau pun hanya sebagai "FINALIS PUTRA/PUTRI KAMPUS" pun sudah menjadi kebanggan bagi mereka dan mengundang decak kagum bagi setiap orang yang melihat penampilan mereka yang notabene dianugerahi wajah rupawan. Namun bukan itu yang membuatnya tertegun, seseoarng yang berdiri tepat di belakang Abu Marlo yang sangat jarang terlibat dalam acara seperti ini , meskipun dirinya lah PUTRA KAMPUS di tempat kuliahnya.
Arie, ya.. Arie yang kini dengan mantap berjalan di red karpet bersama pasukan PPK lainnya yang menyedot perhatian Puri. Dimata puri sosoknya sangat berbeda 180 derajat saat mengenakan jas dan selempang PPK saat ini, jauh berbeda dengan Arie yang ia temui biasanya, Arie yang tanpa selempang PPK, Arie yang selalu membuat darahnya mendidih ke ubun-ubun, Arie yang selalu jahil dan memutuskan sesuatu seenaknya kepada Puri, Arie yang selalu memaksa Puri untuk ikut dengannya kemanapun ia pergi. Tapi kini Arie berubah menjadi..
"dia kayak pangeran banget deh Ri kalau kayak gini.." bisik Fio yang sontak membuyarkan lamunan puri tentang Arie begitu Arie dan pasukannya berlalu di hadapan mereka. Mereka dan peserta lainnya pun kembali duduk di kursi mereka masing-masing. Begitupun Sandy yang baru bisa mengedipkan kelopak matanya saat MOKO nya selesai mengemban tugasnya mengantarkan Abu Marlo ke atas panggung. Puri setuju dengan perkataan Fio barusan, Arie memang terlihat begitu memukaunya disaat seperti itu dan mampu membuat dunia nya seakan berhenti berputar sejenak.
"tuhh.. muka loe jadi merah semu gitu loh Ri..." goda Fio
"emang Puri kenapa Fi ? " tanya Sandy.
" dia abis ngeliat Pageran nya sand. Loe liat gak tadi ekspresinya.. FREEZE bingittt.."
"ahhhh.. kalian apa-apaan sih.. sok tau banget.." bantah Puri yang sedikit bete dengan godaan kedua sahabatnya.
"apa ?? Loe bilang Pangeran Fi ?. setau gue Pangeran yang lewat di hadapan kita barusan cuma satu ,yaitu MOKO alias kak Fajri. Atau jangan bilang loe juga suka sama kak Fajri ri dibelakang gue, dan loe . .. loe sama fio lebih milih ngerahasiain in karena loe udah punya rencana dengan minta bantuan fio supaya loe bisa suka dan terus jadian sama My Korean Prince tanpa sepengetahuan gue.... atau dengan kata lain loe mau nusuk gue dari belakang..gak.. gak bakal...emmpphhhh " segumpal tissue sebesar kepalan tangan masuk ke dalam mulut sandy secara paksa oleh Puri.
"berisik loe ..!! telinga gue mau lepas denger mulut loe yang kayak mercon !! "
"tau nih san, loe ngomong gak ada titik koma... malu-maluin aja loe !!"
"habis loe pada....."
"sekali lagi loe ngomong gitu, gue janji gue bakal buat loe malu depan MOKO !!" ancam Puri pada Sandy.
Jam menunjukkan pukul 13.05 wib
"mau masuk lagi gak nih ri ?? gue capekk , badan gue pegel" rengek Fio
"sama fi. Makan siang nya gak memuaskan banget, masa cuma pakek sayur lodeh sama itutu daging ayam kecil , kurus banget kayak gak di kasih makan sama induknya..kayak anak burung pipit" ujar sandy
"yaa namanya juga seminar san, mana gue tau kalau bakal gini .. ngebosenin lagi acaranya,. Terus kita mau kemana dong ?" tanya puri.
"iyaa.. mana selesainya nanti sore lagi. Kalau kita pergi sekarang entar gak bakal dapet koleksi piagam lagi.." celetuk fio
"yaudah , ke kosan loe aja fi yookk.. ntar sore kita kesini lagi deh , ngomong aja kita ada Les Privat kek, Try out kek..ntar loe yang ngomong sama My Korean Prince ya Ri ?? Puri kan masih ngesave nomor My prince ?"ucap sandy sambil menoleh sedikit kearah puri yang berdiri disampingnya.
"enakk banget hidup loe berdua.. apa-apa gue yang dikorbanin.., gak ah gue gak mau., gak tega gue.."
"ayo dong Ri, kali ini aja..yayayaya.. Puri Cantik deh , Baik banget... yayayaya ?" bujuk Fio dan Sandy kompak
"tapi kan gue...................." melihat tatapan pupy eyes dari kedua sahabatnya, puri menarik nafas panjag, sedetik kemudian ia mengangguk tanda setuju pada ajakan kedua sahabatnya itu.
*********************
KAMU SEDANG MEMBACA
Dangerous Boy
Fiksi RemajaKehidupan Anandita Puri Prastami berubah sejak kehadiran Renaldi Arivian Kurniawan yang terkenal "Danger" dikampus mereka.