4

73 13 0
                                    


Assalamualaikum readers 😊 Aku kembali lagi dengan chapter 4. Semoga kalian suka ya. Oya sedikit pemberitahuan kalau aku bakal update cerita ini sehari sekali ya 😉 Selamat membaca 😇

“No one realizes the beauty of love, until you lose it.” Anonymous.

"Andai aku bisa memilih biarkan cinta antara kita tetap terjaga dan baik baik saja untuk selamanya tapi kenyataan selalu memberi pilihan pahit antara memilih dirimu atau memilih dirinya."

Setelah kejadian kemarin fara dan nada menjaga jarak. Mungkin saat ini nada membenci sahabatnya fara. Karena kejadian kemarin pula fara menjadi bingung pada dirinya sendiri. Seharusnya yang ia cintai adalah kak helmi, namun kak fathir selalu saja membuat dia membagi rasa cintanya. Nada menjauhi fara juga karena nada cemburu pada fara. Bagaimana bisa persahabatan yang sudah terjalin selama 5 tahun ini hancur karena sosok laki laki itu. Tetapi nada menjauhi fara bukan karena ego, ia ingin melihat orang yang ia cintai bahagia bersama sahabatnya. Tetapi kenyataannya fara lebih mencintai kak helmi.

                           ❄❄❄

Hari ini peserta dibolehkan libur sementara karena ketua panitia akan belanja keperluan besok. Ya, besok adalah hari terakhir mereka semua belajar bersama disini. Sisa satu harinya akan dipakai perpisahan. Besok juga setiap kelas akan mengikuti lomba. Untuk itu kak reza dan kak sandy pergi.
Fara termenung. Cuaca hari ini cukup baik. Ia pergi ke lapangan untuk menenangkan pikirannya. Ia menatap langit. Berbicara seolah sedang bersama seseorang.
"Kenapa? Kenapa harus terjadi antara aku dan nada? Apa ini tanda bahwa persahabatan kami akan berakhir? Hanya karena laki laki? Kenapa kamu bodoh fara? Semua ini salah kamu. Kamu yang ingin persahabatanmu dengan nada berakhir. Kamu lebih mementingkan cinta daripada sahabat. Kamu bodoh fara." rutuk nya kesal. Fara menangis sekencang kencang nya. Seakan tidak ada waktu besok. Memorinya mulai memutar semua kenangan yang pernah ia lakukan dengan nada hingga sejauh ini. Dan hari ini pertama kalinya mereka saling menjauh. Janji persahabatan mereka yang dibuat 5 tahun silam hilang hanya karena laki laki. Fara memukul kepalanya. Ia merasa semua ini adalah salahnya. Wajar bila kak helmi dan nada membencinya.
"Sudahlah. Jangan pukuli dirimu sendiri. Lagian bukan salah kamu kok." ucap seseorang.
Fara mengenal suara itu. Dia merindukan suara itu. Kak helmi.
"Kakak..." lirih fara.
"Jangan nangis lagi fara, kamu gak salah kok. Ini salah kakak. Harusnya kakak gak hadir dalam hidup kamu. Harusnya orang tua kamu gak kirim kamu kesini. Pasti kamu sama nada gak akan berantem kayak gini." jelasnya.
Fara hanya diam. Suasana di sini sunyi. Fara butuh kehangatan dari seseorang. Sepertinya kak helmi bisa membaca pikiran fara saat ini, ia memeluk fara. Mencoba menenangkan gadis disampingnya itu. Fara makin menangis. Namun ia merasakan kehangatan yang ia jarang temukan. Ia merasa yakin bahwa ia mencintai pria disampingnya. Walaupun ia tak tau apa pria itu punya rasa yang sama atau tidak.
"Kakak..." fara menangis lirih.
"Bebaskan semua beban mu disini fara. Gak apa apa kalau kakak jadi pelindungmu kan?" tanya kak helmi.
"Kakak..."
"Kakak tau kamu mau bilang makasih kan? Kakak sayang sama kamu. Meski kakak tau kalau kamu pasti punya perasaan yang beda sama kakak. Tapi biarin kakak jadi pelindung kamu. Yang selalu ada buat kamu."
Fara makin terdiam. Ia merasa perasaannya sudah dibalas kak helmi. Ia senang. Tapi, apa ia pantas dengannya?
"Kakak?"
"Hmm"
Kak helmi melepaskan pelukannya. Fara menatapnya dalam dalam. Fara siap mengatakan nya sekarang. Waktu yang pas untuk mengatakan bahwa ia mencintai kak helmi.
"Aku juga sayang sama kakak" kata fara.

Helmi pov.

"Aku juga sayang sama kakak" kata fara.
Deg.
Perasaanku terbalaskan? Ya allah apakah sekarang aku sedang bermimpi? Jika tidak biarkan hari ini hanya milik aku dan dia. Aku sangat mencintainya. Tak akan aku biarkan dia terluka.
"Aku juga sayang kamu fara" kata ku.
Aku langsung memeluknya lagi. Sekarang kami sudah bersatu tapi apa akan ada halangan didepan? Kumohon jangan.
"Aku sangat mencintaimu fara. Apa kamu mau jadi kekasihku?" tanyaku.
Tak lama, fara mengagguk.

Lost HopeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang