"Lily!! Kamu ngapain aja di atas?! Cepetan turun! Gak liat jam ya?!"
"I-Iya ma!"
Aku segera turun dan memakan sarapan yang mama buat.
"Kamu nih, ngapain aja sih?! Udah telat tuh!"
"Iya.. iya.."
Aku melahap makananku, mengunyahnya dengan cepat, tak peduli sudah cukup lunak untuk ditelan atau belum, aku menelannya agar cepat selesai.
Aku mengambil tas dan memakai sepatuku, dan berlari menuju sekolah.
Rumahku sangat dekat dengan sekolah, jadi berangkat cukup dengan modal kaki saja.
Mamaku, Jade, Dia tidak pernah puas denganku. Tentu saja! Kedua kakakku sudah sukses dan penghasilan mereka besar.
Kakak pertamaku, Jeanne Claudia, dia adalah seorang model, tentu saja model terkenal. Aku tidak pernah memberi tahu siapapun kalau Jeanne adalah kakakku, karena aku akan mempermalukannya dan tentu saja diriku sendiri.
Kakak keduaku, Kayla Claudia, dia adalah seorang chef dan pemilik suatu restoran ternama.
Sedangkan aku, Lily Claudia, tidak pernah mendapat peringkat atas di sekolah, selalu menjadi peringkat tengah. Yak, anak yang tidak berprestasi. Walaupun dapat peringkat atas juga... aku tidak yakin dia sudah puas.
Mama selalu tegas denganku, setiap hari aku harus belajar. Tidak ada waktu buat main-main.
Tetapi dengan kakakku, mama selalu baik dan pengertian.
Mengapa? Aku yakin mama menjadi seperti ini karena George. George pergi meninggalkan kami, pergi ke pelukan wanita lain dan tidak meninggalkan uang sepeserpun. Tentu saja mama mengalami masa yang sulit, belum lagi dia harus mengurus kami bertiga. Bagiku, Jade adalah wanita terkuat yang pernah kutemui.
Dan sebenarnya aku iri dengan tubuh langsing kedua kakakku. Yah... mereka berusaha untuk mendapatkannya. Aku terlalu malas untuk berdiet.
Diet always starts tomorrow.
..........
Aku berlari menuju kelas. Sudah telat!
Aku mengetuk pintu, berharap mood bu Mega lagi bagus hari ini.
"Lily!!! Kenapa kamu telat?!"
"Alarm saya gak bunyi, Bu, tadi,"
"Bagus ya telat mulu, kupingnya gak mau dengerin. Besok mau telat lagi, mba?"
"Enggak, Bu,"
"Bagus ya.. duduk!"
Ahhrrggg... Nyebelin banget sih!
..........
"Yaudah, pelajarannya sampe sini aja, udah jam istirahat,"
Pelajaran bu Mega pun akhirnya berakhir.
"Ly, Lily!" Panggil Leah, dia adalah sahabatku.
Aku tidak menjawab.
"Napa? Bu Mega lagi?" Tanyanya.
"Iyaaa, sakit hati gue, Le. Dipermalukan lagi di depan kelas, nyehhh, imej gue..."
"Yah.. Lily, telat lagi," kata Ethan sebelum dia menyusul sahabatnya, Gilang.
Ethan adalah salah satu teman sekelasku, dan... sepertinya aku suka dengannya.
"Ihh..." balasku. Sebenarnya aku senang, karena dia berbicara padaku.
![](https://img.wattpad.com/cover/75958931-288-k561452.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Ugly Duckling
Teen FictionGimana sih rasanya punya mama yang pilih kasih? Gimana sih rasanya dibanding-bandingin sama kakak kamu? Gimana sih rasanya punya sahabat yang jauh lebih cantik dari kamu? This is Lily's story and she called her self Ugly Duckling